JAMBI-Pada tahun 2015, Bank Indonesia mendapatkan kesempatan
untuk bertindak sebagai chairman Islamic Financial Services Board (IFSB). Salah
satu peran yang dilakukan sebagai chairman tersebut adalah menjadi tuan rumah
IFSB Annual Meeting yang dilakukan sebanyak 2 kali di tahun 2015 ini.
Annual meeting pertama diselenggarakan Selasa 31 Maret
sampai dengan 2 April 2015 di Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 44
negara anggota IFSB yang terdiri dari bank sentral, otoritas jasa keuangan dan
intitusi keuangan syariah.
Kepala Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Aya Sophia kepada wartawan, Selasa
(31/3) mengatakan, berdasarkan rilis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Pusat, Tirta Segara,
pelaksanaan IFSB annual meeting dirangkaikan dengan beberapa kegiatan.
Sebagai pembuka, pada tanggal 31 Maret 2015 diselenggarakan
seminar internasional yang mengangkat isu penguatan keuangan inklusif melalui
keuangan syariah. Selanjutnya, pada tanggal 1 April 2015 dilaksanakan 2 (dua)
kegiatan yakni public lecture mengenai “Pengembangan Kewirausahaan Melalui
Syariah” dan pertemuan anggota IFSB dengan sektor industri keuangan.
Sebagai puncaknya, pada tanggal 2 April 2015 diselenggarakan
3 (tiga) acara yakni Pertemuan IFSB Council ke-26, Pertemuan General Assembly
ke-13 dan Islamic Financial Stability Forum yang akan dipimpin langsung oleh
Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo. Tujuan dari rangkaian
pertemuan ini utamanya untuk mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan
syariah.
IFSB adalah lembaga standarisasi regulasi untuk industri
keuangan syariah yang didirikan pada tahun 2002 dimana Indonesia yang diwakili
oleh Bank Indonesia (BI) merupakan salah satu negara pendiri.
Banyak standar regulasi yang diterbitkan oleh IFSB yang
secara teknis telah diadopsi ke dalam pengaturan lembaga keuangan syariah agar
memiliki dimensi kehati-hatian dalam beroperasi.
Adapun lembaga keuangan syariah yang diatur mencakup
perbankan syariah, asuransi syariah dan pasar modal syariah. Indonesia yang
diwakili oleh BI dan OJK telah secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan
Working Group untuk menghasilkan standar-standar peraturan internasional.
Secara global, industri keuangan syariah telah mengalami
pertumbuhan yang cukup cepat terutama dalam 10 tahun terakhir. Tingkat
pertumbuhan secara global mencapai 17,3 persen per tahun yang berarti hampir 2
kali lipat tingkat pertumbuhan sistem keuangan konvensional. Saat ini
diperkirakan asset yang dikelola industri keuangan syariah telah mencapai USD 2
triliun.
Pertumbuhan industri keuangan syariah diperkirakan akan
terus berlanjut dengan menyandarkan pada 5 (lima) mesin pertumbuhan. Pertama
adalah pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Kedua, perdagangan
lintas negara yang semakin berkembang. Ketiga, perkembangan produk keuangan
syariah yang semakin inovatif.
Keempat, perkembangan kerangka pengaturan yang semakin baik.
Dan terakhir adalah pertumbuhan populasi Muslim dunia yang diperkirakan akan
meningkat.
Selain perkembangan di sektor industri yang mulai mapan, isu
mengenai inklusi keuangan menjadi penting bagi sistem keuangan syariah
mengingat banyak negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
yang juga merupakan anggota IFSB memerlukan program inklusi keuangan untuk
menanggulangi kemiskinan.
Dalam arti luas, program keuangan inklusif menyangkut
pengembangan instrument dan lembaga microfinance serta pengembangan mekanisme
dan intitusi pendukungnya. Secara nasional, inklusi keuangan merupakan program
nasional yang secara khusus dilakukan oleh Bank Indonesia.
Seminar Internasional yang dilaksanakan hari ini mengundang
pembicara dari dalam dan luar negeri. Pembicara dari dalam negeri meliputi
otoritas terkait serta pusat-pusat riset. Sementara itu pembicara dari luar
negeri meliputi otoritas di beberapa negara anggota, multilateral development
bank dan lembaga riset yang terkait dengan financial inclusion. Peserta seminar
internasional sedikitnya terdiri dari 16 negara termasuk peserta yang datang
dari dalam negeri. (lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar