Kamis, 17 September 2015

Pemkot Jambi Kian Panik Hadapi Kabut Asap


GERAKAN SEJUTA COIN UNTUK BANTU KABUT ASAP DI JAMBI

Udara di Jambi Masuk Kategori Berbahaya

Jambi, MR-Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi melalui jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jambi kian panik menghadapi asap tebal yang masih terus melanda Kota Jambi. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di seluruh sekolah di Kota Jambi jadi kacau balau. Karena instruksi Pemkot Jambi soal libur sekolah akibat kabut asap tebal selalu berubah-ubah. Pada akhirnya Disdik Kota Jambi terpaksa meliburkan sekolah secara berselang-seling atau tidak menentu.

Berdasarkan pantauan Media Regional di Kota Jambi, Disdik Kota Jambi sudah beberapa kali mengadakan libur sekolah secara tidak menentu selama tiga pekan terakhir. Beberapa kali sekolah diliburkan selama dua hari, lalu sekolah normal kembali sehari. Kemudian libur sekolah dilakukan sehari dan esoknya lagi sekolah masuk.

Disdik Kota Jambi meliburkan seluruh sekolah, Jumat – Sabtu (4 - 5/9) akibat asap tebal. Kemudian seluruh sekolah musuk lagi Senin (7/9) kendati asap masih tebal. Melihat kondisi asap masih tebal, sekolah diliburkan lagi Selasa (8/9). Sekolah di kota itu masuk kembali Rabu (9/9) dalam kondisi asap masih tebal. Karena asap masih tebal, akhirnya Disdik Kota Jambi pun terpaksa meliburkan seluruh sekolah selama dua hari, Kamis – Jumat (10 – 11/9) dan masuk kembali Senin (14/9).

“Kebijakan Disdik Kota Jambi meliburkan sekolah secara tidak menentu selama bencana asap ini membingungkan. Banyak anak-anak tidak tahu pengumuman libur sekolah untuk esok harinya karena pengumuman libur sekolah dilakukan hanya melalui media sosial dan dari mulut ke mulut malam hari. Akibatnya banyak siswa hadir ke sekolah pagi dan terpaksa langsung pulang karena sekolah ternyata diliburkan,”kata Sumarsen Purba (41), warga Kota Jambi.

Sementara itu pihak sekolah di Kota Jambi mengalami kesulitan menyikapi pemberitahuan libur sekolah yang dilakukan Diknas Kota Jambi malam hari. Kepala Sekolah Yayasan Pendidikan Yadika Kota Jambi, F Sinaga, Rabu (9/9) malam mengatakan, pihaknya baru mendapatkan pesan dari Kepala Diknas Kota Jambi, Syaiful Huda Rabu (9/9) malam mengenai libur sekolah selama dua hari, Kamis – Jumat (10 – 11/9) malam.
Displaying 1.KABUT ASAP KAMIS 3 SEPT 2015-SAW-7.jpg
Potret Kabut Asap Kota Jambi dari Sudut Pandang Lantai 11 Novita Hotel, Rabu 9 September 2015. Foto Sakti Alam Watir

Pemberitahuan libur sekolah tersebut membuat pihak Yayasan Pendidikan Yadika Jambi kesulitan memberitahukan libur sekolah tersebut kepada para siswa agar tidak datang ke sekolah Kamis – Jumat (10 - 11/9).

“Siswa sudah banyak menanyakan kepada saya melalui pesan singkat telepon genggam (short message sent/SMS) mengenai libur sekolah Kamis – Jumat. Para siswa menanyakan libur tersebut karena mereka mendapat informasi libur sekolah dari media sosial, televisi lokal dan teman – teman mereka. Saya pun terpaksa memberitahukan libur sekolah kepada beberapa siswa melalui SMS, Rabu malam. Kondisi ini pasti membuat siswa banyak yang datang ke sekolah Kamis pagi,”katanya.

Hal senada juga dikatakan Kepala Sekolah SD Xaverius 2 Kota Jambi Robertus Lihanson. Menurutnya, surat edaran pemberitahuan libur sekolah kerap terlambat diterima pihak sekolah. Sehingga anak-anak tidak mendapatkan informasi soal libur sekolah jika informasinya sore hari.
“Surat edaran pemberitahuan libur dari Diknas Kota Jambi sering terlambat. Kadang informasi hanya dari media lokal, sehingga informasi libur sekolah kepada siswa sulit dilakukan pada malam hari. Sehingga saat esok harinya murid datang dan terpaksa dimajukan pulang dan esok harinya diliburkan sesuai intruksi Diknas Kota Jambi,” katanya.

Sementara itu Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi, Abubakar mengatakan, seluruh sekolah di Kota Jambi diliburkan kembali dua hari, Kamis – Jumat-Sabtu (09-10-11- September) menyikapi indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Jambi yang telah mencapai 324 Polutan Standar Indeks (PSI). ISPU yang cukup tinggi tersebut menunjukkan bahwa udara di Kota Jambi berbahaya, sehingga sekolah harus diliburkan kembali.

Dijelaskan, asap tebal yang masih terus menyelimuti Kota Jambi membuat ISPU di kota itu meningkat setiap hari. ISPU di Kota Jambi Sabtu (5/9) baru mencapai 150 PSI atau kategori udara tidak sehat. Kemudian ISPU meningkat menjadi 215 PSI, Senin (7/9), 291 PSI, Selasa (8/9) dan 324 PSI, Rabu (9/9). ISPU tersebut diperkirakan masih meningkat karena asap tebal masih menyelimuti Kota Jambi.

Udara di Jambi Masuk Kategori Berbahaya

Sementara Indeks Standar Pencemaran Udara di Kota Jambi Provinsi Jambi, Jumat mencapai angka 324 atau masuk kategori berbahaya yang disebabkan kabut asap.Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Jambi, Rosmeli mengatakan angka tersebut didapat pada pukul 15.00 WIB. Angka itu terpantau alat ISPU yang ada di kantor BLHD Provinsi Jambi.

"Memang kabut asap pada sore hari sangat tebal. Jarak pandang terhambat dan bau asap tercium cukup tajam. Hari ini pada pukul 15.00 Wib, ISPU 324, ini kategori berbahaya," kata Rosmeli di Jambi.

Rosmeli mengatakan, sehari sebelumnya, ISPU juga sudah cukup tinggi, yakni diangka 291. Angka ini dikategorikan sebagai udara yang sangat tidak sehat. Selama satu minggu ini, ISPU di Kota Jambi menurutnya memang cenderung meningkat. Bahkan, jika dilihat 'trend' selama satu bulan ini, ISPU pada Rabu, adalah yang tertinggi sepanjang musim kemarau periode ini.

Disinggung rekomendasi BLHD Provinsi Jambi terhadap tingginya angka ISPU, Rosmeli mengatakan dirinya akan melaporkan kondisi ini dulu kepada Kepala Daerah dalam hal ini gubernur Jambi. Barulah setelah itu gubernur yang akan memutuskan kebijakan selanjutnya.

Sementara itu, jarak pandang di sekitar Bandara Sulthan Thaha Syaifudin (STS) Jambi sempat cukup cerah di pagi hari. Namun kondisi ini hanya bertahan hingga pukul 14.30 Wib. Pasalnya satu jam berikutnya, jarak pandang tiba-tiba menurun. Rilis BMKG Kota Jambi, pada pukul 16.00 Wib jarak pandang turun drastis menjadi 700 meter. (Asenk Lee Saragih)

Tidak ada komentar: