Selasa, 08 Desember 2009

Masyarakat Batak di Jambi Jadi Komuditas Politik Pilkada

Jambi, Batak Pos

Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Jambi 2010, masyarakat Batak di Jambi kini dijadikan komuditas politik. Sejumlah tokoh masyarakat Batak, khususnya pejabat birokrasi kini ada terlibat langsung jadi komuditas politik Pilkada Gubernur Jambi.

Bahkan sejumlah organisasi masyarakat Batak kini muncul seperti Forum Batak Rembuk Provinsi Jambi, Kumpulan Parna Provinsi Jambi, Kumpulan Marga Batak Raja Sitempang dan Lembaga Budaya Batak Jambi (LBBJ). Organisasi marga dan etnis tersebut kini mulai diarahkan jadi komuditas politik jelang Pilkada Gubernur Jambi.

Praeses HKBP Distrik XXV Jambi Pdt David F Sibuea MTh, Jumat (4/12) mengatakan, masyarakat Batak di Provinsi Jambi agar jangan terkotak-kotak hanya karena jelang Pilkada Gubernur Jambi.

Dirinya juga meminta agar masyarakat Batak dari lima puak (Simalungun, Toba, Karo, Pakpak, Tapsel) jangan mau dijadikan komuditas politik jelang Pilkada Gubernur 2010. Warga Jambi asal tanah Batak agar menghindari rayuan dari tim sukses pasangan kandidat gubernur.

“Masyarakat Batak agar menjaga filosofi adapt Dalihan Na Tolu. Di gereja juga itu ditekankan agar tokoh masyarakat atau gereja, khususnya Batak agar tidak mencampur baurkan politik hingga ke ranah pelayanan. Ini sangat perlu dijaga sehingga masyarakat batak tetap obyektif dalam menentukan pilihannya nanti,”katanya.

Tokoh masyarakat batak Simalungun di Jambi St Radesman Saragih S Sos menambahkan, masyarakat Batak di Provinsi Jambi rentan terhadap arus komuditas politik jelang Pilkada Jambi.

“Hal ini sudah bisa dilihat dari munculnya organisasi etnis yang mengatasnamakan masyarakat Batak. Kemudian organisasi kumpulan marga. Apalagi awal tahun 2010, Pesta Bona Taon marga sudah menjadi komuditas politik kampanye terselubung kandidat pasangan gubernur,”katanya.

Disebutkan, masyarakat Batak yang rentan masuk arus komuditas politik ini adalah mereka yang berprofesi PNS atau pengusaha yang bergantung kepada kandidat. “Dengan jumlah masyarakat Batak yang mencapai puluhan ribu jiwa di Provinsi Jambi, sangat rentan jadi komuditas politik,”ujarnya.

Pengamatan BATAKPOS jelang Pilkada Gubernur Jambi 2010 menunjukkan, masyarakat Batak yang duduk di birokrasi merupakan sasaran empuk jadi komuditas politik Pilkada. Karena mereka diiming-imingi jabatan jika yang didukungnya terpilih. Jika yang didukung tidak terpilih, banyak juga pejabat orang Batak yang non job.

Sementara itu kandidat Gubernur Jambi yang sudah mendapat dukungan partai politik yakni Hasan Basri Agus (Bupati Sarolangun) diusung Partai Demokrat, Gerindra, PKS, Golkar dan PKB. ruk

Tidak ada komentar: