Wahyuni anak dari pasangan Turino dan Nuraini |
Bencana kabut asap telah menelan korban jiwa berkali-kali. Sedikitnya, sudah dua orang meninggal dunia akibat terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dalam sepekan terakhir.
Korban meninggal karena terjangkit ISPA
adalah siswi SMPN 5 Kota Jambi, bernama Wahyuni anak dari pasangan
Turino (41) dan Nuraini (39) warga Jalan Kapten Ilham RT 05 Kelurahan
Jelutung, Kecamatan Jelutung Kota Jambi.
Kejadian sebelumnya juga pernah terjadi,
yakni seorang balita berumur dua tahun, Dimas Aditya meninggal dunia di
rumah sakit akibat muntah-muntah serta demam tinggi.
Kini tingkat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Jambi menjadi sangat bahaya dengan angka mendekati 400 PSI.
“Awalnya anak saya mengalami
batuk-batuk, saat kabut asap mulai pekat. Seiring dengan bertambah
parahnya kabut asap, sakit anak saya juga makin parah,” ujar Turino saat
dikomfirmasi Sabtu malam (12/9/2015).
Sempat dibawa klinik Pall V Kota Jambi,
kata Turino. Namun dokter mendiagnosa, batuknya belum terjangkit ISPA.
Memang karena diberikan obat, anaknya sempat sembuh selama dua minggu.
Gejala batuk itu mulai bangkit lagi,
hingga sesak nafas pada siang dan malam, Selasa pagi (8/9) anaknya
diperiksa ke rumah sakit DKT karena kondisi menurun.
"Waktu hari selasa pagi (8/9) anak saya
kembali saya periksa kerumah sakit DKT karena kondisinya semakin
menurun, tetapi juga tidak sampai menginap dan diperbolehakan untuk
kembali pulang,” terang Turino.
Selanjutnya, Kamis pagi (10/9) sekitar
pukul 07.00 WIB kondisi anaknya parah kembali dan langsung dibawa ke
ruang ICU. Hingga Jumat pukul 03.15 WIB, anaknya meninggal dunia.
"Anak saya meninggalnya Jumat kemarin
sekitar jam 03.15 WIB karena diduga terjangkit ISPA," kenang Turino
sambil meneteskan airmata.
Bencana kabut asap selalu menelan korban
jiwa. Diharapkan pemerintah dapat membantu korban penyakit ISPA dan
meminimalisir penambahan korban jiwa karena kabut asap. (JAMBISATU.com -
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar