Jambi, MR-Kondisi udara di Kota Jambi hingga Jumat (11/9) masuk
kategori berbahaya menyusul meningkatnya pencemaran udara akibat asap kebakaran
hutan dan lahan di Kota Jambi. Meningkatnya pencemaran udara tersebut
mengakibatkan jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
di kota itu meningkat drastis. Bahkan seorang bayi berusia lima tahun (balita)
di Kota Jambi, Dimas Aditya Putra (2) meninggal akibat sesak nafas, Rabu (9/9).
Anak pasangan Dimas Abdul Rohim dan Sri Rahayu tersebut diduga terserang
penyakit ISPA akibat asap.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi,
Abubakar di Jambi, Jumat (11/9) menjelaskan, Indeks Standar Pencemaran Udara
(ISPU) di Kota Jambi terus meningkat menyusul asap tebal yang masih terus
menyelimuti wilayah kota itu. Angka ISPU di kota itu, Jumat (11/9) mencapai 324
Polutan Standar Indeks (PSI).
Angka ISPU yang cukup tinggi tersebut menunjukkan bahwa
udara di Kota Jambi sudah dalam kondisi berbahaya. Menyikapi kualitas udara
yang terus memburuk tersebut, warga Kota Jambi diharapkan semakin waspada
penyakit ISPA.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida
Yuliati di Jambi, Rabu (9/9) menjelaskan, korban penyakit ISPA di kota itu
sejak Agustus hingga pekan kedua September ini mencapai 9.470 orang. Warga yang
terserang penyakit ISPA tersebut bertambah 2.096 atau meningkat 27,42 %
dibanding penderita ISPA di kota itu Juli sekitar 7.644 orang.
Dijelaskan, tingginya kasus ISPA di Kota Jambi terutama
disebabkan kualitas udara yang memburuk akibat tebalnya asap kebakaran hutan
dan lahan. Asap tebal yang menyelimuti kota itu juga sudah cukup lama, mulai
Agustus hingga pekan kedua September ini. Sebagian besar penderita ISPA di Kota
Jambi, yaitu anak-anak bayi lima tahun (balita) dan anak-anak usia sekolah
dasar (SD).
Menurut Ida Yuliati, kasus ISPA di Kota Jambi diperkirakan
masih mengalami peningkatan karena asap kebakaran hutan dan lahan yang
menyelimuti kota itu hingga pekan kedua September ini masih tebal. Untuk
membantu warga masyarakat mengendalikan penyakit ISPA tersebut, Dinas Kesehatan
Kota Jambi telah membagikan sekitar 200.000 masker kepada warga masyarakat.
Pembagian masker itu dilakukan melalui sekolah dan pembagian langsung kepada warga
masyarakat pengguna jalan.
“Kemudian kami juga mengimbau anak-anak yang sekolah
menggunakan masker selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun
ketika melakukan kegiatan di luar sekolah. Penggunaan masker ini sangat
membantu mencegah serangan penyakit ISPA, khususnya di kalangan anak-anak,”
katanya.
Sementara itu, sejumlah mahasiswa di Jambi melakukan
“Gerakan Sejuta Koin untuk Pemerintah Provinsi Jambi” guna menanggulangi kabut
asap di Jambi. “Kami menghimbau dan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat,
mahasiswa dan para penggiat pergerakan sosial untuk menggalang koin untuk
pemerintah Provinsi Jambi dalam menanggulangi kabut asap,” ujar Ramlan, seorang
mahasiswa Jambi.
Menurutnya, koin akan diserahkan langsung kepada PJ Gubernur
jambi Irman guna membantu Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dan Badan Lingkungan
Hidup Daerah Jambi mengatasi kabut asap. Agenda gerakan koin itu akan
dilaksanakan Senin (14/9/2015) di Bundaran BI Telanai Pura Kota Jambi pukul 10.
00 s.d selesai.
Menurut Ramlan, adanya 1.000 TNI Marinir yang akan ikut
andil memadamkan titik api di Jambi dan Sumsel dinilai kurang maksimal. Karena
pasokan air untuk memadamkan api dan akses menuju lokasi titik pai sangat
sulit.
Sebelumnya direncanakan tiga unit pesawat Hercules berisi
1.000 TNI Marinir akan membombardir kebakaran lahan dan hutan (Karlahut). “Rencananya
1.000 marinir ini akan ditempatkan di Jambi beberapa hari ke depan, untuk
memadamkan api yang menyebabkan kabut asap," jelas Paur Prod Korem 042
Garuda Putih, M Lubis kepada wartawan Kamis (10/09).
M Lubis menjelaskan, rencananya akan ada sedikitnya 1.000
marinir bantuan dari Panglima TNI Angkatan Darat, akan membuat posko pemadaman
api di Jambi. kendati demikian para marinir akan memadamkan api di Jambi dan
Sumsel namun dipusatkan di Jambi.
Lebih lanjut, dari 1.000 marinir yang direncanakan belum
sepenuhnya berada di Jambi. Karena masih harus menjemput mariner lainnya ke
Palembang, yakni Kodam 2 Sriwijaya. “Saat ini masih dilakukan upacara
penyambutan oleh Korem Gapu 042 di Bandar Udara Sultan Thaha Jambi,"
terangnya.
Lebih lanjut, Lubis mengatakan kini ketiga pesawat Hercules
sedang bertolak menuju Palembang, membawa pasukan marinir tambahan dari Kodam 2
Sriwijaya. (Asenk Lee Saragih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar