Kamis, 17 September 2015

Balita Tewas Diduga Terserang ISPA Akibat Asap



GERAKAN KOIN: Sejumlah mahasiswa Jambi melakukan orasi "Gerakan Koin" untuk Pj Gubernur Jambi Irman guna membantu Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dan Badan Lingkungan Hidup Daerah Jambi mengatasi kabut asap. Ajakan ini gerakan koin ini Jumat (11/9) dan akan dilaksanakan lebih besar lagi Senin (14/9/2015) di Bundaran BI Telanai Pura Kota Jambi pukul 10. 00 s.d selesai. FOTO ASENK LEE SARAGIH
Jambi, MR-Kondisi udara di Kota Jambi hingga Jumat (11/9) masuk kategori berbahaya menyusul meningkatnya pencemaran udara akibat asap kebakaran hutan dan lahan di Kota Jambi. Meningkatnya pencemaran udara tersebut mengakibatkan jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) di kota itu meningkat drastis. Bahkan seorang bayi berusia lima tahun (balita) di Kota Jambi, Dimas Aditya Putra (2) meninggal akibat sesak nafas, Rabu (9/9). Anak pasangan Dimas Abdul Rohim dan Sri Rahayu tersebut diduga terserang penyakit ISPA akibat asap.

Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi, Abubakar di Jambi, Jumat (11/9) menjelaskan, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Jambi terus meningkat menyusul asap tebal yang masih terus menyelimuti wilayah kota itu. Angka ISPU di kota itu, Jumat (11/9) mencapai 324 Polutan Standar Indeks (PSI). 

Angka ISPU yang cukup tinggi tersebut menunjukkan bahwa udara di Kota Jambi sudah dalam kondisi berbahaya. Menyikapi kualitas udara yang terus memburuk tersebut, warga Kota Jambi diharapkan semakin waspada penyakit ISPA.


Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati di Jambi, Rabu (9/9) menjelaskan, korban penyakit ISPA di kota itu sejak Agustus hingga pekan kedua September ini mencapai 9.470 orang. Warga yang terserang penyakit ISPA tersebut bertambah 2.096 atau meningkat 27,42 % dibanding penderita ISPA di kota itu Juli sekitar 7.644 orang.

Dijelaskan, tingginya kasus ISPA di Kota Jambi terutama disebabkan kualitas udara yang memburuk akibat tebalnya asap kebakaran hutan dan lahan. Asap tebal yang menyelimuti kota itu juga sudah cukup lama, mulai Agustus hingga pekan kedua September ini. Sebagian besar penderita ISPA di Kota Jambi, yaitu anak-anak bayi lima tahun (balita) dan anak-anak usia sekolah dasar (SD).

Menurut Ida Yuliati, kasus ISPA di Kota Jambi diperkirakan masih mengalami peningkatan karena asap kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti kota itu hingga pekan kedua September ini masih tebal. Untuk membantu warga masyarakat mengendalikan penyakit ISPA tersebut, Dinas Kesehatan Kota Jambi telah membagikan sekitar 200.000 masker kepada warga masyarakat. Pembagian masker itu dilakukan melalui sekolah dan pembagian langsung kepada warga masyarakat pengguna jalan.

“Kemudian kami juga mengimbau anak-anak yang sekolah menggunakan masker selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun ketika melakukan kegiatan di luar sekolah. Penggunaan masker ini sangat membantu mencegah serangan penyakit ISPA, khususnya di kalangan anak-anak,” katanya. 

Sementara itu, sejumlah mahasiswa di Jambi melakukan “Gerakan Sejuta Koin untuk Pemerintah Provinsi Jambi” guna menanggulangi kabut asap di Jambi. “Kami menghimbau dan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, mahasiswa dan para penggiat pergerakan sosial untuk menggalang koin untuk pemerintah Provinsi Jambi dalam menanggulangi kabut asap,” ujar Ramlan, seorang mahasiswa Jambi.

Menurutnya, koin akan diserahkan langsung kepada PJ Gubernur jambi Irman guna membantu Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dan Badan Lingkungan Hidup Daerah Jambi mengatasi kabut asap. Agenda gerakan koin itu akan dilaksanakan Senin (14/9/2015) di Bundaran BI Telanai Pura Kota Jambi pukul 10. 00 s.d selesai.

Menurut Ramlan, adanya 1.000 TNI Marinir yang akan ikut andil memadamkan titik api di Jambi dan Sumsel dinilai kurang maksimal. Karena pasokan air untuk memadamkan api dan akses menuju lokasi titik pai sangat sulit.

Sebelumnya direncanakan tiga unit pesawat Hercules berisi 1.000 TNI Marinir akan membombardir kebakaran lahan dan hutan (Karlahut). “Rencananya 1.000 marinir ini akan ditempatkan di Jambi beberapa hari ke depan, untuk memadamkan api yang menyebabkan kabut asap," jelas Paur Prod Korem 042 Garuda Putih,  M Lubis kepada wartawan Kamis (10/09).

M Lubis menjelaskan, rencananya akan ada sedikitnya 1.000 marinir bantuan dari Panglima TNI Angkatan Darat, akan membuat posko pemadaman api di Jambi. kendati demikian para marinir akan memadamkan api di Jambi dan Sumsel namun dipusatkan di Jambi.

Lebih lanjut, dari 1.000 marinir yang direncanakan belum sepenuhnya berada di Jambi. Karena masih harus menjemput mariner lainnya ke Palembang, yakni Kodam 2 Sriwijaya. “Saat ini masih dilakukan upacara penyambutan oleh Korem Gapu 042 di Bandar Udara Sultan Thaha Jambi," terangnya.

Lebih lanjut, Lubis mengatakan kini ketiga pesawat Hercules sedang bertolak menuju Palembang, membawa pasukan marinir tambahan dari Kodam 2 Sriwijaya. (Asenk Lee Saragih)






Tidak ada komentar: