Senin, 22 Februari 2010

Walikota Tetapkan Jambi Status Waspada Banjir

Jambi, BATAKPOS

Walikota Jambi dr HR Bambang Priyanto menetapkan status waspada banjir untuk Kota Jambi dan sekitarnya. Tingginya curah hujan sepekan terakhir membuat beberapa sudut Kota Jambi kembali terendam banjir.

Walikota juga meminta warga Kota Jambi yang bermukim di daerah rawan banjir untuk tetap waspada mengingat akan terjadinya banjir kiriman dari hulu Sungai Batanghari. Pihaknya juga meminta Petugas Tanggap Bencana (Tagana) Kota Jambi untuk siap mengantisipasi hal terburuk dampak banjir.

Hal itu dikemukakan Walikota Jambi usai meninjau lokasi banjir di Kelurahan Legok, Telanaipura, Kota Jambi, Jumat (19/2). Menurutnya, Kota Jambi kini dalam tingkat waspada banjir.

“Saya minta para kepala dinas terkait dan warga Kota Jambi mewaspadai banjir. Tingginya curah hujan di Provinsi Jambi termasuk Kota Jambi, membuat debit Sungai Batanghari makin meluap. Ini perlu diwaspadai,”katanya.

Sehari sebelumnya Walikota Jambi juga meninjau banjir di Kelurahan Kenali Asam, Kotabaru Jambi. Dirinya juga memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Jambi memantau seluruh drainase yang ada di Kota Jambi, dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait mengantisipasi tingginya curah hujan.

Sementara itu Wakil Walikota Jambi, M Sum Indra, menyebutkan, disamping curah hujan tinggi secara geografis Kota Jambi merupakan dataran rendah yang dikelilingi 9 anak sungai dan memiliki badan air sampai 1.500 hektar.

“Itu makanya kota ini hampir setiap tahun kebanjiran. Kita mengharapkan partisipasi aktif semua elemen masyarakat membersihkan saluran-saluran air di lingkungan masing-masing sebagai langkah awal mengantisipasi banjir,”katanya.

Kepala BMKG Provinsi Jambi,Remus L Tobing, Jumat (19/2) kepada BATAKPOS mengatakan, tingginya curah hujan di Kota Jambi diperkirakan bakal berlangsung selama 1-2 bulan ke depan, tepatnya hingga April mendatang.

Dirinya juga mengeluhkan kurangnya alat deteksi cuaca maupun alat deteksi gempa di BMKG Jambi. Peralatan operasional banyak yang rusak akibat sering padamnya aliran listrik dari PLN. Pihak BMKG Jambi meminta Pemerintah Pusat untuk memenuhi sarana alat BMKG menyusul Provinsi Jambi merupakan daerah rawan bencan alam. ruk

Tidak ada komentar: