Jumat, 09 Januari 2015

Total 44 Korban AirAsia Ditemukan, 3 Masih di Kapal


Jenazah:  Dua Jenazah Korban AirAsia diterbangkan ke Surabaya. Setelah mendapat upacara penghormatan singkat dari tim SAR gabungan, jenazah langsung dimasukkan ke dalam pesawat. AGUNG PAMBUDHY/DETIK.COM

Marsdya TNI FHB Soelistyo

Jakarta-Tim gabungan pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 menemukan 4 jenazah, Kamis (8/1). Sehingga total ada 44 jenazah yang telah ditemukan.

“Total jenazah 44, yang 41 sudah dibawa ke Surabaya," kata Kepala Basarnas, Marsdya TNI Soelistyo di kantor Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat (8/1).

Sehingga masih ada 3 jenazah yang belum dibawa ke Surabaya. Ketiga jenazah tersebut untuk sementara diletakkan di masing-masing kapal yang menemukan.


Ada 3 kapal yang menemukan jenazah, di mana 2 di antaranya merupakan kapal asing. Yaitu KD Kasturi yang merupakan kapal milik Malaysia, JS Onami yang merupakan kapal Jepang dan kapal dalam negeri KN SAR Pacitan.

KN SAR Pacitan baru bergabung dalam pencarian hari ini untuk menggantikan posisi 2 kapal Jepang yang akan ditarik esok hari. Belum sehari bergabung, kapal milik Basarnas ini langsung menemukan 1 jenazah di area pencarian sektor 3.

“Besok akan kita evakuasi 3 jenazah itu, pindahkan dari kapal menuju Pangkalan Bun," tutur Soelistyo.

Sisir Selat Karimata

Usaha pencarian puing pesawat maupun jenazah terkait tragedi yang menimpa AirAsia QZ-8501 masih terus dilakukan melalui udara. Di antaranya dilakukan oleh pesawat P-3C milik Korea Selatan dan Beriev BE-200 milik Rusia. 

Kedua pesawat tersebut terbang melalui Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (8/1) pagi tadi. Pesawat Korea Selatan harus pulang dengan tangan hampa. Sementara BE-200 berhasil mendeteksi 33 objek di area pencarian yang salah satu di antaranya diduga jenazah.

Pesawat Rusia yang dipiloti oleh Kapten Serykh dan Navigator Letu Redolvo tersebut mendeteksi 33 objek terapung di sisi selatan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dengan jarak sekitar 140 Km persegi. Obyek tersebut diperkirakan terbawa arus dari barat ke timur sepanjang 200 Km. 

“Ketinggian waktu ditemukan obyek itu 500 feet atau setara 650 meter," ujar Letu Redolvo navigator pesawat Be-200 saat berbincang dengan detikcom, Kamis (8/1).

“Setelah itu pesawat menyusuri 200 km ke arah timur, obyek terapung yang ditemukan ada diantaranya life jacket dan serpihan berwarna putih posisi tidak bisa dipastikan detail karena kecepatan pesawat tidak bisa dikurangi," lanjutnya.

Redolvo lantas mencatat satu persatu titik koordinat tempat dideteksinya objek-objek tersebut. Visual berupa jenazah dilihat pilot Syerkh di titik koordinat S 04 09' 440", E 112 48' 040". “Obyek ini ditemukan oleh pilot sendiri, dia bilang 'maybe corpse'," tutur Redolvo.

Semua hasil temuan telah dilaporkan. Hanya saja tidak ada bukti dokumentasi karena baik Redolvo maupun Syerkh tidak membawa kamera. “Saya tadi tidak bawa kamera jadi tidak terfoto oleh kami," tutupnya.

Kapal Tiongkok Tiba

Sementara 2 Kapal Jepang akan meninggalkan area pencarian pesawat AirAsia QZ8501 esok hari. Posisi kapal itu digantikan oleh KN SAR Pacitan dan kapal asing dari Tiongkok.

“Kapal Tiongkok on the way sekarang ke sini. Tapi bukan kapal perang, kapal SAR," kata Kepala Basarnas Marsdya TNI FHB Soelistyo di kantor Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (8/1).

Menurut Soelistyo, jauhnya jarak antara Tiongkok dan Indonesia menyebabkan kapal tersebut baru akan tiba di lokasi pencarian esok hari. Sementara perjalanannya sendiri telah dilakukan tak lama setelah adanya kabar Pesawat AirAsia QZ8501 hilang.

Dengan datangnya bantuan kapal SAR dari Tiongkok itu, jumlah armada yang dikerahkan untuk pencarian dan evakuasi pesawat tersebut masih tetap. Yaitu 16 unit pesawat yang terdiri dari 6 unit pesawat fix wing dan 10 unit helikopter. Sementara untuk kapal berjumlah total 31 unit, dengan 23 unit kapal dalam negeri dan 8 unit kapal asing.

Kapal-kapal dan pesawat ini difokuskan untuk mencari jenazah dan black box. Rencananya besok ekor pesawat juga akan diangkat ke permukaan.(dtk/lee)

Tidak ada komentar: