Selasa, 23 Juni 2009

Permukiman Penduduk di Kota Jambi Masih Semrawut

Jambi, Batak Pos

Permukiman penduduk di Kota Jambi hingga kini masih tampak semrawut. Permukiman yang terdapat disejumlah daerah masih bertumpuk pada satu wilayah, dan belum tertata dengan baik. Pembangunan Rumah Toko (Ruko) menjadi sarang wallet menambah buruk tata ruang Kota Jambi.

Kini daerah permukiman di Kota Jambi akan ditata, mengingat perkembangan kota serta pertambahan jumlah penduduk meningkat tajam. Sementara lahan kosong di Kota Jambi masih banyak menganggur dan belum dimanfaatkan seacara maksimal.

Walikota Jambi dr Bambang Priyanto mengatakan hal itu, Rabu (17/6). Menurutnya, dari hasil pantauan udara, sejumlah pemukiman penduduk seperti perumahan, serta pemukiman rakyat masih terdapat di daerah tertentu dan terkesan menumpuk.

Sedangkan daerah Kota Jambi yang potensial untuk pemukiman masih banyak menganggur, seperti daerah Pasar Baru Talang Banjar, Lingkar Selatan Kota Jambi, serta daerah selatan Kota Jambi.

Untuk menata pemukiman penduduk, pihaknya akan melakukan penertiban pemukiman penduduk tanpa izin bangunan, serta memperketat izin developer untuk membanguan perumahan didaerah padat penduduk.

Disebutkan, bertumpunya pemukiman penduduk itu, disebabkan belum adanya sarana infrakstruktur seperti jalan serta alat transfortasi yang memadai.

Walikota Jambi menambahkan, wilayah pemukiman penduduk yang berkembang pesat terdapat di daerah Mayang dan sekitarnya. Sementara daerah seperti lingkar Selatan dan Timur Kota Jambi masih terdapat luas tanah kosong yang cocok untuk pemukiman penduduk.

Disebutkan, pihak terkait juga didesak untuk menindak pemilik Ruko dalam kota yang menjadikannya sebagai sarang wallet. Maraknya ruko wallet di Kota Jambi menambah buruk tata ruang Kota Jambi.

Minim Wilayah

Pemerintah Kota Jambi kini kekurangan wilayah pengembangan kota sekitar 37 kilo meter persegi perluasan wilayah pemerintahan. Luas wilayah Kota Jambi sekitar 205,3 kilo meter persegi (Km3) dinilai belum memenuhi untuk wilayah kota sebagai ibukota provinsi.

Pihaknya kini tengah melobi Pemerintah Kabupaten Muarojambi untuk menghibahkan sebagian wilayahnya untuk Kota Jambi. Pemkot Jambi akan berusaha melobi Pemkab Muarajambi untuk mendapatkan sebagian wilayah perbatasan seperti daerah Mendalo, Sengeti, serta daerah Sungai Bahar Muarajambi.

Menurutnya, wilayah ibukota Provinsi Jambi, yakni Kota Jambi, butuh sekitar 330 Km3 luas wilayah, mengingat perkembangan Kota Jambi semakin pesat. ruk

Tidak ada komentar: