Rabu, 30 September 2009

Bandara Jambi Ditutup Dua Jambi Akibat Kabut Asap

Jambi, Batak Pos

Bandara Sultan Thaha Syaifudin Jambi Kamis (10/9) mulai pukul pukul 07.00 Wib hingga 10.00 Wib di tutup sementara akibat kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya. Kabut asap mulai menghilang siang harinya. Kabut asap di Jambi akibat maraknya pembakaran lahan dan hutan menyusul tidak turunnya hujan dua pekan di Jambi.

Kepala BMG Provinsi Jambi, L Tobing, Kamis (10/9) mengatakan, pihaknya memberikan informasi kondisi udara tersebut kepada pihak bandara. Hal itu dilakukan agar pihak bandara melakukan pencegahan dini terhadap kecelakaan penerbangan di Jambi. Akhirnya penutupan bandara sementara dilakukan pihak operasional Bandara Jambi.

Disebutkan, jarang pandang sebesar 1,2 kilo meter pukul 07.00 Wib sebesar 1,5 kilo meter dan pukul 10.00 Wib baru ada kemajuan dengan jarak pandang sebesar 2 kilo meter. Karena itulah bandara dibuka lagi pada pukul 11.00 Wib.

Sementara itu, Kepala Bandara Angkasa Pura II STS Jambi, Basuki, mengatakan ketebalan asap di atas bandara Jambi pada sekitar pukul 07.00 hingga pukul 11.30 dengan jarak pandang mencapai kisaran 1,2 kilometer - 1,8 kilometer."Jarak pandang sejauh itu dapat mengganggu dan membahayakan setiap penerbagan," ujarnya.

Disebutkan, gangguan asap itu sejak Rabu (9/9) hingga Kamis (10/9) pagi. Penerbangan di Jambi terganggu tiga jam dua selama dua hari. Terjadinya penutupan bandara dikarenakan jarang pandang yang terjadi tidak memadahi untuk dilakukan penerbangan. Dibukanya kembali bandara pada pukul 11.00 WIB dikarenakan jarak pandang telah berkisar 4 kilo meter dan pesawat pertama yang mendarat sekitar pukul 11.00 Wib berjalan lancar dan tidak mengalami nggangguan.

Penumpang yang hendak bertolak dari Bandara Sultan Thaha Jambi menuju Jakarta mengaku kalau keberangkatan mereka sempat tertunda hingga mencapai empat jam. "Penerbangan ke Jakarta ditunda hampir empat jam. Jadinya urusan kerjaan jadi terhambat,"ujar Shanty seorang calon penumpang Sriwijaya Air.

Pantauan satelit NOAA, Rabu 8 September 2009, di Provinsi Jambi terdapat 14 titik hotspot NOAA. Hotspot itu di Kabupaten Muaro Jambi 4 titik, ( perkebunan 2 lahan masyarakat 2), Tanjung Jabung Barat 2 titik (lahan masyarakat 1 dan hutan produksi 1).

Kemudian di Kabupaten Tebo 3 titik ( perkebunan 1, lahan masyarakat 1 hutan produksi 1 ), Kabupaten Sarolangun 4 titik ( Hutan produksi 3 lahan masyarakat 1) dan di Kabupaten Batanghari 1 titik (perkebunan), sedangkan di Provinsi Sumatera Selatan terdapat 111 titik api. ruk

Tidak ada komentar: