Jambi, BATAKPOS
Ratusan hektar tanaman padi di Kabupaten Muarojambi terendam banjir akibat luapan Sungai Batanghari yang disebabkan curah hujan yang tinggi sepekan terakhir. Petani terancam gagal panen akibat banjir tersebut.
Hasan, petani padi di Desa Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Rabu (29/2) kepada BATAKPOS mengatakan, terendamnya area persawahan padi tersebut selain meluapnya Sungai Batanghari, juga akibat sistem irigasi yang tidak ada.
“Tempat pembuangan air tidak ada, jadi airnya mendap di sawah. Beberapa kawasan pertanian padi yang terendam banjir diantaranya terjadi di Kecamatan Sekernan, Kecamatan Jaluko dan juga Kecamatan Marosebo. Ratusan hektare sawah milik warga tersebut saat ini terendam hingga kedalaman satu meter. Bahkan di beberapa titik ada yang terendam habis,”katanya.
Menurut Hasan, selain gagal panen, banjir juga membuat petani tak dapat menyemai padi, karena lahan yang digunakan untuk menyemai maupun menanam terendam. Terendamnya sawah ini telah terjadi sejak dua minggu yang lalu dan hingga kini belum surut.
“Petani kini membutuhkan bantuan bibit dari pemerintah. Kami juga meminta pemerintah untuk membangun irigasi sehingga bisa mengendalikan banjir. Jadi kalau musim hujan, sawah kami tidak bakal terendam lagi,”katanya.
Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Muarojambi,Surya Ahmad mengatakan, kondisi hal itu disebabkan adanya pergeseran musim akibat cuaca ekstrim.
“Wilayah Muarojambi diperkirakan petaninya baru bisa menyemai padi pada Maret. Sebagai bentuk perhatian pemerintah menyikapi masalah ini, pihak kami telah menyiapkan bibit padi untuk masyarakat tersebut. Sebab dipastikan bibit padi warga yang telah disemai banyak yang rusak dan tak bisa ditanam,”katanya.
Disebutkan, jika bantuan tersebut bersumber dari APBN, diberikan seluas 4 ribu hektare atau kurang lebih sebanyak 10 ribu ton benih padi. Sementara itu, bantuan dari APBD sendiri akan dikucurkan untuk bantuan bibit bagi 10 hektare lahan atau sekitar 3 ton benih.RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar