Rabu, 07 November 2012

Jambi Ditetapkan KLB Hepatitis


Ilustrasi serangan penyakit hepatitis [google] Ilustrasi serangan penyakit hepatitis [google]

[JAMBI] Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menetapkan penyakit hepatitis A atau radang hati yang berjangkit di Kota Jambi sepekan ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Penyakit hepatitis tersebut ditetapkan sebagai KLB menyusul banyaknya anak sekolah dan guru yang dirawat di rumah sakit di kota itu akibat terjangkit penyakit menular tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Andi Pada menjelaskan, penyebaran penyakit hepatitis A di Kota Jambi sepekan terakhir tergolong cukup cepat.

Dalam tempo empat hari sekitar 30 orang siswa dan beberapa orang guru di kota itu terjangkit penyakit tersebut. Beberapa sekolah pun terpaksa meliburkan siswa karena khawatir penularan penyakit tersebut.

Sementara penanganan penularan penyakit hepatitis tersebut belum bisa dilakukan secara tuntas karena penyebabnya maupun penularannya belum diketahui jelas. “Karena itu kita menetapkan berjangkitnya wabah penyakit hepatitis A di Kota Jambi sebagai KLB. Untuk itu jajaran Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi Jambi masih terus melakukan penyelidikan mengenai penyebab dan penularan penyakit tersebut. Sedangkan para siswa dan guru yang terjangkit penyakit tersebut kita rawat secara intensif,” katanya.

Petugas Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi Jambi hingga Selasa masih melakukan pemeriksaan lingkungan sekolah, rumah dan tempat jajan anak-anak yang terkena hepatitis di kota itu.

Para petugas kesehatan juga telah mengambil contoh darah semua siswa yang jajan di dalam sekolah. Siswa yang diambil sampel darahnya berasal dari sekolah yang terjangkit hepatitis, yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) 47 Telanaipura dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Xaverius II Kota Jambi. “Hasil pemeriksaan tersebut baru bisa kita rampungkan dalam sepekan. Nanti hasilnya akan kita umumkan. Selama pemeriksaan, kita minta siswa bisa sekolah secara normal kembali. Hal ini penting agar kita bisa memantau siswa yang tidak sekolah akibat terkena penyakit hepatitis ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Polisman Sitanggang mengatakan, pihaknya menduga penyebaran penyakit hepatitis A di beberapa sekolah itu bersumber dari makanan atau jajanan anak-anak di lingkungan sekolah. Karena itu, para penjual makanan di lingkungan sekolah juga perlu diperiksa apakah ada yang mengidap penyakit hepatitis A. [141] (Sumber: Suarapembaruan.com. Rabu, 7 November 2012 | 10:48)
)  

Tidak ada komentar: