Rabu, 06 Desember 2017

Pilkada Kota Jambi, Ambisi Melawan Kotak Kosong

Logo PDIP-Google.
Jambipos Online, Jambi-Ambisi duet Syarif Fasha-Maulana untuk melawan kotak kosong pada Pilkada Kota Jambi Juni 2018 nyaris jadi kenyataan. Bahkan Partai PDIP harus terjebak politik kotor yang dilakukan lawan politiknya dan tidak mengantisipasinya sejak awal. Duet Syarif Fasha-dr Maulana dipastikan sudah lebih dari memenuhi syarat untuk bisa di daftarkan ke KPU Kota Jambi. Pasalnya seluruh partai poltik kecuali PDIP-Nasdem yang memiliki kursi di DPRD Kota Jambi berlomba mengusung Fasha-Maulana.

Sementara kader PDIP dan juga menjabat Wakil Walikota Jambi H Abdullah Sani yang sejak jauh hari digadang-gadang maju di Pilkada Kota Jambi kini nasibnya diujung tanduk. Pasalnya partai koalisi PDIP agar memenuhi syarat kursi di DPRD Kota Jambi hingga kini masih bayang-bayang semata. 

Bahkan santer kabar yang tadinya PDIP koalisi dengan PAN di Pilkada Kota Jambi, sedikit redup karena beredar SK DPP PAN kalau dukungan cakada kepada Fasya-Maulana. Selangkah lagi, jika Tim Fasya-Maulana bisa memastikan DPP PAN merekomendasikan pasangan calon Fasha-Maulana di Pilkada Kota Jambi, sah duet Fasha-Maulana melawan kotak kosong.

Sementara H Abdullah Sani yang tak memiliki cukup modal Politik itu harus gigit jari dan pasrah tidak bisa ikut bertarung di Pilkada Kota Jambi Juni 2018 mendatang. Padahal pada Pilkada Kota Jambi 2013 lalu, pasangan Fasya-Abdullah Sani bisa menang karena mendulang suara penuh di dua kecamatan yang merupakan basis massa Abdullah Sani yakni Kecamatan Jambi Timur dan Jambi Selatan.

Namun setahun terakhir jelang Pilkada Kota Jambi Juni 2018, Abdullah Sani “terbuang” dari tugasnya sebagai Wakil Walikota Jambi. Bahkan dalam kalender Pemerintah Kota Jambi Tahun 2017, tak satupun ada gambar Walikota Jambi Abdullah Sani. Seluruh lembaran kalender dihiasi gambar kegiatan Syarif Fasha dalam berbagai kegiatan.

Getolya Tim Syarif Fasya-Maulana untuk memborong seluruh partai untuk mengusung Fasha-Maulana di Pilkada Kota Jambi Juni 2018 tentunya bukan tanpa mahar yang mahal. Mesti UU Pilkada melarang Partai Politik menerima mahar kepada cakada untuk diusung di Pilkada, namun hal itu hanya slogan semata. Ibarat kentut tak berbunyi, baunya tercium namun bisa dirasakan.

Ada dugaan kalau Fasha-Maulana mendorong dana mahar sekitar Rp 1 M hingga Rp 2 Miliar kepada partai pengusung mereka. Namun dugaan ini belum bisa terkonfirmasi bahkan pihak Panwaslu Kota Jambi juga tak bisa mengendusnya.

Membaca jumlah 45 kursi di DPRD Kota Jambi, 9 partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kota Jambi,  harus berkoalisi dengan parta lain jika ingun mengusung pasangan calon. Dari 45 jumlah kursi DPRD Kota Jambi, Partai Demokrat memiliki 8 kursi, PDI-P 8 kursi, Golkar 5 kursi, Gerindra 5 kursi, PAN 5 kursi, Hanura 5 kursi, PKB 4 kursi, PPP 4 kursi, PBB 1 kursi, Nasdem 1 kursi. Untuk mengusung pasangan calon partai harus memiliki 10 kursi di DPRD Kota Jambi.

Hingga saat ini, Syarif Fasha-Maulana sudah hampir final soal surat rekomendasi dari partai pengusung seperti Golkar, Hanura, Gerindra, PKB, PKS, PBB, PKPI (Non Kursi) dan terakhir lampu hijau PAN.

Kekuatan uang dalam Pilkada memang suatu keharusan. Abdullah Sani salah satunya korbannya. Kekuatan finasial Fasha-Maulana dibandingkan Abdullah Sani ibaratkan bumi dan langit. Selama ini modal politik Pilkada Abdullah Sani hanya sumbangan dari segelintir simpatisan dan donator. Tidak seperti Fasha-Maulana yang berlatar belakang kontraktor dan pengusaha.

Abdullah Sani yang murni kader PDIP kini berada diujung tanduk, jika DPP PDIP tak melakukan langkah konkrit untuk menggaet partai koalisi untuk Pilkada Kota Jambi. Untuk maju dengan jalur perseorangan, Abdullah Sani tak lagi punya waktu untuk mengunpulkan syarat dukungan sebanyak sekitar 30 Ribu KTP.
PDIP kini benar-benar terjebak dengan lawan politik yang ambisi habis untuk memborong seluruh partai agar bisa Pilkada Kota Jambi Juni 2018 Pasangan Fasha-Maulana melawan kotak kosong. 
Mundurnya Ketua DPD PAN Kota Jambi Zumi Laza dari jabatannya, juga menambah keraguan DPP PAN bakal membelot ke Fasha-Maulana. Awalnya Zumi Laza digadang-gadang untuk mendampingi Abdullah Sani maju di Pilkada Kota Jambi.

Seiring meredupnya Zumi Laza, Abdullah Sani disandingkan dengan Alfarizi yang merupakan Kader PAN dan pernah menjadi Anggota DPRD Kota jambi Periode 2009-2014. 

Pilkada Kota Jambi Maret 2013

Pada Pilkada Kota Jambi Juni 2013 lalu, ada empat Paslon yang maju. Mereka adalah Paslon M Sum Indra-dr Maulana, diusung Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), dan Partai Demokrasi Kebangsaan. Saat itu M Sum Indra menjabat sebagai Wakil Walikota Jambi.

Paslon kedua yakni Efendi Hatta-Asnawi AB yang diusung Partai Demokrat dan Partai Hanura. Sedangkan Paslon ketiga yakni Sy Fasha-Abdullah Sani diusung Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Barisan Nasional, dan Partai Damai Sejahtera (PDS). Saat itu pasangan ini mendapatkan dukungan partai parlemen paling banyak.

Terakhir, calon petahana saat itu Bambang Priyanto menggandeng Yeri Muthalib, anggota DPRD Provinsi Jambi. Bambang-Yeri diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Pemuda Indonesia (PPI). Pasangan ini sama-sama tidak diusung partainya. Bambang Priyanto merupakan kader Partai Demokrat, sedangkan Yeri Muthalib kader Partai Hanura.

Perolehan Suara Pilkada Jambi 2013

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) hasil pleno perolehan suara dan pleno penetapan calon Walikota dan Wakil Walikota oleh KPU Kota Jambi Juli 2013 lalu, pasangan Sy Fasha-Abdullah Sani (FAS) diputuskan sebagai Walikota dan Wakil Walikota Jambi terpilih. Tiga calon yang kalah, yakni Bambang Priyanto (Bayer), Sum Indra-Maualan (Simpatik) dan Effendi Hatta-Asnawi AB (Fena) mengakui kekalahan dan tidak menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Pasangan Sy Fasha-Abdullah Sani saat itu memperoleh 88.464 suara, disusul Sum Indra-Maulana (Simpatik) dengan 85.394 suara, posisi ketiga Effendi Hatta-Asnawi AB (Fena) dengan 47.646 suara dan terakhir Bambang Priyanto-Yeri Mutholib (Bayer) memperoleh 28.660 suara dari jumlah total pemilih 415.068 orang. 

Amin Rais Hadir

Sementara Tokoh Parpol PAN Amin Rais juga disebut-sebut akan menghadiri deklarasi pasangan Fasha-Maulana dalam waktu dekat ini. Tokoh pembenci Ahok dan Jokowi ini akan berdampak pada dukungan masyarakat Kota Jambi kepada Fasha-Maulana yang bersimpati kepada Ahok dan Jokowi. 

Kehadiran Amian Rais di Kota Jambi akan menjadi boomerang bagi Tim Fasha-Maulana, karena tidak sedikit masyarakat Kota Jambi dari berbagai latar belakang social sangat “benci” dengan Amin Rais yang kerap melecehkan Presiden Jokowi dan sangat anti terhadap Ahok. (JP-Asenk Lee)

Berita Terkait:






Tidak ada komentar: