Jumat, 27 April 2012

Pemprov Jambi Masih Kesulitan Atasi 25.322 Rumah Tangga Miskin


 Anak Suku Anak Dalam dalam belenggu kemiskinan.



Jambi, BATAKPOS

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi masih kesulitan untuk mengentaskan kemiskinan sebanyak 25.322 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Sulitnya mengatasi kemiskinan itu karena minimnya lapangan pekerjaan serta rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pencari kerja.

Wakil Gubernur Jambi, H Fachrori Umar usai membuka Pelatihan Teknis Analisis Penanggulangan Kemiskinan, Rabu (25/4) mengatakan, jumlah kemiskinan itu menjadi pekerjaan rumah Pemprov Jambi ke depan.

“Salah satu penyumbang kemiskinan disebabkan lapangan pekerjaan. Namun demikian, untuk ukuran Jambi, masalah lapangan pekerjaan dan pengangguran masih dalam tahap wajar dan terkendali. Jika dilihat dari kebiasaan masyarakat yang notabene berada di daerah agraris tapi masih kurang minat dalam mengerjakan hasil pertanian dan perkebunan,”katanya.

Disebutkan, jumlah 25.322 RTSM itu tersebar di seluruh kabupaten/kota pada 131 kecamatan. Namun melalui program Samisake Pemprov Jambi sudah mampu mengurangi angka kemiskinan dari 34 ribu menjadi 25 ribu itu.

“Perlu program-program jitu untuk mengurangi angka kemiskinan ini. Salah satu yang dilakukan Pemprov Jambi yakni program Samisake. Tapi kita harus berkerja lebih keras lagi untuk pengentasan kemiskinan. Kemiskinan itu memang agak rumit penyebabnya,”katanya.

Disebutkan, banyak program yang bisa dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan, seperti peningkatan akses usaha mikro dan kecil terhadap sumber daya produktif antara lain melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), bahkan permasalahan pengentasan kemiskinan telah disampaikan kepada Wakil Presiden pada kunjungan Maret 2011 agar persyaratan penyaluran KUR dapat lebih dimudahkan.

Menurut Wagub, Pelatihan Teknis Analisis Penanggulangan Kemiskinan merupakan langkah tepat untuk membantu dalam menganalisa data-data dalam membuat suatu perencanaan yang tepat.

“Ini sangat membantu kita dalam menganalisa data-data untuk membuat suatu perencanaan yang tepat dan efektif dalam pengurangan angka kemiskinan. Melalui Pelatihan Teknis Analisis Penanggulangan Kemiskinan ini dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Tim koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi dan Kabupaten sehingga mampu mendorong proses perencanaan dan penganggaran yang efektif untuk penanggulangan kemiskinan,”katanya. RUK

Tidak ada komentar: