ECERAN: Harga Bensin eceran di Kota Jambi, sejak Selasa
(18/11) mulai naik menjadi Rp 10 ribu perliter. Sementara harga resminya Rp
8.500 perliter. Tampak seorang pengendara sepeda motor saat mengisi bensin
eceran di Paal V Kotabaru Jambi. FAJAR YOGI ARISANDI/HARIAN JAMBI
JAMBI-Para pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Jambi
menaikkan harga premium hingga Rp 2.500/liter atau 33 % dari harga sebelumnya.
Itu dilakukan menyusul keputusan Pemerintah Pusat menaikkan harga bahan bakar
minyak (BBM) sebesar Rp 2.000/liter mulai Selasa (18/11).
Pantauan Harian Jambi di kios pengecer BBM Jalan Pangeran
Hidayat, Paal V, Kota Jambi, Selasa (18/11) pagi, harga BBM jenis premium
mencapai Rp 10.000/liter.
Harga premium tersebut naik Rp 2.500/liter atau sekitar 33 %
dari harga premium eceran sbelumnya Rp 7.500/liter. Bahkan di kios pengecer BBM
pinggiran Kota Jambi, harga premium ada yang mencapai Rp 12.000/liter.
Syahrul (35), pengecer BBM di Jalan Pangeran Hidayat, Paal
V, Kota Jambi kepada SP, Selasa (18/11) pagi mengatakan, dirinya menjual
premium Rp 10.000/liter karena harga premium di SPBU sebesar Rp 8.500/liter.
Sebelum kenaikan harga BBM, Syahrul biasanya menjual premium
Rp 7.500/liter atau selisih Rp 1.000/liter dari harga premium di SPBU sebesar
Rp 6.500/liter.
Sementara itu, antrean panjang untuk mendapatkan BBM di SPBU
Kota Jambi, Selasa (18/11) pagi tidak terjadi lagi. Antrean panjang
kendaraan untuk mendapatkan BBM sempat terjadi di seluruh SPBU Kota Jambi,
Senin (17/11) malam.
Aksi borong tersebut terjadi menyusul pengumuman kenaikan
harga BBM yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (17/11) malam.
Setelah mengetahui kenaikan BBM mulai Selasa (18/11) dini
hari, seluruh stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk umum (SPBU) di Kota
Jambi diserbu warga.
Arief (40), seorang warga yang antre di SPBU Jalan
Pattimura, Kota Jambi, Senin (17/11) malam mengaku kecewa karena SPBU tersebut
sudah tutup pukul 22.00 WIB.
Dia sudah antre hampir setengah jam untuk mengisi BBM sepeda
motor. Namun SPBU Pattimura tersebut langsung tutup kendati antrean untuk
mendapatkan BBM masih panjang.
Menurut Arief, SPBU di Kota Jambi banyak yang cepat tutup
setelah pengumuman kenaikan harga BBM karena kehabisan persediaan. Persediaan
BBM di SPBU cepat habis karena adanya aksi borong yang dilakukan warga
masyarakat.
Aksi borong tersebut sebagian besar diduga dilakukan para
spekulan dengan menggunakan mobil.
Sementara Hiswana Migas Jambi, Selasa (18/11) langsung
melakukan rapat sosialisasi kebijakan perubahan harga BBM PSO Bengkulu dan
Jambi.
Anggota Hiswana Migas Jambi, Awal J Damanik mengatakan, BBM
jenis solar seharusnya naik lebih tinggi karena saat ini Solar non subsidi Rp 12
ribu sehingga masih sangat menggoda untuk diselewengkan.
Disebutkan, di Vietnam,Singapura, Malaysia dan sejumlah
negara lain harga BBM sudah diatas Rp 11 ribu. “Dengan kenaikan harga BBM kini,
pemerintah tinggal memberantas koruptor seperti Atut, Nazarudin dan lainnya
sehingga APBN dan APBD bisa benar mengalir ke masyarakat. Semoga,” katanya.
(lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar