Sabtu, 03 April 2010

Negara Ingris Siap Jadi Donatur Pelestarian Hutan di Jambi

Jambi, BATAKPOS

Pemerintah Negara Inggris siap jadi donator guna pelestarian hutan di Provinsi Jambi sebagai bagian dari paru-paru dunia. Hutan Provinsi Jambi merupakan bagian dari lingkungan yang sangat esensial untuk dilestarikan.

Hal itu dikarenakan fungsi hutan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, yakni untuk resapan air, suplai udara bersih, habitat berbagai spesies, termasuk spesies langka, serta fungsi ekonomi, yakni banyaknya sumber daya alam yang bisa diperoleh manusia dari hutan tersebut.

Demikian dikatakan Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin kepada BATAKPOS di Jambi, Rabu (31/3). Menurutnya, pentingnya upaya pelestarian hutan Provinsi Jambi mendasari kunjungan Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Martin A. Hatfull dan rombongan ke Jambi baru-baru ini.

Rombongan Martin A. Hatfull selama di Jambi meninjau Taman Nasional Berbak yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), pusat budaya dan juga rumah terakhir dari dua rumpun penting di Sumatera, orang utan rimba dan talang mama.

Disebutkan, rombongan Dubes Inggris juga meninjau aneka flora dan fauna di Taman Nsional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).

Menurut Zulkifli Nurdin, kunjungan Dubes Inggris ke Jambi sebagai bentuk undangan Geological Society of London yang menjalankan proyek dengan Taman Nasional Berbak untuk melestarikan ekosistem hutan termasuk harimau Sumatera, dengan cara mengurangi penebangan hutan demi menghasilkan karbon agar dapat dijual dan nantinya menghasilkan keuntungan.

“Secara khusus, negara-negara maju sepakat untuk menyediakan dana awal sebesar US $ 30 miliar sebagai dana awal bagi negara-negara berkembang untuk menjalankan program-program tentang perubahan iklim (mengurangi pemanasan global) dari tahun ini sampai tahun 2012, termasuk Provinsi Jambi,”katanya.

Disebutkan, penebangan hutan menghasilkan kira-kira 20 persen dari total emisi karbon dunia dan di Indonesia sekitar 80 persen. “Sehingga wajar kalau pendanaan global ditujukan untuk upaya penanggulangan permasalahan tersebut. Karena itu, Indonesia dan Inggris bekerja sama untuk mengatasi perubahan iklim dan mengurangi tingkat penebangan hutan,”ujarnya.

Dikatakan, Pemerintah Inggris telah berkontribusi sebesar 4,7 juta Poundsterling melalui Dana Perubahan Iklim Indonesia, dan juga dari sekarang sampai tahun 2015 akan menyediakan dana sebesar 50 juta Poundsterling untuk aktivitas-aktivitas penanggulangan perubahan iklim di seluruh Indonesia. ruk

Tidak ada komentar: