MIGAS:
Pekerja tambang beraktivitas di area pengeboran Minyak dan Gas (Migas) Selong I
di Blok Lemang, Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.ISMAR
PATRIZKI/ANTARA FOTO/DOK HARIAN JAMBI
|
Di
awal Tahun 2014 ini, sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas) menjadi penyumbang
terbesar peningkatan nilai ekspor Provinsi Jambi. Hal ini dinilai perlu
disiasati, agar eksistensi ekspor Provinsi Jambi tetap terjaga.
KAHARUDDIN, Jambi
Pengamat
Ekonomi Wirmie Eka Putra mengatakan, dalam bidang ekspor seharusnya pemerintah
tidak hanya fokus mengekspor Migas. Karena, Migas merupakan sumber daya alam
yang mempunyai batas waktu. Jika pemerintah hanya fokus kepada ekspor Migas,
maka potensi ekspor yang lain akan tertinggalkan.
"Seharusnya
nilai ekspor harus sederajat, namun jika hanya mengandalkan migas, maka suatu
saat tidak ada ekspor lagi karena migas itu lama-kelamaan akan habis,"
katanya.
Dia
menambahkan pemeritah juga harus terfokus memperhatikan nilai ekspor yang lain
seperti dari sektor pertanian. Selanjutnya, juga harus mengembangkan industri
agar jumlah ekspor dapat berlangsung secara merata.
“Untuk
menambah tingkat ekspor Provinsi Jambi, seharusnya pemerintah perbaiki akses
jalan menuju daerah-daerah, agar hasi bumi dari daerah-daerah dapat dibawa ke
luar. "Jika akses jalan bagus maka hasil-hasil akan muda pasarkan,"
ujarnya.
Pemerintah
juga harus terus menekankan kepada beberapa sector, agar nilai ekspor Provinsi
Jambi semakin mengalami peningkatan. Jika pemerintah fokus mengelolah Usaha
Mikro Kecil Menengha (UMKM), maka hasil dari usaha tersebut dapat diekspor. Dan
jika hal tersebut dilakukan oleh pemerintah, maka nilai ekspor Jambi akan
semakin meningkat.
“Selain
itu, Provinsi Jambi masih memiliki hasil dari sektor pertanian, yang jika
dikelola dengan baik juga akan mempengaruhi nilai ekspor. Dan masih banyak
sektot-sekor yang lain yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Pemerintah
harus serius dalam mengelolah sektor-sektor yang dapat menambah nilai
ekspor," ujarnya.
Komoditas Karet
FOTO:
KAHARUDDIN/HARIAN JAMBI
Yos
Rusdiansyah, Kepala BPS Provinsi Jambi.
|
Dikatakan
Yos Rusdiansyah SE MM, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, nilai
ekspor Provinsi Jambi pada Januari 2014 sebesar US$ 309,49 juta. Total ekspor Provinsi
Jambi pada Bulan Januari 2014, mengalami kenaikan lebih dari 100 persen dibandingkan
bulan Desember 2013 yakni US$ 309,49 juta. "Ada peningkatan ekspor dalam
tahun 2014 ini," ujarnya.
Nilai
ekspor Provinsi Jambi pada Bulan Januari 2014 naik lebih dari 100 persen
dibanding bulan Desember lalu. Penyebab utama naiknya ekspor Provinsi Jambi adalah
adanya ekspor Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang besar melalui pelabuhan pada
bulan Januari 2014. "Besarsnya ekspor bulan januari karena adanya ekspor
migas," ujarnya.
Menurutnya,
hingga bulan Desember 2013 ini, kelompok industri menyumbang kontribusi
terhadap total ekspor sebesar 58,26 persen, yang diikuti kelompok pertambangan
sebesar 40,14 persen. Sedangkan kelompok pertanian sebesar 1,60 persen.
Bila
dirinci menurut komuditi, maka karet olahan mempunyai peran terbesar yaitu
35,14 persen. Selanjutnya, komuditi Migas sebesar 33, 87 persen, dan komuditi
kertas/pulp sebesar 14, 57 pesen. "Jadi jika dilihat, olahan karet juga
merupakan penyumbang ekspor terbesar," katanya.
Pertambangan Mendominasi
Volume
ekspor januari 2014 didominasi oleh kelompok pertambangan yaitu komoditas Migas
sebesar 140,86 ribu ton. "Dalam ekspor per januari diungguli oleh
komoditas pertambangan. Dari beberapa komoditi seperti pertanian dan
industri," ujarnya.
Ekspor
menurut kelompok komoditisperti, pertanian,industri, dan pertambangan. Nilai
ekspor pertanian bulan Januari 2013 sebesar US$ 2,34 juta naik menjadi 50,17
persen dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh naiknya nilai
ekspor pinang dari US$ 1,52 juta pada Desember 2013 menjadi US$ 2,32 juta
pada Januari 2014.
Volume ekspor kelompok ini pada Januari 2014 sebesar 2,74
ribu ton atau naik sebesar 48,23 persen dari bulan Desember 2013 yang mencapai
1,85 ribu ton. Sementara kelompok industri mengalami penurunan nilai ekspor
sebesar 1,04 persen, menjadi US$ 70,22 juta pada Januari 2014.
Persentase
penurunan nilai ekspor kelompok ini terbesar pada komoditi minyak nabati yang
mencapai 35,02 persen, dengan volume sebesar 22,40 ton. Komoditi lain yang
mengalami penurunan yaitu komoditi kayu lapis dan olahan lain yaitu turus
sebesar 11,16 persen.
Komoditi kelompok Pertambangan terhadap total ekspor Provinsi
Jambi. Sampai dengan desember 2013 sebesar 40, 14 persen. Nilai ekspor kelompok
pertambangan bulan januari 2014 adalah US$236,92 juta.
Ekspor Batubara
Nilai
ekspor ini naik hingga 100 persen dibandingkan nilai ekspor kelompok
pertambangan desember tahun 2013 yang mempunyai nilai sebesar US$10,49 juta.
Nilai ekspor batubara juga mengalami kenaikan sebesar US$6,27 persen dari
US$3,48 juta pada bulan Januari. "Dari hasil penghitungan ekspor terbesar
adalah pada bulan Januari 2014," ujarnya.
Secara
umum, nilai ekspor Provinsi Jambi pada bulan januari 2014 ke berbagai negara
mengalami kenaikan sebesar 272,84 persen. Untuk negara-negara di Asean, ekspor
ke Singapura naik lebih dari 100 persen, karena adanya ekspor gas petroleum dan
gas hidrokarbon lainnya.
Uni
eropa, nilai ekspor Provinsi Jambi ke Perancis mengalami kenaikan 52,61 persen,
dan ekspor ke Jerman mengalami penurunan 26,57 persen. Untuk negara utama
lainya, kenaikan ekspor terjadi pada negara India, Australia, dan Jepang. Dan
terjadi penurunan ekspor ke Cina, Korea selatan, dan amerika serikat. "Jadi
pada tahun 2014 ini ada ekspor yang naik hingga lebih 100 persen namun ada juga
penurunan ekspornya," katanya.
Perkembangan
ekspor ke enam negara tujuan utama dan komoditi utama yang di ekspor ke negara
tersebut. Ekspor terbesar ke Singapura didominasi oleh ekspor Migas dan pinang.
Sementara ekspor ke Jepang, sebagian besar adalah karet olahan dan kayu lapis,
sedangkan ke Cina pulp dan kertas, dan karet olahan, ke Malaysia berupa minyak
nabati, dan batubara. Untuk ke India, ekspor batubara dan karet olahan serta ke
Amerika Serikat dalam bentuk karet olahan.
"Bila
dibandingkan bulan Desember 2013 maka ekspor ke Singapura dan enak kelompok
negara utuma tujuan ekspor. Dan yang menduduki peringkat satu adalah komoditi
utama yaitu gas petroleum dan gas hidrokarbon lainya," ujarnya.(*/poy)
****
Nilai Jambi Impor Menurun
Nilai
impor Provinsi Jambi pada bulan Januari 2014 sebesar US$34,24 juta, turun
secara signifikan mencapai 32,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan nilai impor terbesar adalah dikelompok karet dan sejenisnya sebesar
60,25 persen, diikuti kelompok komoditi mesin dan alat angkutan sebesar 37,62
persen.
"Sementara
untuk kelompok makanan dan industri lainya mengalami kenaikan sebesar 12,82
persen dan 90,64 persen," ujarnya.
Bila
dilihat dari perkembangan nilai impor Provinsi Jambi dari negara-negara utama
yang mengalami peningkatan adalah Singapura, Inggris, Jepang, Amerika Serikat,
Australia dan Korea Selatan. Sedangkan Malaysia, Jerman, Cina, India dan Taiwan
mengalami penurunan secara signifikan. Pada bulan ini tidak ada impor dari
negara Thailand.
"Kumulatif
nilai impor terbesar priode januari 2014 adalah berasal dari Cina mencapai
US$20,06 juta," ungkapnya.
Bila
dilihat peranannya terhadap total impor Provinsi Jambi, maka Cina mempunyai
peranan terbesar yaitu sebesar 58,59 persen. Kemudian, Singapura berperan
sebesar 4,45 pesen, dan Jerman berperan sebesar 4,78 persen. Selain ketiga
negara tersebut, peran masing-masing negara dibawa dua persen.
"Volume
impor terbesar berasal dari cina yaitu sebesar 5,48 ribu ton. Volume impor
terbesar berikutnya adalah dari Australia sebesar 5,50 ribu ton," ujarnya.(khr/poy)(HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI KAMIS 20 MARET 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar