Jumat, 27 Mei 2011

Nuansa Intimidasi Marak Jelang Pemilukada Ulang Tebo

Jambi, BATAKPOS

Jelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) ulang Kabupaten Tebo, 5 Juni mendatang, suhu politik di sejumlah daerah mulai memanas. Nuansa intimidasi, selebaran gelap dan aroma melibatkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga mulai tercium. Diperlukan tindakan preventif agar pemilukada berlangsung jujur dan adil untuk melahirkan pemimpin yang mampu mengemban amanah pembangunan dalam kemajemukan masyarakat.

Ketua DPD PKS Tebo, Mustaharuddin SE di jambi, Kamis (26/5/11) mengatakan nuansa ancaman yang melibatkan preman untuk menakut-nakuti warga mulai terjadi di sejumlah titik. Termasuk mengintimidasi pemilih jika pasangan yang mereka usung kalah, maka akan terjadi kerusuhan. Diantara daerah rawan tersebut yaitu Muara Tabir, Kuamang Kuning, Sumai, Bebeko dan beberapa daerah perbatasan Tebo lainnya.

“Pemilukada putaran kedua harus berlangsung secara fair dan jujur. Apalagi dalam amar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu, terindikasi gerakan terstruktur dan masif yang melibatkan PNS. Pemilukada ulang ini kita harapkan dapat bertarung adil. Tanpa menggunakan kekerasan, intimidasi, menakut-nakuti, apalagi mengangkat isu primordial dan kedaerahan,” katanya.

Aroma keterlibatan PNS pada pasangan tertentu juga mulai tercium. Informasi ini diperoleh dari salah satu sopir PNS yang mengaku didekati tim sukses lawan. Sejauh ini, Mustaharuddin mengaku optimis mampu mengantarkan pasangan Suka-Hamdi yang diusung PKS dan tujuh parpol lain pada kursi Bupati Tebo.

Apalagi didukung basis suara yang cukup signifikan. Antara lain di Rimbo Bujang, Rimbo Ulu dan Rimbo Ilir dengan volume pemilih mencapai 43 persen dari total pemilih di Kabupaten Tebo. ruk

Tidak ada komentar: