Rabu, 29 Januari 2014

WAGUB DAMPINGI KEPALA UKP4 TINJAU TAMAN NASIONAL BERBAK

Berbak-Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H.Fachrori Umar damping Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kuntoro Mangkusubroto meninjau Taman Nasional Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Rabu (29/1). 

Dengan menggunakan speed boat (kapal cepat), Wagub, Kepala UKP4 beserta rombongan menuju Taman Nasional Berbak, Resor Sungai Rambut.

Wakil Bupati Tanjabtim, Ambo Tang dan Kepalai Balai Taman Nasional Berbak menyambut kedatangan Kepala UKP4 dan Wakil Gubernur beserta rombongan di Resor Sungai Rambut Taman Nasional Berbak, Kecamatan Berbak, yang kemudian dilanjutkan dengan paparan tentang pengelolaan Taman Nasional Berbak oleh Kepala Taman Nasional Berbak, Ir.Agustinus Rante Lembang.
Agustinus memaparkan sejarah, kondisi eksisting, permasalahan-permasalahan yang dihadapi, dan berbagai upaya yang dilakukan dalam melestarikan Taman Nasional yang luasnya 142 ribu Ha ini.

Agustinus menyatakan, Balai Taman Nasional Berbak terdiri dari 11 resor dan Taman Nasional Berbak terbentang di dua kabupaten, kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Muaro Jambi.

Agustinus menyampaikan, Taman Nasional Berbak menghasilkan 25.988.500 ton C (karbon) dan menampung 70 juta ton CO2 (karbon dikosida atau udara kotor) per tahun.

Selain itu, Agustinus menyatakan, 57,4% Taman Nasional Berbak terdiri dari lahan gambut yang rentan terbakar.

Dikatakan oleh Agustinus, di Taman Nasional Berbak dilaksanakan DA REDD+ (Demonstration Activities Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradarion), yaitu perbaikan terhadap lokasi-lokasi yang rusak.

Agustinus juga mengatakan bahwa Taman Nasional Berbak ditetapkan sebagai Ramsar Site atau kawasan pelestarian berbagai jenis burung dan juga satawa langka yang terancam punah, seperti harimau Sumatera, tapir, beruang madu, buaya muara, labi-labi, arwana putih, dan lain-lain.

Setelah paparan yang disampaikan Agustinus, perwakilan dari ZSL (Zoological Society of London), yakni komunitas pencinta binatang yang berpusat di London, Inggris, Idding memberikan penjelasan singkat tentang upaya riset dan konservasi hewan langka yang dilaksanakan oleh ZSL di Taman Nasional Berbak, khususnya terhadap Harimau Sumatera.

Selanjutnya, ZSL memberikan souvenir, berupa dua foto harimau yang baru ditangkap di Taman Nasional Berbak, satu foto diberikan kepada Kepala UKP4 dan satu foto lagi diberikan kepada Wakil Gubernur Jambi. Kepala UKP4 dan Wakil Gubernur Jambi diberikan kehormatan untuk memberikan nama kedua harimau tersebut. Kuntoro Mangkusubroto memberi nama harimau tersebut REDDO, dan Wakil Gubernur Jambi memberikan nama HANDAL.

Usai paparan dan tanya jawab, Kepala UKP4, Wakil Gubernur Jambi, Wakil Bupati Tanjabtim, dan rombongan meninjau lokasi Taman Nasional Berbak, juga di Resort Sungai Rambut, tepatnya di Simpang Bungur. Di Lokasi ini, Kepala UKP4, Wakil Gubernur Jambi, Wakil Bupati Tanjabtim, dan rombongan melakukan penanaman pohon Jelutung.

Kepada para wartawan yang mewawancarainya, Kuntoro Mangkusubroto mengemukakan, "Kesan saya, kalau saya bandingkan dengan taman nasional lainnya, ini baik, tidak ada persoalan yang akut, tidak ada persoalan yang sangat mendesak. Jadi, saya kira ini taman nasional yang baik, dipelihara dengan baik, diawasi dengan baik, dan ini sangat menggembirakakan," ujar Kuntoro. Mangkusubroto.

"Bahwa banyak persoalan, banyak tantangan, perlengkapan yang kurang, luasnya yang begitu besar, petugasnya terbatas, saya kira ini hal yang wajar, walaupun bukan sesuatu yang boleh dibiarkan begitu saja. Kalau kita ingin menjaga taman nasional ini lebih baik lagi, maka kita menambah fasilitas-fasilitas (untuk pengelolaan Taman Nasional Berbak). Tapi, dilihat dari profesionalisme, dari kecekatan, saya kira baik semua," lanjut Kuntoro Mangkusubroto.

Terkait pertanyaan apakah ada upaya penambahan anggaran dari Pemerintah Pusat dalam pengelolaan pelestarian Taman Nasional Berbak, Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, uapaya itu terbuka, namun karena di areal yang berdampingan dengan Taman Nasional Berbak, ada Hutan Lindung Gambut dan Taman Hutan Rakyat (Tahura), dimana Taman Nasional Berbak dibawah Pemerintah Pusat, Hutan Lindung Gambut dibawah Pemerintah Provinsi, Tahura dibawah Pemerintah Kabupaten, maka. Koordinasi ketiga wilayah tersebut harus disinkronkan.

"Saya kira, ini sebuah sampel yang bagus. Saya belum melihat Tahura, saya belum melihat Hutan Lindung Gambut.Tapi, dari apa yang saya dengar, rasa-rasanya, tidak ada hal yang mendesak. Apa yang saya sebut mendesak itu adalah kalau ada tekanan dari perambah. Saya kira, itu yang betul-betul kita mesti turun tangan, lalu mencoba mencari upaya pemecahannya. Di sini berbeda dengan taman-taman nasional lainnya. Saya sangat bangga dengan apa yang dikerjakan oleh teman-teman Kehutanan di  Taman Nasional ini," pungkas Kepala UKP4 ini.

Wagub menambahkan, dirinya mengharapkan agar kerjasama dan koordinasi dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten bisa terlaksana dengan baik, sehingga Taman Nasional Berbak bisa lebih lestari lagi.

Selain itu, Wagub menghimbau masyarakat dan pengusaha supaya turut serta melestarikan lingkungan dan Taman nasional.

Turut hadir dalam acara tersebut, Asisten II Sekda Provinsi Jambi, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Kepala Biro Ekbang dan SDA Setda Provinsi Jambi, para pejabat terkait dari Pemerintah Kabupaten Tanjabtim, para pegawai Balai Taman Nasional Berbak, para peneliti ZSL Jambi, serta para undangan lainnya. (Mustar Hutapea)

Tidak ada komentar: