Rabu, 12 September 2012

Kerap Ribut Sama Istri, Oknum Polisi Tembak Kelapa Hingga Tewas

Jambi, BATAKPOS

Percecokan suami istri dalam rumah tangga sebenarnya soal biasa dan bisa diselesaikan dengan komunikasi. Namun lain yang dilakukan oleh anggota satuan intelkam Polresta Jambi, Brigadir Polisi Saifudin. Dirinya nekat menembakkan pistolnya ke kepala sendiri karena diduga cekcok dengan istrinya.  

Saifudin mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, dia menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata api (senpi) miliknya. Saifudin sempat menjalani operasi untuk menyelamatkan nyawanya sejak Jumat malam hingga Minggu petang. Operasi dilakukan sejak Jumat pukul 22.15 tadi malam hingga Sabtu pukul 05.30 WIB pagi.

Sejumlah alat medis sempat dipasang di tubuh Brigadir Saifudin. Pernafasan terpaksa dibantu ventilator. Namun Minggu (9/9) petang, Saifudin menghambuskan nafas terakhirnya. Kejadian penembakan diri itu terjadi Jumat (7/9) sekitar pukul 15.45 WIB.

Brigadir Saifudin nekat menembakkan pistol  ke arah kepalanya sendiri. Peristiwa mengejutkan itu terjadi di ruang tunggu Satuan Lalulintas (Satlantas) Polresta Jambi. Keterangan yang dihimpun BATAKPOS di Polresta Jambi menyebutkan, saat itu tiba tiba para anggota polisi di sana mendengar suara letusan senjata disertai suara wanita menjerit histeris.

Ketika dilihat di tempat kejadian perkara (TKP), sesosok tubuh berlumuran darah yang kemudian diketahui Brigadir Syaifudin - telah tergeletak di lantai ruang tunggu dengan kondisi kepala bagian kiri tertembus peluru tajam.

Seorang wanita yang kemudian juga diketahui sebagai istrinya, tengah menangis histris di sebelah tubuh korban. Melihat kejadian itu, korban kemudian dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit (RS) Bratanata (DKT) Kota Jambi, guna mendapatkan pertolongan medis.

Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah menyebutkan bahwa korban telah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter yang merawatnya Minggu (9/9). Namun sebelumnya, pihak keluarga telah diberitahu tentang kondisi terakhir Saifudin dan keluarga orang tua, istri dan kerabat lainnya- sempat membaca surah yassin di sana.

Jenazah Saifudin kemudian disemayamkan di rumah duka di Kompleks Asrama Polisi, Kelurahan Talangbanjar, Kecamatan Jambitimur, Kota Jambi untuk selanjutnya dimakamkan oleh keluarga korban.

Informasi dari tetangga korban menyebutkan, korban memang kerap bertengkar dengan istrinya karena persoalan rumah tangga. Pada hari tragis itu, sebelum ke kantor untuk berdinas, korban sempat membeli pulsa dengan wajah murung tak seperti biasanya.

Kemudian istri korban menyusul ke kantor dan di sana di duga terjadi pertengkaran lagi yang berakhir dengan peristiwa mengerikan tersebut.

Sementara itu, Kapolresta Jambi Kombes Pol Syamsuddin Lubis kepada wartawan mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif dari peristiwa itu.

“Anggota kita masih melakukan penyelidikan, istrinya belum bisa kita tanya, karena masih shock,”katanya. Kapolresta sendiri membenarkan kalau kejadian tersebut terjadi di ruang tunggu Satlantas Polresta Jambi.

Namun dirinya belum bisa memberikan keterangan resmi terkait penyebab motif kejadian tersebut. Karena polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari titik terang dari peristiwa itu.

Sementara Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Jambi, Kombes Pol Mukhlis, mengharapkan kepada seluruh pimpinan satuan yang ada di jajaran Polda Jambi, untuk selalu melakukan pengawasan terhadap anggotanya.

Pengawasan itu perlu dilakukan mengingat masih ditemukannya sejumlah polisi yang bermasalah. “Pengawasan melekat terhadap anggota perlu dilakukan, termasuk terhadap perilaku  anggota,” kata Mukhlis, Senin (10/9).

Menurut Mukhlis, pengawasan perlu dilakukan agar bisa segera dilakukan penanganan jika ditemukan adanya polisi bermasalah. Terhadap anggota bermasalah, Mukhlis mengatakan perlu dilakukan pembinaan khusus, baik pembinaan mental maupun pelatihan fisik. “Bahkan kalau perlu dilakukan penarikan senjata api dari tangan anggota yang dinilai bermasalah,”ujarnya. RUK.

Tidak ada komentar: