Jambi- Ketua Dekranasda
sekaligus Ketua TP-PKK provinsi Jambi Hj.Yusniana Hasan Basri mendatangkan mesin
tenun baru atau yang disebut ATBM Jacquard. Mesin ini akan difungsikan di rumah
tenun Sri Tanjung provinsi Jambi dan diharapkan dapat menunjang kelancaran dalam proses produksi dan
meningkatkan hasil tenunan. Pernyataan ini disampaikan usai
meninjau langsung pemanfaatan mesin ini, Selasa (8/1) bertempat di rumah tenun
Sri Tanjung.
Dalam
tinjauannya ini Hj. Yusniana Hasan Basri berdialog langsung dengan pengrajin
dan pengguna mesin dan beliau mengungkapkan bahwa alat ini dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin untuk memajukan pengrajin dan meningkatkan hasil tenunan.
Hj.Yusniana juga melihat bahwa mesin ini dapat mencetak pola/motif yang akan ditenun,
dan untuk pengrajin yang terampil alat ini dalam satu minggu dapat menghasilkan
satu songket . Pada kesempatan ini juga hadir Ketua
Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Hj. Rohimah Fachrori Umar, dan Ketua
Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi Ny. Dewi Syahrasaddin,
dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs. Abdul. Zaki, Msi
“Kita memang selama ini
hanya menggunakan alat manual dengan alat yang seadanya, teapi tahun ini
melalui Dinas Perindag telah dianggarkan untuk membeli alat ini, dan alat ini
memang sangat dibutuhkan oleh pengrajin. Diharapkan ke depannya alat ini dapat
menghasilkan tenunan lebih cepat, dan kita akan mengadakan pelatihan kepada
pengrajin untuk menggunakan alat ini” ujar Ketua Dekranasda.
Sebelum peninjauan
Hj.Yusniana Hasan Basri menutup acara Pelatihan Tenun
Songket Jambi yang telah berlangsung sejak tahun 2011 dan berakhir pada
Desember 2012. Dari pelatihan ini Hj.Yusniana mengharapkan para pengrajin
binaan Dekranasda dapat menularkan ilmu dan ketrampilannya kepada masyarakat di
sekitarnya.
“Saya
berharap para pengrajin yang telah dibina juga menularkan ketrampilannya kepada
masyarakat di sekitarnya, dimana nanti Disperindag dan Dekrasda akan terus
mendampingi dan mendukung dalam bentuk bantuan peralatan dan pemasaran, dengan
menularkan ketrampilan ini maka ilmu yang kita dapatkan akan terus terasah dan
dapat meningkatkan penghasilan kita secara pribadi dan juga membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kita” jelasnya.
Dilanjutkan
Hj.Yusniana bahwa program ini harus berkelanjutan dan pemerintah bertanggung
jawab untuk terus mendampingi sampai peserta pelatihan benar-benar mandiri. “Banyaknya
pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan pemerintah harus dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat, jangan sampai membuat program yang telah menghabiskan
dana tetapi hasilnya tidak dirasakan oleh masyarakat. Untuk itu saya berharap
pengrajin binaan Dekranasda ini dapat menjadi pionir dalam menciptakan lapangan
pekerjaan melalui usaha mandiri, dan dengan demikian eksistensi Dekranasda akan
dirasakan oleh masyarakat” ujarnya.
Hj.Yusniana juga
menjelaskan bahwa program pelatihan ini dapat melibatkan dan bermitra dengan
pihak swasta dimana dapat meringankan beban anggaran pemerintah, dan adanya
proses berbagi beban dalam pembangunan. “Pada sisi lain, kerjasama ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan baru, bagi pengrajin yang dilatih, serta
membuka jaringan kerja dan pemasaran dengan pihak swasta” katanya.(86)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar