Prasasti : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Menteri Kebudayaan Parawisata Jero Wacik (kanan) dan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (kiri) menandatangani prasasti pencanangan Situs Candi Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST) di kompleks Candi Muarojambi, Kamis (22/9). Foto batakpos/rosenman manihuruk
Prasasti Candi Muarojambi.
Jambi, BATAKPOS
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencanangkan Situs Candi Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST). Pencanangan itu ditandai dengan penandatanganan prasasti KWST di kompleks Candi Muarojambi, Kamis (22/9).
Menurut Presiden SBY, komplek Candi Muarojambi harus ditata dengan baik dan meminta masyarakat sekitar candi ramah dan turur sapa terhadap wisatawan. Kemudian kuliner daerah di sekitar komplek candi juga harus dibuat beragam dengan harga terjangkau.
“Kontribusi potensi ekonomi dari sector parawisata di Indonesia terus meningkat. Jumlah wisatawan manca Negara tahun 2009 mencapai 5 juta jiwa dan tahun 2010 naik menjadi 7 juta jiwa. Dengan pencanangan KWST Candi Muarojambi langkah awal peningkatan wisata sejarah di Indonesia,”katanya.
Menurut SBY, dengan pembangunan Bandara Suntan Thaha Saifuddin (STS) Jambi dari landasan pacu dari 2250 meter menjadi 2600 meter dan lebar 30 meter menjadi 45 meter dapat didarati pesawat berbadan lebar. Hal itu juga akan mewujudkan bandara Internasional.
“Pembangunan terminal baru Bandara STS Jambi pada tahun 2012 harus segera diwujudkan. Bandara tersebut sebagai pintu gerbang para wisatawan yang akan berkunjung ke Jambi, khususnya ke Candi Muarojambi,”katanya.
Sementara itu Menteri Kebudayaan dan Parawisata, Jero Wacik mengatakan, Candi Muarojambi telah diusulkan kepada UNESCO agar bisa masuk sebagai salah satu asset budaya dunia seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
“Usulan itu diajukan tahun 2009 lalu dengan nomor registrasi di Unesco urutan ke 160. Pihak Unesco kini tengah melakukan penelitian sejarah terhadap komplek Candi Muarojambi. Kita berharap Candi MUarojambi bias setara dengan Candi Borobudur,”katanya.
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus mengatakan, keunikan serta keajaiban situs purbakala di Komplek Candi Muarojambi di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Marasebo Kabupaten Muaro Jambi sekitar 40 kilo meter (KM) dari Kota Jambi mulai dilirik dunia.
Disebutkan, Pemerintah Provinsi Jambi kini memimpikan Situs Candi Muarojambi yang mencapai luas lebih 12 KM persegi menjadi asset serta warisan budaya dunia.
Di komplekSitus Candi Muarojambi terdapat 86 buah candi serta 7 candi telah dipugar. Secara Geografis wilayah Muarojambi sebagian besar berada di daerah aliran Sungai Batanghari. Beberapa abad silam daerah ini sudah dikenal menjadi jalur perdagangan baik antara suku bangsa di nusantara maupun asing seperti China, India, Persia, Arab, Eropa serta negeri-negeri di wilayah Asia Tenggara.
Hadir dalam acara itu Ibu Ani Yudhoyono, Dubes Cina untuk Indonesia, Menteri Kebudayaan dan Parawisata, Jero Wacik, Mempora Andi Mallaranggeng, Menteri Kelautan Perikanan Fadel Muhammad, Menkokesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Juru Bicara Presiden, Yulian Julian Aldrin Pasha.
Kemudian Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pendidikan M Nuh, para Gubernur Se Sumatera serta walikota dan bupati se Provinsi Jambi, Pangdam Sriwijaya serta unsure Muspida se Provinsi Jambi. ruk
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbincang-bincang dengan Kepala Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi, Tony Mambo tentang Candi Muarojambi, Kamis (22/9/11). Foto batakpos/ rosenman manihuruk
Candi Gumpung di kompleks Candi Muarojambi.
Ibu Ani Yudhoyono mengabadikan Candi Tinggi di kompleks Candi Muarojambi, Kamis (22/9). Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar