Rabu, 21 September 2011

Minim SDM, Program KTP Elektronik Molor

Ilustrasi.Google


Jambi, BATAKPOS

Pelaksanaan program KTP Elektronik (e-KTP) di Kota Jambi molor akibat minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penggunaan alat. Peluncuran program e-KTP awalnya dijadwalkan Agustus lalu, namun hingga pertengahan September belum juga dilaksanakan.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Jambi, Obliyani, Selasa (20/9) mengatakan, kendala dalam pelaksanaan peluncuran e-KTP karena pengiriman peralatan dari pusat ke daerah terlambat. Kemudian SDM dan anggaran di daerah termasuk mobilisasi massa sudah belum mantap.

Dia mengatakan, kendala utama ada pada SDM dan peralatan. Saat ini sudah ada pengiriman peralatan dari pusat dan saat ini sudah berada di kecamatan. Namun, peralatan yang dikirim tersebut belum sesuai alias belum lengkap dan jumlahnya pun tak sesuai dengan pernyataan dalam pertemuan di pusat.

“Alat yang seharusnya datang adalah dua set, namun saat ini baru satu set per kecamatan dan itupun belum lengkap. Alatnya sudah sampai di masing-masing kecamatan, tapi cuma satu set. Padahal harusnya dua set. Itupun dalam satu setnya belum lengkap semua, jadi bagaimana kita bisa beroperasi,”katanya.

Menurut Obliyani, pihaknya sudah menyampaikan kepada pemerintah pusat untuk segera mengirimkan kelengkapan alat tersebut minimal satu set. Dalam satu set peralatan e-KTP tersebut, terdiri dari komputer, alat IP untuk berkomunikasi, alat perekam data, sidik jari, dan foto.

“Di masing-masing kecamatan di Kota Jambi kelengkapan satu set alat tersebut berbeda-beda. Di setiap kecamatan ada saja yang kurang, beda-beda kekurangannya. Kita tidak dapat memastikan kapan datanya alat tersebut,”katanya.

Disebutkan, minimal Oktober, program e-KTP bisa terlaksana minimal dengan menggunakan satu set alat. Karena waktu efektif tinggal tiga bulan. “Jadi kita berharap minimal Oktober sudah bisa jalan,” katanya.

Jika pada bulan Oktober satu set peralatan sudah lengkap dan program sudah bisa jalan, tetap saja pelayanan belum bisa maksimal. Karena perharinya hanya akan bisa melayani maksimal 120 orang.

Dibutuhkan waktu lima menit per orang untuk proses pembuatan E-KTP, sehingga dalam sepuluh jam waktu kerja hanya akan menyelesaikan 120 orang. Satu bulan hanya akan melayani tiga ribuan orang per kecamatan. Padahal program tersebut harus selesai di akhir tahun 2011.

“Dikhawatirkan bila peralatan tak kunjung datang dan lengkap hingga penghujung 2011 program tersebut bisa tak selesai,”katanya. ruk

Tidak ada komentar: