Jumat, 25 September 2015

Warga Jambi Salat Idul Adha di Tengah Kepulan Asap

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/211443058590.jpg
Umat muslim menjalankan ibadah salat Idul Adha di lapangan kantor Wali Kota Jambi, Jalan KH Agus Salim, Kotabaru, Kota Jambi, 24 September 2015. (Suara Pembaruan/Radesman Saragih)
Jambi - Antusiasme umat Muslim di Kota Jambi untuk mengikuti salat Idul Adha 1436 Hijriyah, Kamis (24/9) pagi tetap tinggi, kendati asap tebal kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti kota itu. Mereka memadati masjid-masjid dan lapangan tempat pelaksanaan salat Idul Adha dengan menggunakan masker.

Pantauan di lapangan kantor Wali Kota Jambi, Jalan KH Agus Salim, Kotabaru, Kota Jambi, Kamis (24/9) pagi, sekitar 500 umat Muslim mengikuti salat Idul Adha dengan tertib. Usai melaksanakan salat Idul Adha, pemotongan hewan kurban pun dilakukan.

Dalam kotbah, para pengkhotbah menyatakan prihatin akan bencana asap, kebakaran hutan, dan lahan yang melanda Jambi selama tiga bulan terakhir. Keprihatinan itu muncul, karena menyebabkan puluhan ribu warga terkena penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Kemudian, kebakaran hutan dan lahan di Jambi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar, akibat lumpuhnya penerbangan, pelayaran, dan berdampak pada ekonomi masyarakat. Selain itu, para pengkhotbah juga prihatin akan kemarau panjang, yang menimbulkan krisis air bersih dan kerusakan ratusan ribu hektare (ha) areal tanaman pangan.

KH Abdul Razak, imam yang membawakan khotbah di lapangan kantor Wali Kota Jambi mengatakan, seluruh umat Muslim di Jambi prihatin terhadap bencana asap serta kebakaran hutan dan lahan. "Bencana asap, kebakaran hutan dan lahan tersebut merupakan ulah manusia yang sebenarnya bisa dicegah jika masyarakat memiliki komitmen terhadap pencegahan kebakaran hutan dan lahan," katanya, Jambi, Kamis (24/9).

Namun demikian, warga Jambi tidak perlu saling menuding, saling menyalahkan. Mereka perlu lebih bersabar dan berdoa agar segala upaya yang dilakukan pemerintah menanggulangi bencana asap, kebakaran hutan dan lahan bisa membuahkan hasil, sehingga warga masyarakat Jambi bebas bencana asap.(Sumber: Radesman Saragih/FAB/Suara Pembaruan)

Tidak ada komentar: