Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Amsyarnedi (kanan). |
Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Amsyarnedi (kiri). |
Jambi, MR-Dalam mengantisipasi arus lalu lintas menjelang dan sesudah
Lebaran Idul Fitri 1436 H 2015, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi
menyiapkan posko pelayanan terpadu dalam menghadapi arus lalu lintas menjelang
dan sesudah Lebaran.
Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi
Jambi Amsyarnedi, Jumat, pekan lalu mengatakan bahwa posko pelayanan arus mudik
akan dimulai H-7 idul fitri.
“Posko induk tetap di kantor Perhubungan Provinsi Jambi. Pos
pelayanan terpadu kita dirikan seperti di terminal Alam Barajo Jambi, dan
titik-titik yang padat aktivitas arus mudik. Posko akan dijaga oleh personil
Dishub, Polri dan TNI," kata Amsyarnedi.
Selain itu, personil Dishub katanya juga ditempatkan di
daerah rawan longsor, rawan banjir dan pasar-pasar tumpah. Tujuannya adalah
untuk mengatur lalu lintas bersama personil Polri agar tidak terjadi kemacetan.
“Di daerah rawan longsor personil juga kita siagakan,
sedangkan sarana seperti alat berat itu disediakan Dinas Pekerjaan Umum,"
katanya.
Terkait kondisi jalan nasional dan provinsi di Jambi,
Amsyarnedi tidak mau berkomentar banyak karena itu adalah wewenang Dinas PU. Namun
berdasarkan informasi yang ia dengar saat rapat bersama dinas terkait, Dinas PU
telah menyatakan jalanan layak untuk dilalui.
“Berdasarkan informasi H-10 sudah 'ready' (siap) semua,
jalan sudah mulus semua," ujarnya. Sedangkan untuk angkutan lebaran, Amsyarnedi menyakini
transportasi yang terdata akan sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat meski
penumpang arus mudik melonjak.
“Angkutan insyaallah cukuplah, kalau kurang kita cari bus
cadangan. Dan itu akan kita koordinasikan dengan Pemda dan TNI," katanya. Sementara
soal tarif, Amsyarnedi juga menyakini tidak ada kenaikan yang signifikan.
Pasalnya Pemprov Jambi melalui SK Gubernur Jambi sudah
menetapkan tarif bawa dan tarif atas. “Kemungkinan tarif angkutan untuk bus
ekonomi tidak naik. Tapi yang non ekonomi itu tergantung dengan harga
pasar," ujarnya.
Dia menambahkan, Dishub Provinsi Jambi baik dari personil
maupun sarana dan prasarana sudah siap menghadapi lebaran tahun ini sebab
aktivitas itu sudah menjadi rutinitas instansinya setiap tahun.
Buat Posko Angkutan Lebaran
Sementara Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi meminta
Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi segera membuat Posko
Angkutan Lebaran Idul Fitri Idul Fitri 1436 H. Setidaknya telah ditetapkan 71
Posko Angkutan Lebaran yang tersebar di Provinsi Jambi.
Menurut Amsyarnedi, 71 posko itu tersebar di Kabupaten Batanghari
8 Posko, Muarojambi 5 Posko, Bungo 7 Posko, Tebo 6 Posko. Kemudian di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat 6 Posko, Tanjung Jabung Timur 6 Posko, Sarolangun 6 Posko,
Merangin 7 Posko, Kerinci 5 Posko, Kota Sungai Penuh 3 Posko, Kota Jambi 10
Posko dan Posko Provinsi Jambi 2 Posko.
“Posko penunjang juga disediakan berupa Posko penanggulangan
rawan longsor dan rawan banjir, penanganan rawan kecelakaan lalulintas, Posko
Siaga Alat Berat, Posko SPBU Siaga Lebaran, Posko layanan Bengkel,” katanya.
Disebutkan, soal kenaikan tarif angkutan sudah diatur
berdasarkan jenis pelayanan dan batas bawah dan batas atas. Dasar penetapan
SK.4409/PR.301/DRDJ/2013 Tahun 2013 Tanggal 24 Juni 2013 yakni tarif AKAP Rp
99/Pnp/Km hingga batas atas Rp 161/Pnp/Km.
Sementara tarif AKDP batas bawah Rp 114/Pnp/Km dan batas
atas Rp 185/Pnp/Km sesuai dengan SK Gubernur Jambi No 389/Kep.Gub/DISHUB/2013
Tanggal 26 Juni 2013. Sedangkan tarif kelas non ekonomi diatur oleh mekanisme
pasar yang disesuaikan dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
Dikatakan, yang perlu diantisipasi atau disiapkan Dishub
kabupaten/kota yakni pembentukan Posko Angkutan Lebaran, pengecekan kesiapan
armada Moda darat, sungai, laut dan udara, pengecekan ruas jalan dan
rambu-rambu lalulintas di sepanjang lintasan arus mudik.
Kata Amsyarnedi, mulai H-7 hingga H+7 kenderaan angkutan
barang dilarang beroperasi kecuali kenderaan pengangkut BBM, Ternak, Sembako,
Pupuk, Susu Murni dan barang antara Pos. Kemudian H-7 hingga H+7 seluruh
jembatang timbang ditutup sementara dan dijadikan sebagai Rest Area bagi para
pengguna jalan.
Sementara operasional penunjang angkutan lebaran 2014
meliputi, uji kelaikan kenderaan, pemeriksaan kesehatan terhadap awak kenderaan
dengan bekerjasama dengan PT. Jasa Raharja dan Dokter RS setempat.
“Selanjutnya tes pemakaian zat adiktif dan alkohol terhadap
awak kenderaan, layanan SMS gartis HP 0811 745 8000 yang berkaitan dengan
informasi angkutan lebaran. Semoga pemudik dari dan ke Provinsi Jambi tahun ini
dapat dinikmati pemudik dengan nyaman. Semoga,” ujar P Bernhard Panjaitan.
Waspadai Jalur Jalinteng Jambi
Bagi para pemudik yang melintasi jalur Tengah Lintas
Sumatera Provinsi Jambi diminta untuk ekstra hati-hati karena pada jalur
tersebut rawan kecelakaan. Tingginya angka kecelakaan di jalur itu saat mudik
disebabkan banyaknya jalan pemukiman yang melintasi jalan utama lintas tengah.
Tingginya mobilitas warga di jalur lintas tersebut sehingga menyebabkan rawan
kecelakaan.
Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Provinsi
Jambi Amsyarnedi mengatakan, jalur lintas Tengah yang rawan kecelakaan seperti
jalur yang menghubungkan jalur Lubuk Linggau
(Sumsel)-Sarolangun-Pamenang-Bangko-Muaro Bungo-Batas Sumatera Barat dengan
panjang 237,47 km lebar 6 (enam).
Kemudian jalur lintas penghubung lintas tengah dengan lintas
timur seperti Jalan Jambi-Muara Tembesi-Muata Tebo-Muara Bungo (penghubung
lintas satu) dengan panjang 239,28 km dengan lebar rata-rata 6 (enam)
meter.
“Banyak keluar masuk kenderaan dari sisi kanan-kiri jalur
lintas utama ke pemukimam warga. Jadi pemudik harus ekstra hati-hati dijalur
itu. Kecematan minimal rata-rata pengendara 45 kilometer hingga 50 kilometer
per jam. Jalan kondisinya baik,” katanya.
Pihaknya juga bekerjasama dengan Jajaran Polda Jambi, PU
Provinsi Jambi dan kabupeten membuat posko lebaran. Dinas Perhubungan Provinsi
Jambi juga menyediakan armada bus tambahan guna mengantisipasi lonjakan
pemudik.
“Pihak kita juga menambah kapal motor mengangkut pemudik
yang menggunakan trasportasi laut dari luar negeri via Batam-Kualatungkal,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kita sudah mempersiapkannya semuanya. Dinas
Perhubungan Provinsi dan kabupaten lintas jalur mudik akan melakukan pertemuan
guna kesiapan Provinsi Jambi menyambut mudik lebaran tahun ini,” katanya.
Disebutkan, sejumlah titik rawan kemananan di tiga kabupaten
di Provinsi Jambi selama mudik lebaran patut diwaspadai. Titik rawan jalur
mudik itu terdapat di Kabupaten Sarolangun, Bungo, dan Kerinci. Ketiga daerah
tersebut merupakan perlintasan yang menghubungkan antar provinsi.
“Titik rawan di Sarolangun yakni daerah Rangkiling atau
sepanjang jalan Mandiangin. Kemudian di Bungo yakni daerah perbatasan antara
Bungo-Sumatera Barat, serta jalan Bangko – Kerinci,”katanya.
Tiga lokasi yang dianggap rawan itu nanti didirikan pos
terpadu. “Itu harus pos tersendiri karena selama ini dianggap rawan.
Posnya terpadu. Direncanakan akan dibentuk Posko Angkutan Lebaran (PAL). Pos
ini untuk mengantisipasi tindak kriminal yang mungkin terjadi selama mudik
lebaran,” ujarnya.
Disebutkan, kejahatan seperti sering terjadi hipnotis dan
sebagainya. Itu akan diantisipasi dari PAL tersebut. Posko angkutan
lebaran ini, akan diberlakukan pada H-10 hingga H+10 lebaran. Antisipasi itu
dimaksudkan agar transportasi selama mudik lebaran bisa lancer dan terkendali.
(Lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar