JAMBI-Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir
triwulan I-2015 menunjukkan perlambatan pertumbuhan. Pada triwulan IV-2014, ULN
Indonesia tumbuh 10,20% (yoy), sementara memasuki Triwulan I-2015 tumbuh
sebesar 7.6%. Dilihat dari jumlahnya, posisi ULN pada akhir triwulan I-2015
tercatat sebesar USD298,1 miliar, terdiri dari ULN sektor publik sebesar
USD132,8 miliar (44,5% dari total ULN) dan ULN sektor swasta sebesar USD165,3
miliar (55,5% dari total ULN).
Perlambatan pertumbuhan ULN terjadi baik pada ULN sektor
publik maupun sektor swasta. Pertumbuhan ULN sektor publik melambat dari 5,0%
(yoy) pada triwulan IV-2014 menjadi 1,7% (yoy), sementara ULN sektor swasta
melambat dari 14,6% (yoy) menjadi 12,7% (yoy) pada triwulan laporan. Sementara,
rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) dan debt service ratio (DSR)
mengalami peningkatan masing-masing dari 33,0% dan 51,6% pada triwulan IV-2014
menjadi 33,5% dan 56,1% pada triwulan I-2015.
Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia
didominasi oleh ULN berjangka panjang (85,3% dari total ULN). ULN berjangka
panjang pada triwulan I-2015 tumbuh 8,9% (yoy), lebih lambat dari pertumbuhan
triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 10,4% (yoy). Sementara itu, ULN
berjangka pendek tumbuh 0,3% (yoy), juga lebih lambat dibandingkan pertumbuhan
triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 9,0% (yoy). Pada akhir triwulan
I-2015, posisi ULN berjangka panjang mencapai USD254,4 miliar ULN, terdiri dari
ULN sektor publik USD129,7 miliar (97,7% dari total ULN sektor publik) dan ULN
sektor swasta USD124,7 miliar (75,4% dari total ULN swasta).
Pada sektor swasta, posisi ULN akhir triwulan I-2015
terpusat pada sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, dan listrik,
gas & air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN
swasta masing-masing sebesar 29,5%, 19,9%, 16,0%, dan 11,7%. Pada triwulan
I-2015, pertumbuhan tahunan ULN sektor keuangan dan industri pengolahan
tercatat melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya,
sementara pertumbuhan ULN sektor pertambangan dan sektor listrik, gas & air
bersih mengalami peningkatan.
Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada triwulan
I-2015 sejalan dengan pertumbuhan perekonomian domestik yang melambat. Bank
Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal
ini dimaksudkan agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung
pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi
stabilitas makroekonomi.
Data lengkap mengenai ULN Indonesia terkini dapat dilihat
pada publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Mei 2015
yang tersedia pada website Bank Indonesia. (Lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar