Rabu, 01 Juni 2011

Membangun Gereja di Jambi Masih Sulit

Lahan GKPS Mendalo Darat, Muarojambi yang dibeli dengan swadaya warga GKPS Jemaat Jambi tiga tahun silam. Hingga kini rumah ibadah sederhana belum bis dibangun karena tidak mendapat ijin dari Pemerintah Kabupaten Muarojambi. Lokasi persis antara perbatasan Kota Jambi dengan Muarojambi. Foto Asenk Lee Saragih.


Jambi, BATAKPOS

Hingga kini umat Nasrani masih kesulitan untuk membangun tempat beribadah di Kota Jambi dan sekitarnya. Ijin untuk membangun tempat beribadah tersebut sulit diperoleh dari instansi terkait. Organisasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jambi dan Persatuan Gerejawi di Iindonesia Wilayah (PGIW) Jambi dinilai tidak dapat berbuat terkait hal ini.

Sekretaris Jemaat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi, St Radesman Saragih S Sos kepada BATAKPOS, Jumat (27/5/11) mengatakan, sejumlah dedominasi gereja di Jambi dan sekitarnya masih kesulitan membangun rumah ibadah.

Hingga kini gereja yang kesulitan tersebut yakni Gereja Khatolik Jambi, GKPS Jambi, KHBP jambi, GKPI dan yang lainnya. GKPS Jambi sendiri telah memiliki lahan bangunan rumah ibadah di Kecamatan Mendalo Darat. Namun hingga kini belum mendapatkan ijin dari pemerintah setampat untuk membangun bangunan seadanya.

Menurut Radesman Saragih, FKUB dan PGIW Provinsi Jambi harus melakukan cara-cara pendekatan persuasif dengan pejabat setempat dan tokoh agama serta tokoh masyarakat lainnya.

Seperti yang dialami GKPS Jambi, rencana pembangunan gedung sederhana untuk tempat beribadah di Mendalo Darat, Kabupaten Muarojambi hingga kini masih terbengkalai. Bahkan rencana tersebut sudah hampir tiga tahun terakhir.

Hal senada juga dikatakan Nalom Siadari SE (Warga GKPI Simpang Rimbo Jambi). Menurutnya, organisasi FKUB dan PGIW harus melakukan gebrakan terkait dengan sulitnya mendapatkan ijin untuk membangun tempat beribadah di Jambi dan sekitarnya. ruk

Tidak ada komentar: