Sabtu, 20 September 2014

Lomba Lukis “Menjadi Jambi”


ANTUSIAS: Para pelajar di Jambi tampak antusias mengikuti kegiatan Lomba Seni Lukis, yang bertemakan “Menjadi Jambi” di Taman Budaya Jambi, Kambang Telanaipura Kota Jambi Jumat (19/9). FOTO KAHARUDDIN/HARIAN JAMBI

Kemendikbud Apresiasi Pelestarian Budaya Daerah

Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia mengapresiasi Pemerintah Daerah Jambi yang selalu konsisten dalam pelestarian seni budaya daerah. Peran Pemda sangat dibutuhkan guna mengabadikan serta mengorbitkan seni bidaya daerah hingga ke kancah nasional dan internasional.

ANITA, Jambi

Dalam rangka mewujudkan eksistensi seni budaya Jambi, Kemendikbud kembali bekerjasama dengan Taman Budaya Jambi (TBJ)  dalam melaksanakan kegiatan Lomba Seni Lukis, yang bertemakan “Menjadi Jambi”.

Kegiatan ini merupakan kegiatan tindak lanjut dari kegiatan Workshop Seni Lukis yang telah dilaksanakan sebelumnya pada 19 Juni 2014 lalu. Hal ini disampaikan Kepala Taman Budaya Jambi Sri Purnamasyam kepada Harian Jambi, Jumat (19/9).

“Kegiatan ini adalah program kegiatan revitalisasi Kemdikbud RI dan kegiatan dalam tindak lanjut dari kegiaan Workshop Seni Lukis yang digelar pada bulan Juni yang lalu,” ujar Sri Purnamasyam.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari Kemendikbud RI, Dra Maeva Salmah MSi dan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Jambi Drs Edi Erizon.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang baik oleh para peserta lomba. Pada kegiatan ini, peserta lomba yang pada awalnya dibatasi yang hanya mencapai 200 orang peserta saja, namun dengan niat dan kemauan para pelajar sehingga TBJ memberikan ruang  dan memfasiltasi peserta sehingga kegiatan ini di ikuti oleh 225 orang peserta.


“Peserta terdiri dari tiga kategori yaitu pelajar SMP yang berjumlah 125 orang, Guru Seni Budaya 50 orang dan untuk kategori umum berjumlah 50 orang peserta, total keseluruhan 225 orang,” katanya.

Menurut Sri Purnamasyam, dalam perlombaan ini terdiri dari tiga kategori, yakni lomba para pelajar SMP yaitu lomba Ragam Hias Jambi dengan menggunakan gaya dekoratif atau yang dikenal dengan motif Jambi pada Gerabah, untuk guru kesenian yang diperlombakan bertema lingkungan hidup.

Sedangkan untuk umum bertemakan Seni Budaya Jambi dengan menggunakan gaya Realis atau yang dikenal dengan Naturalis.

Ade Putra salah seorang peserta pelajar SMP mengatakan, bahwa ia sangat senang atas pelaksanaan perlombaan seni lukis yang dilaksanakan oleh TBJ. Ade Putra pun berharap agar kegiatan ini selalu dilaksanakan sehingga baginya, hal ini merupakan salah satu bentuk pendidikan yang baik.

“Saya senang, dan saya berharap TBJ akan selalu melaksanakan kegiatan seperti ini,” ujar  Ade Putra.

Sri Purnamasyam juga menyampaikan tujuan dalam kegiatan ini adalah, yaitu untuk memperkenalkan alternatif media lukis lain kepada para pelajar. Selain itu juga untuk menggali dan mengapresiasi ragam hias sebagai kearifan lokal Jambi serta untuk peningkatan kualitas karya bagi para peserta.
Untuk Juri Lomba, TBJ mendatangkan tiga orang juri yaitu Ibu Ema perwakilan dari TBJ, pelukis Jambi Edi Sukarno dan pelukis nasional Andreas Sudarmanto.

Dengan diadakannya kegiatan ini, Taman Budaya Jambi kembali membuktikan eksistensinya sebagai wadah untuk melakukan sebuah pengembangan dan pemahaman terhadap kesenian lokal.

Taman Budaya Jambi mendapatkan pujian dari Kemendikbud RI atas kinerja Taman Budaya Jambi. Pujian itu disampaikan oleh Dra Maeva Salmah MSi.

“Saya bangga dengan TBJ yang selalu konsisten dalam melaksanakan kegiatan,” ujar Maeva Salmah.
Disebutkan, kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam berkesenian. Hal itu guna memberikan sebuah pemahaman tentang kesenian lokal yang dimiliki oleh negara Indonesia selain itu juga untuk membentengi para generasi muda terhadap pengaruh budaya-budaya asing.

“Miris kalau anak-anak kita tidak tau tentang kesenian daerahnya sendiri. Apalagi seni musik, yang saat ini lebih cendrung kebarat-baratan,” kata Maeva.

Dengan adanya kegiatan ini, Maeva Salmah berharap, akan adanya rasa mencintai dan semangat baru untuk selalu berkesenian, khususnya di Provinsi Jambi. Sehingga nantinya nama Jambi dapat selalu terangkat dan mampu berbicara di tingkat nasional dan internasional.

“Saya berharap ke depan nama daerah Jambi, lebih diperhitungkan tingkat nasional dan juga internasional,” ujar Maeva.

Selain itu, Maeva juga menyampaikan bahwa akan selalu bekerjasama dengan seluruh taman budaya yang ada di Indonesia. Hal itu untuk selalu melakukan kegiatan pelatihan guna perkembangan dan pelestarian kesenian lokal yang dimiliki oleh negara Indonesia.

“Kami dari Kemendikbud akan selalu membangun kerjasama kepada Taman Budaya se-Indonesia dalam melaksanakan program revitalisasi,” kata Maeva.

Maeva Salma juga berharap Kepada Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Jambi, agar selalu mendukung setiap kegiatan TBJ. Selain itu ia juga berharap, agar setiap kegiatan perlombaan yang dilaksanakan oleh TBJ seperti perlombaan seni lukis tidak hanya menggunakan anggaran APBN, akan tetapi juga mendapatkan anggaran APBD sehingga kegiatan perlombaan seperti ini bisa semankin meriah lagi.

“Saya berharap TBJ tidak hanya menggunakan anggaran APBN, akan tetapi juga menggunakan anggaran APBD,” kata Maeva.

Kepala Dinas Budpar Provisni Jambi Edi Erizon menambahkan, Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Jambi, sebagai instansi pemerintahan yang membidangi pengembangan budaya, kesenian dan pariwisata Provinsi Jambi akan selalu bekerja ekstra dalam memajukan budaya, kesenian dan parwisata yang dimiliki oleh Provinsi Jambi.

“Tentunya kita akan selalu bekerja ekstra dalam peningkatan kebudayaan, seni dan pariwisata Provinsi Jambi,” katanya.

Kata Edi Erizon, pihaknya juga meminta kepada Kemendikbud RI agar selalu memberikan program kegiatan kepada TBJ, untuk menunjang kreativitas para pekerja seni, baik pelajar, guru kesenian dan juga para seniman pada umunya untuk meningkatkan sumber daya manusia seniman Jambi. Sehingga seniman Jambi dapat dikenal secara nasional maupun Internasional.


“Saya meminta agar Kemendikbud RI tidak berhenti memberikan program kegiatan lainya, sebagai penunjang untuk menigkatkan mutu SDM para seniman Jambi, bisa lebih baik lagi,” harap Edi Erizon. (*/lee)

Tidak ada komentar: