Rabu, 10 Oktober 2012

Motif Batik Jambi Terkandung Pandangan Falsafah Hidup

Jambi, BATAKPOS

Motif-motif batik Jambi tidak sekedar gambar atau ilustrasi saja, namun terkandung pandangan falsafah hidup. Motif batik pada dasarnya merupakan salah satu sarana komunikasi tradisional yang membuat lambang-lambang atau simbol simbol budaya tertentu. Motif batik tidak sekedar gambar atau ilustrasi saja namun dalam motif batik tersebut terkandung pandangan hidup atau harapan yang ingin disampaikan.

Demikian dikatakan Ketua Dewan Kerajian Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi Hj. Yusniana Hasan Basri,  Senin (8/10), saat membuka Seminar Bedah Motif Batik Jambi, Bertempat di Aula Dekranasda Provinsi Jambi.

Dikatakan, tehnik membatik pada dasarnya telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan di Indonesia. Karenanya sangatlah tepat bila dalam seminar ini menghadirkan budayawan, lembaga adat dan akademisi sebagai narasumber yang akan memberi warna baru bagi perkembangan batik Jambi.

Menurut Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, bahwa Perhatian Pemerintah Daerah  Provinsi Jambi dalam pengembangan batik di Provinsi Jambi sudah sangat baik, namun disisi lain dirasakan belum optimal hasil yang dicapai dalam perkembangan batik di Jambi.

“Kita berharap, melalui seminar bedah motif batik ini, selain dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap makna sebuah motif, juga sudah seharusnya mengklasifikasikan motif-motif yang sangat diminati oleh masyarakat dan motif yang kurang diminati,”katanya.

Motif yang kurang diminati hendaknya dapat dicarikan perpaduan warna yang dapat meningkatkan minat masyarakat untuk memakainya, sedangkan motif yang banyak peminatnya diupayakan untuk memasarkannya, sehingga Jambi menjadi tuan rumah didaerahnya sendiri.

“Lahirnya Dekranas membawa misi memberdayakan usaha kecil dan menengah, khususnya dibidang kerajinan. Untuk melalukan pembinaan pengembangan, promosi, pelestarian dan perlindungan hak hasil seni budaya kreasi anak negeri, dan prinsipnya Dekranasda Provinsi Jambi sudah berupaya seoptima mungkin agar kerajinan batik Jambi mendapat tempat di hati anak negeri. Namun dari sisi pelestarian dan perlindungan hak hasil seni budaya kreasi anak negeri ini belum optimal,”ujarnya.

Dengan terlaksananya seminar bedah motif batik ini diharapkan dapat menggugah semua elemen masyarakat di Jambi untuk lebih mencintai dan melestarikan serta melindungi hasil karya anak negeri  ini. RUK