Jumat, 27 Agustus 2010

Raskin Masih Andalan Pangan Warga Pesisir Danau Toba di Simalungun

Simalungun, BATAKPOS

Beras miskin (raskin) masih andalan pangan ribuan warga pesisir Danau Toba di Kabupaten Simalungun. Hingga kini raskin masih andalan utama pangan warga karena pertanian di pesisir Danau Toba lagi paceklik. Raskin sangat menolong kebutuhan pangan warga setempat tersebut.

Kepala Desa (Pangulu) Nagori, Sihalpe, Lomo Gultom kepada BATAKPOS, Jumat (20/8) mengatakan, raskin masih pangan utama warga sekitar 100 kepala keluarga di Desa Nagori, Sihalpe, Kecamatan Horisan Simalungun.

Menurutnya, kebutuhan raskin untuk warga kedua desa itu sekitar 200 karung ukuran 15 kilogram per karung. Harga satu karung dijual kepada warga berkisar Rp 32 ribu per karung.

“Raskin ini sangat menolong warga desa yang ekonominya lagi paceklik. Pertanian bawang, kopi, usaha nelayan ikan “haporas” tak lagi menjanjikan. Untung ada raskin sehingga warga tidak sampai kekurangan beras. Warga juga ada beli raskin yang utang, system bayar panen kopi,”katanya.

Hal senada juga dikatakan Saudin Sidauruk, Pangulu Desa Hutaimbaru-Soping, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun. Menurut Saudin Sidauruk, raskin merupakan program pemerintah yang dirasakan warga desa.

“Untung ada raskin ini. Setidaknya raskin ini tak membuat warga sampai rawan pangan. Raskin merupakan program yang sukses di pesisir Danau Toba Simalungun. Raskin hingga kini masih andalan di Simalungun,”katanya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Hutaimbaru, St Berlin Manihuruk, mengatakan, kebutuhan raskin didistribusikan kepada Desa Nagori, Sihalpe, Binangara, Gaol, Nagori Purba, Hutaimbaru, Soping, Baluhut, Bage, Sibolangit dan Desa Tongging.ruk

Muat Raskin : Ratusan karung ukuran 15 kilogram dari Bulog Kabupaten Simalungun saat dimuat di KM Kayu Mesin Dame jurusan Sihalpe, Binangara, Gaol, Nagori Purba dan Desa Hutaimbaru, Jumat (20/8). Foto batakpos/rosenman manihuruk.

Tidak ada komentar: