Jambi, Batak Pos
Frankfurt Zoological Society (FZS), yayasan konservasi non pemerintah akan kembali melepasliarkan 16 ekor orangutan sumatera (Pongo Abelii) di kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) secara bertahap. Pelepasliaran akan dimulai pertengahan bulan ini seiring datangnya musim buah di dalam hutan.
Jumat (16/10) ada tiga ekor orangutan yang akan kami lepasliarkankan, yakni Caroline, Petra, dan Pinky. Mereka orangutan sumatera yang umurnya berkisar lima tahun. Lokasi pelepasannya di daerah yang landai di tepi Sungai Mangatal, di kawasan penyangga TNBT.
Demikian dikatakan Manajer Stasiun Pusat Reintroduksi Orangutan Sumatera FZS, Julius Paolo Siregar, didampingi Public Relation Officer FZS, L Andreas Sarwono Rabu (14/10), di Jambi.
Menurut Siregar, FZS bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam - Departemen Kehutanan RI mengadakan program reintroduksi orangutan sumatera di TNBT dan ekosistemnya. Sejak 2002, FZS telah melepasliarkan 108 ekor orangutan sumatera ke TNBT dan kawasan penyangganya.
Disebutkan, ada dua tipe pelepasliaran orangutan yakni pelepasan sementara (soft release) dan pelepasan langsung (hard release). “Untuk orangutan jinak baik muda maupun dewasa akan dilakukan pelepasan sementara di beberapa lokasi pemberian pakan (feeding site) yang ada di sekitar stasiun. Setelah itu dilanjutkan dengan pemantauan permanen sampai mereka mampu hidup mandiri,” jelasnya.
Ke-16 orangutan Sumatera yang akan dilepasliarkan memiliki kisaran usia 4-14 tahun. Orangutan ini rata-rata merupakan orangutan sitaan yang sebelumnya pernah hidup bersama manusia sehingga kehilangan kemampuan hidup di alam. Sebelum dilepasliarkan, orangutan menjalani masa rehabilitasi untuk mengembalikan kemampuan adaptasinya. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar