Muarojambi, Batak Pos
Seluas 270.365 hektar lahan tidur (sleping land) di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi hingga kini belum tergarap atau masih terbengkalai. Pemerintah setempat kini berupaya untuk memanfaatkan lahan tersebut menjadi sentra tanaman pangan.
Luas wilayah Kabupaten Muarojambi sekitar 524.600, sekitar 485.100 hektar adalah lahan kering. Seluas 55,73 persen lahan kering tersebut belum dimanfaatkan. Pemerintah setempat memanfaatkan lahan kosong tersebut untuk tanaman holtokultura dan perkebunan sawit.
Demikian dikemukakan Bupati Muarojambi, H Burhanuddin Mahir SH kepada wartawan di Muarojambi, Kamis (19/3). Menurutnya, Pemkab Muarojambi kini tengah berupayan untuk memanfaatkan lahan tidur tersebut untuk tanaman pangan.
Disebutkan, lahan tidur itu hampir terdapat di semua kecamatan. Sebagian berupa lahan gambut dan rawa-rawa. Sementara bagian lain berupa dataran tinggi dan perbukitan. Pemkab setempat kini memotivasi masyarakat untuk mengarap lahan-lahan yang ada dengan optimal, sehingga bernilai guna.
Pemkab Muarojambi sendiri, kini telah melakukan upaya optimalisasi dengan cara mencetak sawah baru di Kecamatan Jaluko dan Kumpeh. Lahan itu dimanfaatkan untuk tanaman padi dan membuat kolam ikan.
Pemkab Muarojambi juga tahun ini berupaya untuk memperluas pertanian padi sawah guna mewujudkan swasembada beras di Provinsi Jambi. Selain pertanian padi sawah, lahan rawa juga digarap menjadi tambak ikan patin dan ikan tawar lainnya. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar