Senin, 12 Mei 2008

Pelaku Perampokan Bersenpi Makin Menggila di Jambi

Jambi, Batak Pos

Kejadian perampokan dengan menggunakan senjata api (senpi) makin menjadi-jadi di Jambi. Pelaku perampokan kini semakin nekat melukai korbannya. Pelaku perampokan menggunakan senpi itu diduga memiliki sindikat yang kuat di Jambi. Polisi diminta untuk membongkar sindikat perampokan bersenpi tersebut.

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Ir Sjafril Alamsyah kepada Batak Pos, Jumat (10/5) mengatakan, kejadian perampokan dengan menggunakan senpi semakin menjadi-jadi di Jambi. Bahkan kejadian yang sudah sering terjadi itu, hingga kini pelakunya belum berhasil ditangkap polisi.

Disebutkan, polisi di Jambi harus lebih sering melakukan patroli ditempat-tempat umum. Masyarakat yang mengambil uang ke bank dengan jumlah besar agar dapat meminta pengawalan dari pihak kepolisian.

Sementara itu, seorang toke karet, Ahua beserta istrinya Wiwi yang baru mengambil uang dari bank senilai Rp 505 juta, dirampok empat pelaku bersenjata api laras panjang dan pendek serta menembak seorang penjaga, di dalam gudang di jalan Majapahit, Kota Jambi, Kamis (8/5).

“Akibat perampokan ini, korban Yulianto alias Aheng (36) penjaga gudang karet milik Ahua dilarikan ke rumah sakit Asia Medika Jambi guna menjalani operasi mengeluarkan proyektil peluru yang bersarang di perutnya. Hingga Jumat (9/5) korban masih dirawat intensif,”kata Kapoltabes Jambi, Kombes Eko Daniyanto.

Disebutkan, perampokan di gudang karet Ahua jalan Majapahit RT 05 Kelurahan Payo Silincah Kecamatan Jambi Timur itu, terjadi sekitar pukul 10:30 WIB,. Empat pelakunya yang menggunakan sepeda motor dan membawa senpi itu sudah mengikuti korban Wiwi sejak dari bank.

Setibanya di dalam gudang karet tersebut, seorang pelaku menarik tas berisi uang dari tangan Wiwi. Melihat tokenya dirampok, penjaga Aheng mencoba mengejar. Namun malang nasib Aheng saat mencoba melawan pelaku, dirinya ditembak. Dua tembakan pelaku mengenai tangan hingga tembus ke perut dan korban pun terjerembab ke tanah.

Sedangkan pelaku lainnya melepaskan tembakan satu kali guna menakuti buruh lainnya. Setelah mendapatkan uang rampokan pelaku pergi menggunakan sepeda motor sambil mengacungkan senpi.

Poltabes Jambi kini memburu keempat pelaku perampokan dan memintai keterangan beberapa karyawan gudang karet yang melihat kejadian tersebut.

Dari catatat kepolisian Jambi, perampokan bersenpi terjadi pada Bank Mandiri di Kabupaten Sarolangun pada tahun 2007 yang menghasilkan Rp 1,2 M, perampokan uang Koperasi di daerah Sungai Bahar yang membawa uang Rp 1,8 M, perampokan toke (juragan) karet di Bangko yang mengakibatkan 800 juta dan korban tertembak mati.

Kemudian penembakan juragan Ayam di Telanai Jambi dan mengakibatkan korban mati dan membawa uang puluhan juta, perampokan bersenjata rumah seorang pengusaha SPBU di Jambi dan membawa uang 200 juta.

Selanjutnya perampokan bersenjata terhadap toke sawit di daerah Tebo dengan kerugian Rp 1,1 M, perampokan terhadap sejumlah besar alat berat di Sumatera dengan mengambil mikrochips komputer penggerak Alat Berat (komponen ini mahal harganya). ruk

Tidak ada komentar: