Mandiri: Bukan untuk Cari Untung
Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merencanakan
kenaikan biaya transaksi di ATM Bersama dan ATM Prima menjadi Rp 7.500 dari
sebelumnya yang hanya Rp 5.000. Kenaikan ini dilakukan untuk menyesuaikan biaya
operasional yang juga meningkat.
Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi
mengatakan, kenaikan biaya ini tidak semata-mata untuk mencari keuntungan.
Kebijakan menaikkan biaya transaksi dilakukan untuk menyesuaikan kenaikan biaya
operasional seperti pembelian mesin yang juga naik.
“Kenapa fee ATM naik karena biaya operasional untuk handling
cash dan hal-hal lain terkait investasi mesin, kalau nggak adjust dari
Rp 5.000 ke Rp 7.500 nggak fair ya. Ini untuk cover biaya
operasional bukan cari untung," kata Hery di acara Investor Summit and
Capital Market Expo 2014, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu
lalu.
Namun begitu, Hery menyebutkan, kenaikan biaya transaksi di
ATM ini juga dilakukan untuk mendukung kenaikan fee based income atau
pendapatan non bunga. Meski tidak memberikan kontribusi besar, namun dengan
dinaikkannya biaya transaksi akan membantu menutup biaya operasional.
“Kenaikan ini juga buat tambahan fee based income Mandiri.
Memang tidak besar. Biaya admin rekening paling gede menyumbang fee based,"
ujarnya.
Tahun ini, perseroan berencana membuka 300 kantor cabang dan
menambah 250.000 mesin EDC. "Kita akan buka cabang 300 tahun ini. EDC 250
ribu," katanya.(dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar