Pembangunan
Pelabuhan Laut Ujung Jabung yang terletak di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu,
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi akan diproyeksikan menjadi
Pelabuhan Utama. Pelabuhan ini nantinya sebagai gerbang ekspor impor
wilayah Timur Sumatera. Pemerintah Pusat tahun 2014 ini telah mengalokasikan
dana Rp 80 miliar sebagai tahap awal pembangunan pelabuhan tersebut. Kini proses tender proyek itu tengah berlangsung di Kementerian
Perhubungan RI.
R MANIHURUK, Jambi
Pembangunan Pelahuhan Ujung Jabung bakal terwujud meski
tahap prosesnya memakan waktu panjang. Kunjungan kerja
(kunker) Menteri Perhubungan Republik Indonesia EE Mangindaan bersama tiga
Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan RI yakni Dirjen Perhubungan Udara
Herry Bekti, Dirjen Perhubungan Laut Bobby R Mamahit, Dirjen Perhubungan Darat
Soeroyo Ali Meoso ke Jambi Januari lalu, sebagai
bukti komitmen Pemerintah Pusat serius untuk membangun Pelabuhan Laut Ujung
Jabung, Provinsi Jambi. Pelabuhan Ujung Jabung bakal diproyeksikan sebagai
pelabuhan utama.
Kunker
itu juga sebagai komitmen terhadap percepatan pembangunan infrastruktur
perhubungan di Provinsi Jambi. Menhub
EE Mangindaan didampingi Gubernur Jambi Hasan Basri Agus dan Kadishub Provinsi
Jambi Ir Bernhard Panjaitan MM mengatakan, pembangunan Pelabuhan Laut Ujung
Jabung yang terletak di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Provinsi Jambi akan diproyeksikan menjadi Pelabuhan Utama.
Pelabuhan
ini akan dikoneksikan dengan Pelabuhan Tanjung Siapiapi, Sumatera Selatan,
Pelabuhan Dumai, Riau. Dari 14 pelabuhan di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan
Jambi, belum ada pelabuhan utama di Jambi.
Dari 14
pelabuhan itu, 10 diantaranya hanya pelabuhan pengumpan. Sehingga mulai 2014
sesuai dengan SK Menteri Perhubungan dan Persetujuan DPR RI, Pelabuhan Laut
Ujung Jabung, Provinsi Jambi akan dijadikan Pelabuhan Utama.
“Pelabuhan Ujung
Jabung sebagai kekuatan Sumatera dalam koridor Sumatera Percepatan Pembangunan
Ekonomi Provinsi Jambi dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Ujung Jabung nantinya merupakan sarana
penunjang transportasi segitiga emas perekonomian Indonesia,
Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia,” kata EE Mangindaan.
Menurut EE
Mangindaan, nantinya Pelabuhan Ujung Jabung, nantinya akan ada dermaga Cargo
,BBM, CPO, Batubara, Penumpang. Dirinya juga mengatakan terimakasih kepada
Pemerintah Provinsi Jambi yang mendukung lewat pembebasan lahan seluas 200
hektar untuk pelabuhan tersebut.
“Kedatangan saya
bersama tiga Dirjen Kemenhub sebagai bukti dan komitmen bahwa Pembangunan laut
Ujung Jabung Timur harus diselesaikan secara bertahap,” katanya.
Disebutkan,
berdasarkan kajian dan rekomendasi dari Ditjen Perhubungan Laut, mengingat
besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung
sesuai masterplan yang mencapai
kurang lebih Rp 2 triliun, maka pembangunan pelabuhan itu akan dibangun secara
bertahap hingga dapat dioperasikan secara minimal.
Menurut
Mangindaan, Pelabuhan Ujung Jabung Timur telah mulai direncanakan untuk
dikembangkan sejak tahun 2011, sesuai laporan Dishub Provinsi Jambi.
Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung telah sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Provinsi Jambi tahun 2013-2033.
Percepat Program
MP3EI
Menurut
EE Mangindaan, pembangunan Pelabuhan
Ujung Jabung guna Percepatan Pembangunan Ekonomi Provinsi Jambi dalam kerangka
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Sebagaimana
telah ditetapkan pemerintah pusat, bahwa kawasan pantai timur Provinsi Jambi
termasuk di dalam Koridor Ekonomi di dalam MP3EI. Dampak dari penetapan itu,
dana APBN akan dapat dikucurkan dalam pembiayaan infrastruktur. Terdapat tiga
agenda besar yang akan dilaksanakan untuk pembangunan infrastruktur perhubungan
di Provinsi Jambi dalam rangka MP3EI,” kata Mangindaan.
Seperti
pembangunan bandar udara serta pembangunan infrastruktur jalan. Pembangunan
ketiga kegiatan tersebut diyakini akan berdampak positif terhadap perekonomian
di Provinsi Jambi pada khususnya dan nasional pada umumnya.
Pemerintah
Pusat lewat dana APBN akan dikucurkan guna mewujudkan kerinduan masyarakat
Provinsi Jambi memiliki bandara bertaraf internasional dan pelabuhan
ekspor-impor di Jambi.
Sementara
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, dibangunnya Pelabuhan Ujung
Jabung Timur sebagai pelabuhan utama di koridor Sumatera, akan berdampak luas
bagi perekonomian Provinsi Jambi secara khusus dan Sumatera secara umum.
Pelabuhan Ujung Jabung Timur telah menjadi impian seluruh masyarakat Provinsi
Jambi.
Disisi
lain, Gubernur Jambi menyebutkan, PAD Provinsi Jambi tahun 2013 mencapai Rp 2,3
triliun. Peningkatan itu cukup signifikan jika dibandingkan pada tahun 2009
hanya mencapai Rp 1,53 triliun.
Pertumbuhan
perekonomian Provinsi Jambi tentunya harus didukung infrastruktur perhubungan
melalui Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi dan akses transportasi laut
Pelabuhan Ujung Jabung. Transportasi jalur darat juga sangat mendukung
pertubuhan perekonomian Provinsi Jambi, khususnya dari sentra-sentra
perkebunan, pertanian, pertambangan dan migas.(*/lee)
***
Proyek
Jangka Panjang dengan Anggaran Rp 2 Triliun
Detail Engineering Design (DED) Dermaga Curah BBM CPO di Pelabuhan Ujung Jabung. DOK/ ASENK LEE SARAGIH |
Menurut
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM, pembangunan Pelabuhan
Ujung Jabung Timur telah mulai direncanakan untuk dikembangkan sejak tahun
2011. Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung telah sesuai dengan Rencana Umum Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jambi tahun 2013-2033.
Disebutkan,
sesuai masterplan dana yang
dibutuhkan untuk membangun Pelabuhan Laut Ujung Jabung Timur mencapai kurang
lebih Rp 2 triliun. Maka pembangunan pelabuhan itu akan dibangun secara
bertahap hingga dapat dioperasikan secara minimal.
Berdasarkan
Perda No 10 Tahun 2013 tanggal 4 Juli 2013 dan ditetapkan dalam Rencana Induk Pelabuhan
Nasional sebagai Pelabuhan Pengumpan pada tahun 2015-2020 dan sebagai Pelabuhan
Utama pada 2020 sesuai Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP 414
Tahun 2013 tanggal 17 April 2013.
“Sesuai
dengan masterplan Pelabuhan Ujung
Jabung yang telah disusun, Pelabuhan Laut Ujung Jabung direncanakan menjadi
pusat distribusi dan outlet Provinsi
Jambi. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan ada tiga
item,” ujarnya.
Sejumlah
persiapan telah dilakukan, yakni penyusunan dokumen perencanaan berupa Feasibility Study (FS), Masterplan
dan Detail Engineering Design (DED)
melalui dana APBD Provinsi Jambi, pembebasan lahan untuk kawasan pelabuhan
seluas 104 ha melalui dana APBD dan pembangunan fisik dermaga melalui dana APBN
Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan mulai dilaksanakan pada
tahun 2014 dengan alokasi dana sebesar kurang Rp 80 miliar.
Konsep
pengembangan kawasan ekonomi khusus Ujung Jabung dan Pelabuhan Ujung Jabung
Provinsi Jambi ini telah disampaikan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus pada
kunjungan kerja Bapak Presiden RI ke Provinsi Jambi September 2011 dan Februari
2012.
Dipaparkan
juga tentang kebutuhan infrastruktur transportasi di Provinsi Jambi yang
diharapkan dapat menjadi pemicu percepatan pembangunan ekonomi Provinsi Jambi.
“Sumber pendanaan diharapkan berasal dari
APBN, APBD provinsi dan kabupaten maupun sumber dana lain yang tidak mengikat.
Tahapan pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung direncanakan dimulai dari
pembangunan dermaga curah cair (BBM/CPO), dermaga multi purpose dari dermaga batubara serta pembangunan areal darat,”
katanya.
Disebutkan,
sejalan dengan telah selesainya penyusunan dokumen perencanaan Pelabuhan Laut
Ujung Jabung, maka tahun anggaran 2014 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp
74 miliar guna pembangunan pelabuhan tahap I melalui APBN.
Sedangkan
tahun 2013, Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan pembebasan lahan untuk
kawasan pelabuhan seluas 104 ha dan direncanakan pada tahun 2014 akan dilakukan
pembebasan lahan lagi hingga mencapai 200 ha.
|
Pemprov
Jambi melalui Dishub Provinsi terus berupaya untuk mewujudkan pembangunan
Pelabuhan Ujung Jabung Timur di Kabupaten Tanjabtim Provinsi Jambi. Ujung
Jabung nantinya merupakan sarana penunjang transportasi segitiga emas
perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia).
Dishub
Provinsi Jambi kini optimis guna mewujudkan pelabuhan kebanggaan Provinsi Jambi
itu nantinya. Kerinduan masyarakat Provinsi Jambi, khususnya warga Tanjabtim
terhadap keberadaan pelabuhan Ujung Jabung, Tanjabtim terus dalam penantian.
“SK Gubernur
kepada Bupati Tanjabtim untuk membebaskan 4200 ha lahan untuk pelabuhan.
Akses menuju pelabuhan sudah diperpendek dengan membangun sejumlah jembatan.
Kajian BPPT, Pelabuhan Samudera/Ujung Jabung merupakan pelabuhan dengan wilayah
terbaik di Sumatera dilihat dari arus, kedalaman laut serta letaknya,” katanya.
Pembangunan
Pelabuhan Ujung Jabung juga didasari perhitungan tata letak wilayah Provinsi
Jambi dalam Arus Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) diantaranya Jambi, Babel, NTT,
Maluku, Maluku Utara, Sulut, Kepri. Kapal yang melintasi Selat Malaka dalam
perhitungan berkisar 3.000 kapal per hari, sedangkan Jambi berada di tengah
ALKI Selat Malaka.
Disebutkan,
pembangunan pelabuhan itu guna menunjang transportasi laut di Segitiga Emas
Perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia).
Pelabuhan
itu tidak hanya untuk kemajuan ekonomi Jambi, namun pembangunan Pelabuhan Ujung
Jabung juga akan meningkatkan situasi keamanan di wilayah Jambi. Pasalnya,
Jambi ditargetkan akan memiliki Pangkalan Angkatan Laut (Lanal).
Menurut,
P Bernhard Panjaitan kedatangan
Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan tiga Direktorat Jenderal (Dirjen)
Perhubungan RI di puncak HUT Provinsi Jambi ke-57 sebagai komitmen Pemerintah
Pusat terhadap percepatan pembangunan infrastruktur perhubungan di Provinsi
Jambi. (lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar