Design Pelabuhan Ujung Jabung Timur. Foto Dishub Provinsi Jambi |
Rencana
pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung Timur di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
(Tanjabtim), Provinsi Jambi, merupakan daya tarik baru untuk memikat minat investor
untuk berinvestasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Tahap pembangunan itu
sudah dimulai sejak tahun 2013 dan direncanakan selasai hingga tahun 2020
mendatang. Terdapat sejumlah komuditi unggulan di Kabupaten Tanjabtim sebagai daya tarik investasi.
ROSENMAN M,
Jambi
Komoditi
unggulan Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sektor pertanian dan jasa. Sektor
pertanian komoditi unggulannya adalah sub sektor tanaman perkebunan dengan
komoditi Kelapa Sawit, Kakao, Karet, Kopi, Kelapa dan Lada.
Bahkan potensi produksi pinang di Kabupaten Tanjungjabung
Timur yakni 5.681. Ton pada tahun 2010, 5.032 ton tahun 2009 dan produksi tahun 2008mencapai 5.032 ton.
Keberadaan Pelabuhan Ujung Jabung nantinya sebagai gerbang investasi di
Tanjabtim.
Kemudian sub
sektor pertanian komoditi yang diunggulkan berupa Jagung dan Ubi Kayu. Sub
sektor Jasa Pariwisatanya yaitu wisata alam dan budaya. Sebagai penunjang
kegiatan perekonomian, di provinsi ini tersedia 7 pelabuhan kecil antara lain
Pelabuhan Tanjungjabung, Pelabuhan Kampung laut, Pelabuhan Nipah Panjang,
Pelabuhan Rantau Rasau, Pelabuhan Sungai Lokan, Pelabuhan Teluk Buan dan
Pelabuhan Mendahara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Hatta Rajasa baru-baru ini di Jambi mengatakan, Provinsi
Jambi merupakan salah satu provinsi di pesisir timur Pulau Sumatera dengan
kegiatan ekonomi utama di sektor pertambangan, perkebunan, dan kehutanan
menjadi kegiatan utama.
Luas Propinsi Jambi 5,1 juta Ha, terdapat 1,1 juta Ha area
pertambangan, 2,1 juta Ha perkebunan, serta 600.000 Ha perkebunan kelapa sawit.
Provinsi Jambi juga termasuk dalam wilayah Koridor Ekonomi Sumatera dalam MP3EI
dengan kegiatan ekonomi utama batubara.
Sebagai daerah pesisir, Provinsi Jambi memiliki kawasan
perairan dan laut yang cukup luas, yaitu mencapai 300.000 Ha. Salah satu
wilayah administratif di Provinsi Jambi yang memiliki daerah pesisir adalah
Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Kabupaten Jabung Timur memiliki pantai sepanjang 191 Km atau
sekitar 90,5 % dari panjang pantai Provinsi Jambi. Wilayah perairan yang
terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan bagian dari alur pelayaran
kapal nasional dan internasional (ALKI I) dari Utara ke Selatan atau
sebaliknya.
Selain itu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga memiliki
berbagai kegiatan ekonomi yang meliputi sektor pertambangan, pertanian, maupun
perkebunan, dengan hasil perkebunan utama adalah kelapa dalam, kelapa sawit,
pinang, karet, kopi, coklat. Kondisi ini menyebabkan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur sangat berpotensi untuk dapat terus berkembang.
Disebutkan, perkembangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
ditandai dengan program-program pembangunan yang meliputi berbagai bidang,
seperti Infrastruktur; Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat; Sumber Daya Manusia;
Politik, Keamanan, Pemerintahan, dan Teknologi Informasi; serta Pariwisata.
Salah satu pembangunan di bidang Infrastruktur adalah
peningkatan panjang jalan menjadi dari 855,35 Km pada tahun 2006 menjadi 925,23
Km pada tahun 2010. Meskipun demikian, pembangunan infrastruktur transportasi
di Kabupaten Tanjung Jabung Timur harus terus ditingkatkan.
Hal ini dikarenakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai
sentra lumbung pangan Provinsi Jambi harus memiliki infrastruktur transportasi
yang memadai agar dapat memastikan kelancaran logistik pangan. Selain itu,
sebagai wilayah perairan yang strategis, perlu adanya aksesibilitas yang baik
sehingga dapat mengoptimalkan potensi-potensi yang ada.
Pembangunan infrastruktur transportasi juga mutlak
dibutuhkan untuk membuka isolasi daerah terpencil dan mewujudkan pembangunan
ekonomi dan manusia yang merata.
Menurut Hatta Rajasa, salah satu upaya pengembangan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah dengan membangun Jembatan Muara
Sabak. Pembangunan jembatan ini telah dilakukan sejak tahun 2009 dan pada tahun
2013 telah dioperasikan.
Nilai Investasi Jembatan Muara Sabak
Hatta Rajasa |
Menurut Hatta Rajasa, nilai investasi Jembatan Muara Sabak
mencapai Rp 204 Milyar yang merupakan dana APBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur
sebesar 174 Miliar, dan bantuan APBD Provinsi Jambi
sebesar Rp 30 Miliar.
Pembangunan Jembatan Muarasabak diharapkan dapat membuka
keterisolasian dan mewujudkan pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan
kemasyarakatan yang lebih merata di Provinsi Jambi. Selain itu, efisiensi
transportasi darat serta efisiensi distribusi hasil bumi dan perikanan di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat meningkat.
Hal ini tentunya akan berdampak secara langsung pada
peningkatan PDRB, baik untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur maupun Provinsi
Jambi. Semula Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla)
merekomendasikan ketinggian jembatan adalah 18 meter dari pasang tertinggi.
Untuk itu Ditejn Hubla melalui surat nomor:
NV.001/07/17/D.V-12 tanggal 19 Oktober 2012, menyatakan tidak keberatan
diresmikannya Jembatan Muara Sabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan
catatan berkewajiban untuk melakukan saran dan pendapat dari Ditjen Hubla agar
dapat menjamin keselamatan pelayaran perairan dimaksud.
Adapun saran dan pendapat Ditjen Hubala yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut: alur pelayaran yang masuk atau keluar Pelabuhan Jambi
tempat jembatan ini membentang, harus dibatasi sampai ketinggian maksimal 11,3
M pada saat pasang tertinggi.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan mengevaluasi
pengembangan pelabuhan di sekitar pelabuhan Jambi menyesuaikan clearance
jembatan, yaitu 12,5 M dari air pasang tertinggi.
Disebutkan, perlu dilakukan penambahan Sarana Bantu Navigasi
Pelayaran (SBNP) untuk penandaan di sekitar jembatan. Direktorat Kenavigasian
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, akan menerbitkan Maklumat Pelayaran
terhadap ketinggian jembatan yang membentang di atas alur pelayaran Sungai
Batanghari Jambi.
Profile
Tanjabtim
Kabupaten Tanjabtim,
secara geografis terletak pada 103o23 -104o31 Bujur Timur dan 0o53 -01o41
Lintang Selatan. Batas wilayahnya sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dan Muaro Jambi, sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina
Selatan.
Sebelah Utara
berbatasan dengan Selat Berhala Laut Cina Selatan, sebelah Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Muaro Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten Tanjung
Jabung Timur yang beribukota di Muara Sabak terbagi dalam 11 Kecamatan, 73 Desa
dan 20 Kelurahan.
Di antaranya
Kecamatan Muara Sabak Timur, Kecamatan Nipah Panjang, Kecamatan Mendahara,
Kecamatan Rantau Rasau, Kecamatan Sadu, Kecamatan Dendang, Kecamatan Muara
Sabak Barat, Kecamatan Mendahara Ulu, Kecamatan Kuala Jambi, Kecamatan Geragai,
dan Kecamatan Bernak. (*/lee)
********
Pelabuhan Ujung
Jabung Selesai 2020
Pembangunan
Pelabuhan Laut Ujung Jabung yang terletak di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu,
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi akan diproyeksikan menjadi Pelabuhan
Utama. Pemerintah Pusat tahun 2014 ini telah mengalokasikan dana Rp 80 miliar
sebagai tahap awal pembangunan pelabuhan tersebut.
Pelabuhan ini
akan dikonekkan dengan Pelabuhan Tanjung Siapiapi, Sumatera Selatan, Pelabuhan
Dumai dan Pelabuhan Riau. Dari 14 pelabuhan di wilayah Sumatera Bagian Selatan
dan Jambi, belum ada pelabuhan utama di Jambi.
Hal itu
dikatakan Menteri Perhubungan EE Mangindaan didampingi Gubernur Jambi Hasan
Basri Agus, Kadishub Provinsi Jambi Ir Bernhard Panjaitan MM di Rumah Dinas
Gubernur Jambi, Januari lalu.
Dari 14
pelabuhan itu, 10 diantaranya hanya pelabuhan pengumpan. Sehingga mulai 2014
sesuai dengan SK Menteri Perhubungan dan Persetujuan DPR RI, Pelabuhan Laut
Ujung Jabung, Provinsi Jambi akan dijadikan Pelabuhan Utama.
“Pelabuhan Ujung
Jabung sebagai kekuatan Sumatera dalam koridor Sumatera Percepatan Pembangunan
Ekonomi Provinsi Jambi dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Ujung Jabung nantinya merupakan sarana
penunjang transportasi segitiga emas perekonomian Indonesia,
Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia,” katanya.
Menurut EE
Mangindaan, nantinya Pelabuhan Ujung Jabung, nantinya akan ada dermaga Cargo
,BBM, CPO, Batubara, Penumpang. Dirinya juga mengatakan terimakasih kepada
Pemerintah Provinsi Jambi yang mendukung lewat pembebasan lahan seluas 200
hektar untuk pelabuhan tersebut.
“Kedatangan saya
bersama tiga Dirjen Kemenhub sebagai bukti dan komitmen bahwa Pembangunan laut
Ujung Jabung Timur harus diselesaikan secara bertahap,” katanya.
Sementara Ir
Bernhard Panjaitan MM mengatakan, Pelabuhan Ujung Jabung Timur di Kabupaten
Tanjabtim Provinsi Jambi telah mulai direncanakan untuk dikembangkan sejak
tahun 2011. Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung telah sesuai dengan Rencana Umum
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jambi tahun 2013-2033.
Sedangkan tahun
2013 lalu, Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan pembebasan lahan untuk
kawasan pelabuhan seluas 104 ha dan direncanakan pada tahun 2014 akan dilakukan
pembebasan lahan lagi hingga mencapai 200 ha. (lee)(Harian Jambi Edisi Cetak Pagi Senin 10 Maret 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar