TOKO BAWANG MILIK RIKO DI PASAR ANGSO DUO KOTA JAMBI. FOTO ASENK LEE SARAGIH |
Menggeluti
bisnis agen bawang merah dan putih di Kota Jambi, membawa dampak positif bagi
Yanto, seorang agen besar bawang di Kota
Jambi. Bahkan dirinya bisa meraup untung hingga Rp 500 juta sebulan. Stok
bawang merah dan putih pada umumnya didatangkan dari Kabupaten Brebes yang
terletak Provinsi Jawa Tengah.
MUSLIHIN, Jambi
Siang
itu, tampak ibu-ibu tengah sibuk membersihkan bawang merah dan putih di salah
satu rumah toko (Ruko) di sekitar Pasar Tradisional Angsoduo Kota Jambi. Ruko
itu adalah Toko Riko yang beralamat di Jalan Dewi Sartika yang tidak jauh dari Pasar
Angsoduo Kota Jambi.
Sebagai
toko yang menyediakan aneka hasil bumi khususnya bawang merah, bawang putih, di
sana Toko Riko terlihat berton-ton bawang tersusun tinggi. Banyaknya
ketersediaan bawang yang didatangkan dari luar seperti Pulau Jawa.
Kemudian
sekelompok ibu-ibu tampak juga membersihkan bawang dari daun kering yang
bertumpuk dalam karung. Ibu-ibu pekerja lepas tersebut tampak tengah
membersihkan bawang merah yang baru datang dari Brebes Jawa Tengah.
Pentingnya
ketersediaan bawang di pasaran sebagai bahan umbu masakan yang dapat
menjadikan masakan yang harum bercita rasa. Selain itu juga digunakan dalam hal
pengobatan seperti misalnya bawang putih dipercaya bila dikonsumsi dalam
keadaan mentah akan mampu mengencangkan kulit dan memuluskan kulit seseorang.
Lalu
bagaimana ketersediaan stok bawang merah dan putih di pasaran?
Hingga saat ini berdasarkan pantauan Harian
Jambi stok bawang masih stabil cukup
banyak jelasnya untuk di Kota Jambi tidak akan kekurangan.
Yanto
pemilik Toko Riko di Pasar Jambi mengatakan, bawang yang tersedia sekarang
didatangkan dari Pulau Jawa. Di Indonesia saat ini penghasil
terbesar bawang merah ada di daerah Kabupaten Brebes yang
terletak Provinsi Jawa Tengah.
Sentra
bawang merah lain di Jawa adalah Cirebon (Jawa Barat), Bantul (DIY), dan
Nganjuk serta Probolinggo (Jawa Timur). Masing-masing daerah mempunyai pola
tanam yang berbeda.
Pada
umumnya dalam satu tahun terdapat dua kali musim tanam, tetapi di sebagian
kecil daerah ada petani yang menanam bawang merah sepanjang tahun sehingga bisa
4 sampai 5 kali tanam.
Dari
bermacam pola tanam tersebut, panen raya terjadi pada sekitar bulan September
karena hampir semua daerah dan semua petani memanen. Sedangkan musim
tanam yang lain terjadi perbedaan waktu.
“Di samping
sebagai sentra penghasil bawang merah, kami mempunyai toko khusus disana
bertempat di Jakarta. Dalam satu minggu pasokan kita masuk kesini dua ton
sekali masuk jadi kita tidak akan kekurangan stok,” ujar Yanto.
Disebutkan,
harga bawang bervariasi dan setiap hari kadang selalu berubah disebabkan
kondisi permintaan. Yanto menyebutkan harga bawang merah di tokonya Rp15 ribu per
kg dan harga bawang putih Rp 9.500 per kg.
“Kita
tidak hanya menjual secara eceran namun kita juga menjual secara besar-besar
dijual ke daerah-daerah luar seperti ke Pekanbaru, Palembang, Medan dan juga
kita jual dalam lingkup Provinsi Jambi seperti Muarojambi, Sarolangun, Merangin,
Batanghari, Tanjabbar dan kabupaten lainnya,” katanya.
Sebagai
pedagang (Agen) yang bermodal besar keuntungan besar pun sering didapatnya. “Ya kami sering
mendapat keuntungan hingga Rp 500 juta. Kadang juga rugi. Yang terpenting
sebagai pedagang kita harus konsisten dan yakin dengan usaha yang dijalani,”
katanya.
Menjadi
pengusaha dibutuhkan mental yang sehat siap menerima kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi kedepannya. Kendati demikian menjadi pengusaha memiliki risiko besar namun di balik semua itu
jika berani menghadapi tantangan akan memperoleh laba besar dari hasil bisnis.
Tidak
hanya Yanto yang berdagang hasil bumi seperti bawang, masih banyak yang lainnya.
Banyaknya pedagang bawang dalam kondisi persaingan tidak selalu berhasil karena
tergantung dengan ketangguhan manajemen yang baik.
Seperti
halnya Yanto mengatakan banyak pengusaha bawang yang telah anjlok roboh
disebabkan berbagai faktor dan tak luput pula berakhir pada bangkrut. Namun
dirinya sampai saat ini masih bertahan dalam bisnis ini.
“Kita
tetap yakin dan melaju jika ingin sukses ujar pengusaha tangguh ini.
Dilihat kodisinya jika untuk memenuhi kebutuhan bawang di daerah Jambi masih cukup tidak akan kekurangan saat ini jumlah ketersediaan bawang merah maupun putih cukup banyak,” katanya.
Sementara Yanti (39) tahun pelanggan pembeli bawang merah di Pasar Angsoduo Kota Jambi mengatakan, saat ini tidak sulit mendapatkan bawang untuk masakan. Ketersediaan bawang merah atau putih jukup banyak.
Dilihat kodisinya jika untuk memenuhi kebutuhan bawang di daerah Jambi masih cukup tidak akan kekurangan saat ini jumlah ketersediaan bawang merah maupun putih cukup banyak,” katanya.
Sementara Yanti (39) tahun pelanggan pembeli bawang merah di Pasar Angsoduo Kota Jambi mengatakan, saat ini tidak sulit mendapatkan bawang untuk masakan. Ketersediaan bawang merah atau putih jukup banyak.
“Ya
mudah-mudahan kedepannya ketersediaan bawang selalu lancar dan harga yang
stabil,” katanya.
Kestabilan
harga dan pasokan harga bawang perlu dikontrol oleh pemerintah agar tidak
terjadi kesenjangan. Seperti misalnya jika pasokan bawang didatangkan dari luar
secara terus menerus juga akan berdampak pada lunturnya petani bawang lokal di
Jambi.
Keseimbangan
diperlukan untuk memperoleh kemandirian yang siap menyediakan pasokan pasar.
Bawang
merah selalu di incar para pedagang dan juga ibu rumah tangga di pasar terlebih
khususnya pasar tradisional seperti pasar induk Angsoduo Kota Jambi, Pasar Baru
Talang Banjar Jambi Timur, Pasar Mama, Pasar Keluarga, Pasar Simpang Pulai, TAC
serta pasar yang lainnya. (*/lee)
***
Manfaat Bawang bagi
Kesehatan
Masakan
kuliner atau masakan rumah tangga rasanya tanpa bumbu bawang tidak akan
lenkap cita rasa akan menjadi hambar tanpa bahan yang satu ini.
Apalagi
indonesia sebagai pencinta masakan kuliner tidak hanya di rumah
tapi juga bagi pebisnis restoran besar-besaran pun tidak ketinggalan. Siapa
yang tak mengenal bumbu masakan yang satu ini?
Bawang
merah, tak hanya populer dalam dongen nusantara, ia juga primadona di dalam
dunia kuliner. Tanpa bawang merah, rasanya masakan Asia Tenggara termasuk
Indonesia tak akan terasa gregetnya.
Bumbu
merah ini merupakan salah satu komoditi yang penting. tak hanya dalam hal
kuliner, bawang merah ini juga ternyata memiliki sejumlah khasiat penting dalam
dunia pengobatan tradisional hingga modern.
Manfaat
bawang merah ini kabarnya jauh lebih efektif jika digunakan dalam keadaan
mentah untuk kesehatan kulit.
Tentunya
bawang merah dan bawang putih telah menjadi unsur penting dalam dunia kuliner
modern. Bawang merah dan bawang putih memiliki rasa lembut jika
ditambahkan pada masakan oriental pedas, Meksiko, Perancis dan
Mediterania.
Penggunaan
bawang merah juga berkembang di masakan tradisional, berkat karakter khas
bawang merah, lebih nyata dan lebih manis daripada bawang putih. Tidak
mengherankan, bawang merah adalah bumbu pelezat masakan utama dalam banyak
masakan ikan, daging dan sayuran.
Dan
perlu diketahui bawang merah juga menjadi obat herbal yang sangat mujarab untuk
kesehatan kita. Begitu juga dengan bawang putih banyak digunakan sebagai bumbu
masak dasar yang tidak boleh terlewat dalam setiap masakan.
Akan
tetapi, selain digunakan sebagai bumbu masak, bawang putih juga berkhasiat
sebagai obat-obatan untuk berbagai macam penyakit.
Bawang
putih dalam keadaan mentah mengandung senyawa sulfur termasuk zat kimia bernama
Alliin. Ketika bawang putih dimemarkan dihaluskan, zat aliin yang sebenarnya
tidak berbau akan terurai.
Dengan
dorongan enzim alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia, dan asam
piruvat. Bau tajam alisin disebabkan karena kandungan zat belerang. Aroma khas
ini bertambah menyengat ketika zat belerang (sulfur) dalam alisin diterbangkan
ammonia ke udara, sebab ammonia mudah menguap.
Senyawa
alisin berkhasiat menghancurkan pembentukan pembekuan darah dalam arteri,
mengurangi gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah.
Selain
alisin, bawang putih juga memiliki senyawa lain yang berkhasiat obat, yaitu
alil. Senyawa alil paling banyak terdapat dalam bentuk dialil-trisulfida yang
berkhasiat memerangi penyakit-penyakit degeneratif dan mengaktifkan pertumbuhan
sel-sel baru. (hin/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar