Rabu, 25 April 2012

Songket Jambi Berupaya Go Nasional




  Perajin saat menenun songket Jambi di di rumah tenun Sri Tanjung Jambi, Seberang Kota Jambi, Selasa (24/4). Foto batakpos/rosenman manihuruk






Perajin Songket : Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Hj. Yusniana Hasan Basri, Ketua BKOW Hj. Rohimah Fachrori Umar dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi Ny. Dewi Syahrasaddin saat meninjau pelaksanaan pelatihan Desain dan diversifikasi produk songket motif Jambi, di rumah tenun Sri Tanjung Jambi, Seberang Kota Jambi, Selasa (24/4). Foto batakpos/rosenman manihuruk

Jambi, BATAKPOS

Songket Jambi kini mulai menembus pasar nasional di Jakarta. Songket Jambi kini ternyata banyak diminati masyarakat Indonesia. Hal serupa juga terjadi dengan batik Jambi yang memiliki motif khas.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi, Hj. Yusniana Hasan Basri, mengatakan, pihaknya telah memberikan pelatihan desain dan diversifikasi produk songket motif Jambi, bertempat di rumah tenun Sri Tanjung Jambi, Seberang Kota Jambi, Selasa (24/4). Peninjauan itu bersama Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Hj. Rohimah Fachrori Umar, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi Ny. Dewi Syahrasaddin.

Disebutkan, setelah berlangsung beberapa hari pelatihan terlihat hasinya sangat memuaskan. “Saya sangat bangga dengan apa yang dihasilkan oleh para perajin kita, ini menunjukkan bukti nyata dari hasil pelatihan yang kita laksanakan, hasilnya akan kita bawa ke tingkat nasional,”katanya.

Menurut Yusniana Hasan Basri, masyarakat di Jakarta sangat meminati songket dan batik Jambi yang memiliki motif-motif khusus Jambi. Pelatihan dan pemasaran serta promosi merupakan salah satu upaya Dekranasda Provinsi Jambi, lebih memeprkenalkan Provinsi Jambi ke tingkat nasional.

Pelatihan desain dan diversifikasi produk songket motif Jambi, termasuk tehnik pewarnaannya ini, telah berlangsung dari tanggal 17 April 2012 dan akan berakhir 25 April 2012.

Disebutkan, pada kesempatan ini berharap kepada para perajin songket dan batik Jambi agar dalam pewarnaan menggunakan bahan-bahan asli Jambi. “Kita harapkan dalam pewarnaan baik songket maupun batik sepenuhnya menggunakan bahan-bahan alami, dan yang ada di Jambi, seperti dari kulit manggis, pinang, mangga, rambutan, kulit jengkol dan yang lainnya, dan untuk itu Jambi tidak kekurangan bahan bakunya,”katanya.

“Guna memberikan peluang usaha bagi masyarakat dan mendukung program SAMISAKE Pemerintah Provinsi Jambi, khususnya bagi kaum ibu di Provinsi Jambi, di rumah  tenun Sri Tanjung ini akan terus dilaksanakan pelatihan serupa. Pemasaran hasil-hasilnya para pejabat dan masyarakat Jambi untuk memakai songket khas Jambi, terbukti juga sangat bagus, tidak kalah dengan produk dari daerah lain,”katanya.

Dekranasda Provinsi Jambi bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Provinsi Jambi dalam mengembangkan songket dam batik Jambi.  “Dekranasda menyediakan tenaganya dan Dinas Perindustrian menyediakan peralatan yang diperlukan,”katanya.

Sebagai Instruktur pada pelatihan desain dan diversifikasi produk songket motif Jambi ini Perajinan Songkat Jambi, Susi dan Cek Mia dari Kota Jambi dan Farida dari Kabupaten Muaro Jambi, dan Roro Ratna Arum Widyati, SS, M. Pd dari Lembaga Kursus dan pelatihan (LKP) Yogyakarta,.

Pada Kesempatan ini RR. Ratna Arum meyampaikan, untuk menghasilkan produk yang lebih murah maka dilakukan berbagai kreasi. “Salah satunya dengan memadupadankan berbagai bahan, karena kain tenun harganya cukup mahal, bahkan dengan limbah seperti kain perca, bahkan dengan kain goni dan kantong bekas kemasan gandum juga bisa,”ujarnya. RUK



Perajin Songket : Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Hj. Yusniana Hasan Basri, Ketua BKOW Hj. Rohimah Fachrori Umar dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi Ny. Dewi Syahrasaddin saat meninjau pelaksanaan pelatihan Desain dan diversifikasi produk songket motif Jambi, di rumah tenun Sri Tanjung Jambi, Seberang Kota Jambi, Selasa (24/4). Foto batakpos/rosenman manihuruk

Tidak ada komentar: