Minggu, 27 November 2011

Bandara Sultan Thaha Menuju Bandara Internasional

Kadishub Provinsi Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM. Foto batakpos/rosenman manihuruk




Jambi, Batak Pos


Keberadaan Bandar Udara (Bandara) suatu daerah sangat menentukan perkembangan suatu daerah terlebih dalam pendorong ekonomi masyarakat. Jalur transportasi udara merupakan sarana transportasi yang efisien dalam mendorong perekonomian daerah terlebih dalam menggaet para investor untuk berinvestasi di daerah. Hal itu juga yang akan diwujudkan Pemerintah Provinsi Jambi dalam pencapaian visi Pemprov Jambi “Jambi EMAS (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) 2015.

Seiring pertumbuhan ekonomi dan tingginya mobilisasi warga dari dan ke Provinsi Jambi, dengan menggunakan jalur arus transportasi udara, membuat Pemprov Jambi mengembangkan Bandara Sultan Thaha Jambi. Kini setiap harinya ada 26 aktivitas penerbangan dari dan ke Jakarta, Palembang, Kerinci, Pekanbaru dan Batam di Bandara Sultan Thaha Jambi.

Kedepan Bandara Jambi akan mewujudkan Bandara Bertaraf Internasional yang bisa didarati pesawat sekelas Boeing 737-900 ER yang memiliki badan dan kapasitas angkut lebih besar. Bandara Jambi kedepannya juga bisa menjadi Bandara embarkasi Haji dari Provinsi Jambi.

Gubernur Jambi Drs H Hasan Basri Agus mengatakan, pembangunan Bandara Sultan Thaha Jambi sudah mendesak. Pasalnya saat ini proses pembebasan lahan dan pengalihan jalan yang terpakai untuk perluasan wilayah Bandara sudah berjalan hampir 80 persen.

Disebutkan, Gubernur Jambi telah menyampaikan permohonan bantuan kepada Menteri Negara BUMN, untuk melakukan pengembangan bandara tersebut. Hal tersebut mendapat respon positif dengan alokasi dana APBN serta dorongan dari Direski PT Angkasa Pura.

Kemudian Presiden SBY dan Menteri Negara BUMN sangat merespon dan telah menindaklanjutinya. Menteri Negara BUMN telah memanggil Direksi PT. Angkasa Pura II untuk mewujudkannya. Pengembangan bandara STS Jambi sudah mulai dilakukan Nopember 2011 dan dilanjutkan ke tahun berikutnya.
BANDARA JAMBI DILIHAT DARI UDARA.Landasan Pacu: Panjang landasan Bandara Sultan Taha Jambi akan diperpanjang dari 2.000 meter menjadi 2.600 dengan lebar dari 30 meter menjadi 45 meter. Bandara STS Jambi akan dijadikan sebagai Bandara Internasional. Foto batakpos/rosenman manihuruk


Pemprov Jambi juga akan berupaya menjadikan Bandara Jambi sebagai bandara Embarkasih Jemaah Haji. Hingga kini Jemaah Haji Provinsi Jambi masih menggunakan Bandara Hang Nadim Batam dan Bandara Sumatera Barat sebagai Embarkasi Haji. Pemprov Jambi bersama pihak Angkasa Pura II Jambi sudah memulai pengembangan bandara Jambi.

Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Drs. H. Fachrori Umar mengatakan, Jemaah haji Provinsi Jambi
setiap tahunnya mencapai 2500 lebih. Tahun ini Haji melalui Embarkasih Batam mencapai 1.449 orang.

Menurut Fachrori Umar, jika Bandara Jambi berstatus bandara internasional bisa dijadikan sebagai embarkasi jemaah haji. Sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran para jemaah haji serta mengesiansi jarak keberangkatan jemaah haji. “Semoga Bandara Jambi segera diwujudkan sebagai bandara internasional, karena hal ini sudah didukung oleh Presiden SBY saat berkunjung ke Jambi September lalu,”kata Fachrori Umar.

Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Ir Syahrasaddin, M.Si menambahkan, pengembangan perluasan Bandara Jambi tersebut juga menunjang kunjungan wisata manca negera ke Provinsi Jambi, khususnya sejak Presiden SBY mencanangkan Komplek Situs Candi Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST) di Sumatera.

“Pemprov Jambi kini sudah mendapat peluang, apalagi selama ini memang ada keinginan Pemprov Jambi menjadikan Bandara STS Jambi bertaraf bandara internasional. Perluasan tersebut kini telah dibahas instansi terkait dan sudah final akan dikerjakan,”katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM mengatakan, Pembangunan Tiang Pancang Pembangunan Gedung Terminal Bandara Jambi akan dilakukan akhir Nopember 2011 oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan.

Disebutkan, target pengembangan Bandara STS Jambi selesai pertengahan 2013 kedepan. Pendanaan pengembangan Bandara Jambi itu bersumber dari PT Angkasa Pura, APBN dan APBD Provinsi Jambi. Total anggaran diperkirakan mencapai Rp 430 miliar.

Dana dari Angkasa Pura II berkisar Rp 200 miliar dan dari APBD dan APBN berkisar Rp 230 miliar. Pengembangan berupa landasan pacu, efron, taxi way, ruang tunggu VIP, serta seluruh sarana pendukung bandara bertaraf internasional.

Menurut Bernhard Panjaitan, saat ini, Bandara STS Jambi memiliki luas 155 hektar, dan bakal diperluas menjadi 26.000 m2 (26 hektar) hektar. Pembagiannya, Angkasa Pura II akan mengerjakan perluasan terminal keberangkatan dan kedatangan penumpang yang kini hanya seluas 2.370 m2 menjadi 16.400 m2.

“Sesuai dengan arahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, maka Bandara Sultan Thaha Jambi akan ditingkatkan statusnya menjadi bandara internasional, sehingga harus memiliki desain yang baik. Terminalnya dibuat bagus dan juga agar bandaranya bisa digunakan sebagai embarkasi haji,”katanya.

Disebutkan, pengembangan terminal akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pembangunan tahap pertama akan fokus mengembangkan terminal menjadi seluas 6.900 meter persegi dan melengkapinya dengan dua garbarata. Setelah itu pengembangan memasuki tahap kedua. Pada tahap ini, terminal akan diperluas menjadi 9.000 m2.

Kemudian tahap ketiga, Angkasa Pura bakal memperluas terminal menjadi 16.400 M2. Selain terminal bandara, Angkasa Pura juga akan memperpanjang landasan pacu dari 2.000 meter menjadi 2.600. meter.
Lebar landasan pun bakal ditambah dari 30 meter menjadi 45 meter. Sementara dana APBD akan diperuntukkan untuk membuat grand design runway atau landasan, ruang VIP, dan perluasan tempat parkir pesawat dari 20.638 m2 menjadi 43.089 m2. Untuk pemindahan tower dan fisik runway akan dikerjakan menggunakan dana APBN.

“Kini pemerintah telah melakukan sosialisasi perluasan bandara tersebut kepada warga sekitar wilayah bandara. Pengembangan bandara STS Jambi sudah sangat dibutuhkan segera dan dalam waktu dekat sudah dimulau pekerjaanya,”katanya.

General Manager PT Angkasa Pura II Jambi, Abiyoso ST (Kepala Bandara) Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Abiyoso, mengatakan, tahun ini sebanyak 1400 orang penumpang perhari menggunakan Bandara Jambi degan 29 penerbangan. Cargo meningkat 1000 persen. Artinya hal ini adalah suatu yang positif bagi peningkatan pembangunan ekonomi di Jambi. Artinya Jambi semakin dilihat oleh para investor.

Abiyoso mengatakan pihak Angkasa Pura tengah mempersiapkan pembangunan terminal baru. Alat-alat berat sudah datang, prinsipnya Angkasa Pura siap membangun terminal baru.

Menurutnya, Gubernur Jambi didampingi Kadis PU Provinsi Jambi, Ketua Bappeda Provinsi Jambi, Kadis Perhubungan Provinsi Jambi, Sekda Kota Jambi dan Kepala Bandara Sultan Taha Jambi telah melakukan peninjauan lahan warga dan sejumlah jalan yang bakal ditutup karena bakal digunakan untuk perluasan wilayah Bandara.

Pihak PT Angkasapura II Jambi dan Pemerintah Provinsi Jambi akan melakukan peletakan batu pertama akhir Nopember ini yang dihadiri Menteri Perhubungan RI AA Mangindaan. Pemda telah mensosialisasikan masalah penutupan jalan kepada masyarakat.

Menurut Abiyoso, dengan dana awal Rp 430 Miliar percepatan perluasan Bandara STS Jambi menjadi bandara berskala internasional, bakal memiliki luas 26 hektar lengkap dengan fasilitas terminal, ruang tunggu, landasan pacu dan fasilitas pendukung lainnya.

Walikota dan Sekda Kota Jambi tengah mengurus ganti rugi lahan warga yang terkena perluasan bandara tersebut. Masyarakat Kota Jambi juga diminta memahami pentingnya pengembangan Bandara Sultan Thaha ini, sebab bandara kini sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perekonomian masyarakat Provinsi Jambi.

Ketua DPRD Provinsi Jambi Efendi Hatta menambahkan, Presiden SBY telah memberikan sinyal perluasan bandara beserta fasilitas pendukung lainnya. Perluasan tersebut juga menunjang kunjungan wisata manca negera ke Provinsi Jambi, khususnya sejak Presiden SBY mencanangkan Komplek Situs Candi Muarojambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu (KWST) di Sumatera.

Anggota DPRD Provinsi Jambi, Henri Mansur (PKS) mengatakan, kalau pariwisata sangat mendukung pemasukan bagi daerah. Terlebih potensi pariwisata di Jambi sangat banyak, baik itu wisata air seperti arung jeram ataupun wisata laut serta daratan. Pariwisata juga ikut dikembangkan sejalan dengan perluasan Bandara STS Jambi. (Rosenman Manihuruk) (BERITA INI SUDAH DIMUAT DI HU BATAKPOS EDISI CETAK JUMAT 25 NOPEMBER 2011 DI HALAMAN BELAKANG SATU HALAMAN WARNA)

Tidak ada komentar: