LISTRIK: Direksi PT.PLN Wilayah Sumbar,
Surpriadi saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus
(HBA) Senin (22/6/2015) di Rumah Dinas Gubernur Jambi. FOTO/ASENK LEE SARAGIH
Jambi, MR-Pembangunan gardu induk PLN di Kota Sungai Penuh sejak
tahun 2009 lalu hingga kini belum dapat dimanfaatkan akibat belum
terdistribusinya aliran listrik dari Kabupaten Merangin. Pembangunan gardu
induk dan transmisi itu awalnya bertujuan untuk mengatasi keterbatasan daya dan
mahalnya pengoperasian PLTD. Namun proyek tersebut terkendala akibat masalah
pembebasan lahan dan ruang bebas hambatan atau Right of Way (ROW).
Demikian dijelaskan Direksi PT.PLN Wilayah Sumbar,
Surpriadi saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus
(HBA) Senin (22/6/2015) di Rumah Dinas Gubernur Jambi. Turut hadir pada
kesempatan itu Direksi PT.PLN Kota Jambi. Pertemuan itu membahas masalah
kelistrikan di Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.
Surpriadi menjelaskan, bahwa distribusi kelistrikan di Kota
Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci dilayani PLN Rayon Sunai Penuh dan Rayon
Kersik Tuo yang merupakan Sub-Unit PLN Wilayah Sumbar. Jumlah pelanggan di
kedua rayon tersebut mencapai 75.441 dengan daya tersambung sebesar 46.114 KVa.
Penjualan energi pada tahun 2014 tercatat 91.912 kWh selama satu tahun.
“Subsidi PLN untuk masyarakat disubsistem PLTD Koto
Lolo setiap bulannya yang harus dibayar pemerintah saat ini sebesar Rp
48,9 milyar rupiah per bulan. Apabila transmisi Bangko-Merangin-Sungai Penuh
beroperasi, ada potensi penghematan sebesar Rp 38,6 M per bulan,” ujarnya.
“Oleh sebab itu jika harus ganti rugi kepada masyarakat
untuk pembebasan lahan hanya Rp 10 Milyar lebih baik hal itu yang dilakukan.
Diharapkan nanti pemerintah daerah dapat membantu untuk melakukan mediasi
pendekatan kepada masyarakat,” katanya.
Menurut Supriadi, bahwa dengan pertemuan ini diharapkan
masalah yang sudah 7 (tujuh) tahun ini dapat diselesaikan. Pertemuan dengan Gubernur
Jambi ini diharapkan dapat mencari solusi sehingga permasalahan listrik dapat
segera diselesaikan.
“Pihak pemerintah daerah sudah sangat membantu dengan
membentuk tim dan menentukan harga untuk penggantian pembebasan lahan, tetapi
sebagian masyarakat ada yang belum dapat menerima. Dengan pertemuan dengan
Gubernur Jambi telah menyatakan akan membantu dengan maksimal dan diharapkan
tahun depan dapat selesai, dan dapat digunakan bagi kepentingan masyarakat,”
kata Supriadi.
Sementara Gubernur Jambi Drs H Hasan Basri Agus (HBA) MM menjelaskan,
sejak 2009 PLN telah melakukan pembangunan gardu induk Sungai Penuh dan
transmisi (SUTT-150 kV)Bangko-Merangin-Sungai Penuh.
HBA langsung berkomunikasi dengan Bupati Merangin Al Harris
dan menginstruksikan untuk segera mencari solusi dan membantu menangani masalah
tersebut. “Kerinci dan Sungai Penuh untuk kelistrikan memang ditangani oleh
wilayah Sumatera Barat. Di sana masih menggunakan diesel dan sekarang karena
kekurangan daya sudah dilakukan pemadaman selama tiga jam,” ujarnya.
“Kalau semakin lama ini akan sangat mengganggu. Permasalahan
ini pada transmisi yang sudah lama ada beberapa tempat yang terhambat
pembebasan lahannya belum selesai dan saya tadi meminta untuk adanya laporan
tertulis untuk segera mengambil langkah. Saya akan berkomunikasi dengan Bupati
Merangin untuk segera menyelesaikan masalah ini,” kata HBA.
Dalam pertemuan itu juga dibahas masalah listrik di Tanjung
Jabung Barat yang disampaikan Gubernur Jambi. Pemerintah Provinsi Jambi akan
melakukan dialog dengan PT Petro Cina untuk dapat membantu masyarakat dalam
mengatasi masalah kelistrikan.
“Persoalan di Tanjung Jabung Barat, sekali lagi jika ada
permasalahan dan dilaporkan kepada Gubernur Jambi, dapat dilakukan instruksi
dan memanggil pihak Petro Cina yang selama ini membantu gas masyarakat. Tidak
mungkin jika pihak perusahaan berlimpah ruah tetapi masyarakat disekitarnya
kekurangan. Diharapkan dapat dicari solusi permasalahan kekurangan listrik di
masyarakat,” ujar HBA. (Asenk Lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar