Penyuluhan Pertanian di Jambi Masih Minim
Jambi, MR-Tenaga penyuluhan pertanian di Provinsi Jambi hingga kini
masih minim. Minimnya tenaga penyukuh itu berdampak pada lambannya
produktifitas pertanian di Jambi. Pemerintah Provinsi Jambi meminta para
penyuluh bekerja maksimal dan terus meningkatkan kompetensi, serta aktif
mengikuti perkembangan informasi yang berkaitan dengan pertanian.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, H.Ridham Priskap
pada Pembukaan Rapat Koordinasi Penyuluhan Provinsi Jambi Tahun 2015, bertempat
di Hotel Grand, Kota Jambi, Senin pekan lalu mengatakan, rapat koordinasi
(rakor) penyuluhan ini bisa berdampak positif terhadap capaian pertanian.
“Bahwa penyuluh adalah orang terdepan yang berhubungan
langsung dengan petani dan kelompok petani. Saya meminta para penyuluh bekerja
maksimal dan terus meningkatkan kompetensi, serta aktif mengikuti perkembangan
informasi yang berkaitan dengan pertanian. Tenaga penyuluhan di Provinsi Jambi
masih minim,” katanya.
“Bapak dan Ibu sekalian supaya betul-betul memberikan
penyuluhan dan pendampingan kepada petani dan kelompok petani. Petani kita
sangat butuh pendampingan dan pengetahuan. Forum ini sangat strategis dalam
rangka saling tukar informasi dan pemikiran guna perbaikan program, dalam
rangka pencapaian swasembada pangan, khususnya padi, jagung, dan kedelai,” ujar
Ridham Priskap.
Selain itu, Ridham Priskap berpesan supaya para penyuluh
bisa memberikan contoh, seperti pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman
bumbu.
Kata Ridham Priskap, dalam upaya mewujudkan kedaulatan
pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah menetapkan program
unggulan tingkat nasional, yaitu Upaya Khusus (Upsus) untuk mewujudkan
swasembada pangan padi, jagung, dan kedelai di provinsi dan kabupaten potensial
yang telah ditetapkan, pada tahun 2015 Provinsi Jambi mendapat target produksi
padi 805.806 ton, jagung 50.072 ton, dan kedelai 13.537 ton.
Disebutkan, target dan sasaran Upsus di Provinsi Jambi cukup
besar dan berat untuk mewujudkan swasembada padi, jagung, dan kedelai, dan
untuk mewujudkannya, salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan memperkuat
kelembagaan petani dan Gapoktan serta pengawalan dan pendampingan para penyuluh
di tingkat lapangan secara intensif.
Upaya percepatan pencapaian swasembada pangan di Provinsi
Jambi, yakni pembuatan sarana prasarana pengairan, percepatan optimasi lahan
dengan intensifikasi lahan dan peningkatan indeks per tanaman, pemberian
bantuan kepada kelompok tani dan Gapoktan berupa bantuan alsintan, benih, dan
pupuk, pemberdayaan dan peningkatan peran penyuluh di lapangan, dan pemberdayaan
pengawalan Bintara Pembina Desa.
Sementara Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh)
Provinsi Jambi, Dasra selaku Ketua Panitia Rakor Penyuluhan Provinsi Jambi
Tahun 2015, dalam laporannya menyampaikan, penekanan rakor penyuluhan ini adalah
untuk peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai.
Kata Dasra, tema Rakor Penyuluhan Provinsi Jambi 2015 ini
adalah "Melalui Rapat Koordinasi Penyuluhan Provinsi Jambi Tahun 2015,
Kita Tingkatkan Peran Penyuluh dalam Mensukseskan Kedaulatan Pangan Tahun 2017
dan Jambi EMAS 2015." Dasra mengatakan, jumlah peserta dalam rakor ini 55 orang
dari instansi terkait dari kabupaten/kota se Provinsi Jambi. (Lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar