M Wahyudi Damendra |
JAMBI-Prestasi bukan berarti harus mendapat
juara satu. Meskipun belum pernah mendapat juara satu setidaknya siswa yang
mempuyai nama lengkap M Wahyudi Damendra telah membanggakan orang tua,
perguruanya, bahkan sekolahnya.
Pasalnya siswa yang sekarang duduk di
Bangku Kelas 9 Mts Tarbiah Islamiah Mayang ini telah beberapa kali mengikuti
perlombaan karate tingkat Nasional, meskipun dia belum pernah berhasil
menjuarai juara satu.
Siswa yang akrap di panggil Wahyu oleh
kawan-kawan ini mengaku pernah diutus oleh perguruanya untuk mengikuti
perlombaan karate. Diapun berhasil membawa perunggu tingkat provinsi.
Sebelumnya tahun 2012 Wahyu juga pernah
mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) di Bengkulu. Tapi sayang dia tidak membawa
kemenangan. Selain itu dia juga pernah di kirim ke Cibubur Jakarta mengikuti
Karate tingkat Perguruan Amura cup ke-3, tapi dia juga belum berhasil membawa
juara.
Tapi setidaknya dia pernah membanggakan
sekolah, perguruan bahkan orang tuanya. Siswa yang mempunyai hoby maen gitar
ini juga mengaku dirinya menyukai karate ini semenjak dirinya duduk di kelas 4
SD.
Tapi dia mulai mendalami Karate saat dia
duduk di bangku kelas satu Mts. Tapi sebelumnya dia juga pernah menjajal
latihan lain seperti tekwondo, bushu, silat dan karate.
“Mulai mengikuti karate saat duduk di
bangku kelas 4 SD tapi pernah juga mencoba latihan lain seperti tekwondo,
bushu, silat tapi ujung-ujungnya kembali ke karate lagi,” ujarnya.
Wahyu juga mengaku alasan dia kembali ke
karate karena dia menyadari bidang yang cocok dan pas dia pegang yaitu karate.
Dulu saat dia pernah mengikuti latihan silat tapi orang tua dia melarangnya karena
latihanya malam sekitar jam 3 an dan tidak ada yang akan menjemput dia saat
pulang.
“Merasa enak aja di karate, dulu waktu
masih ikut latihan silat papa melarang karena latihanya malam sekitar jam 3an, pulangya
pun juga tidak ada yang jemput,” tambahnya.
Meskipun Wahyu mempunyaai hoby karate, tapi
dia juga pernah mengikuti perlombaan sekolah seperti gerak jalan di Telanai tahun 2014. Karena
persaingan dari sekolah-sekolah lain yang lebih berat dia beserta kelompoknya
belum berhasil membawa penghargaan.
Tapi di luar sekolah Wahyu juga pernah
mengikuti lomba bola kaki dan berhasil membawa juara tiga bersama timnya.
Meskipun Wahyu termasuk anak bungsu dari
tiga bersaudara dia bukan termasuk anak yang manja, dia juga sering di tinggal
bapaknya kerja merantau paling-paling dalam setahun itu sekali bertemu dan juga
dia sering menjemput ibunya berjualan di pasar.
“Meskipun Wahyu anak bungsu tapi Wahyu
bukan anak manja ya. Wahyu sering di tinggal papa paling-paling setahun sekali baru
ketemu. Tapi karena dari kecillah sering ditinggal jadi perasaanya biasa-biasa
aja. Wahyu sering dijamput mama, untuk jualan di pasar,” katanya.
Meskipun Wahyu masuk di Mts ini, dulunya
terpaksa. Tapi sekarang dia merasa enjoy dan biasa-biasa saja. Semua dia
lakukan atas arahan dari orang tuanya. “Mama yang nyuruh masuk Mts ini. Dulu
mau SMP 8 Kota Jambi, tapi ribet harus pake piagam. Jadi orang tua mengarahkan
ke Mts saja sekalian untuk belajar agama,” ujarnya. (mg5/mg8/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar