Perumahan T36 di Sabak Regency |
Developer
sebagai penyedia perumahan tentunya ingin setelah pembangunan selesai, dapat langsung dinikmati
oleh konsumen. Namun jika
lokasi perumahan dinilai tidak strategis oleh konsumen, bagaimana
perumahan tersebut akan terjual. Jangankan terjual, untuk melirik pun, konsumen
akan enggan.
Sungguh
ironis memang, di tengah perkembangan property yang baik ini, banyak developer
lokal yang seakan-seakan lupa kebutuhan perumahan bagi keluarga menengah ke
bawah. Tentunya perumahan tidak hanya dimiliki kalangan menegah ke atas.
Demikian
dijelaskan Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Provinsi
Jambi, M Mifta, Jumat (20/6). Menurut dia, masyarakat berpenghasilan rendah pun
tentunya mempunyai hak akan hal itu. Untuk perumahan nasional sudah menyentuh
angka Rp 17 juta per unit. Provinsi Jambi sendiri kebagian 5.000 unit untuk
perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Perkembangan
harga property yang kian beranjak naik tentunya akan menyulitkan beberapa
kalangan untuk memiliki rumah. Keinginan untuk memiliki rumah tentunya juga
dirasakan oleh semua kalangan, tanpa terkecuali Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR).
“Hal
ini tentunya akan menghambat penjualan FLPP itu sendiri. Intinya harga tanah
dan lokasi perumahan itu menentukan FLPP itu laku atau tidak,” kata Mifta.
Disebutkan,
perumahan FLPP sendiri telah banyak dibangun di beberapa daerah di dalam Kota
Jambi. Seperti di daerah Mendalo Kabupaten MuaroJambi. Salah satu perusahaan
pengembang khusus perumahan FLPP PT Rimba Guna Makmur.
Untuk
1,5 tahun terakhir telah membangun 726 unit perumahan FLPP didaerah tersebut.
Habibi salah satu karyawan PT Rimba Guna Makmur mengatakan, penjualan FLPP
sendiri memang memiliki kendala tersendiri.
Terlebih
bila dihubungkan dengan KPR, sampai saat ini dari 726 unit yang terjual ada
beberapa konsumen yang nantinya akan ditolak pihak bank karena bermasalah. Menurut
Habibi, FLPP sendiri memang lebih diminati oleh konsumen dari luar Kota Jambi.
“Konsumen
kita paling banyak berasal dari daerah Sabak, Tanjabtim. Tentunya dengan
perkembangan harga penjualan property yang terus meninggi, natinya akan
berimbas juga pada naik harga perumahan bersubsidi,” katanya. (lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar