Perumahan RSS di Bagan Pete Kota Jambi |
JAMBI-Setiap tahunnya, Kota Jambi selalu
mengalami peningkatan penduduk. Hal ini diketahui dari data yang dilansir dari
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi. Saat ini saja, jumlah penduduk yang
ada di Jambi sudah mencapai 500 ribu jiwa. Sebagian besar dari penduduk tersebut, adalah golongan menengah ke
bawah. Namun sayangnya, jumlah ini tidak seimbang dengan laju pembangunan
perumahan Rumah Sederhana (RS) untuk penduduk yang ada di Kota Jambi.
Ketua
Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
REI Provinsi Jambi M Mifta,
Jumat (20/6) mengatakan, kurangnya pembangunan perumahan RS
dan RSS di Kota Jambi, menyebabkan banyak masyarakat kelas menengah ke bawah
belum memiliki rumah sendiri.
“Sebab berbanding terbalik dengan jumlah
rumah jenis RS dan RSS di Jambi, pembangunan perumahan yang tergolong kepada rumah mewah di Jambi malah maju dengan
pesatnya,” katanya.
Disebutkan, tentu saja jenis rumah
seperti tersebut, dengan harga yang lumayan tinggi, tidak akan terjangkau oleh
saku masyarakat menengah ke bawah. Karena dapat dipastikan mereka tidak akan
mampu untuk membayar Down Payment
(DP) ataupun cicilan perumahan tersebut setiap bulannya.
Disebutkan,
dengan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
(FLPP) 2012 lalu, menargetkan
pembangunan 5.000 perumahan bersubsidi yang akan diperuntukkan untuk masyarakat
Jambi dari kalangan menengah
ke bawah.
Setiap
tahunnya REI sendiri mempunyai
target untuk membangun sebanyak-banyaknya perumahan FLPP. Sebanyak 5.000 hingga
6.000 rumah tipe 36 bersubsidi akan diperuntukkan
untuk masyarakat golongan menengah ke bawah. Namun, hal ini kembali terkendala dengan minimnya pasokan rumah yang
mampu disediakan
oleh para developer.
“Tetapi setiap tahun kita selau mengalami kekurangan
pasokan rumah, karena kemampuan membangun kita
yang tidak signifikan,” jelasnya.
Bangun 70 Persen
Kebutuhan
rumah nasional saat ini telah menyentuh hingga 17 juta unit.
Ini
tentunya merupakan angka yang lumayan besar. Mifta menambahkan, dari target
yang telah diberikan dari 5.000 hingga 6.000 rumah bersubsidi, REI hanya mampu membangun sekitar 70 persen saja. Banyak faktor
yang membuat REI mengalami kendala dalam membangun perumahan bersubsidi, dari
mulai minimnya luas lahan dan harga jual lahan semakin
tinggi.
“Sesuai MoU antara Kementrian Perumahan Rakyat
(Kemenpera) dan Perbankan, hampir seluruh bank di Provinsi Jambi seharusnya
melayani permintaan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) untuk perumahan bersubsidi,
tetapi yang merealisasikannya hanya dua bank saja,” ungkapnya.
Dengan banyaknya pengembang perumahan kecil hingga besar,
bagaimana hal ini bisa terjadi? Salah satu penyumbang permasalahan
penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) adalah mulai beralihnya developer
lokal ataupun nasional mulai membangun perumahan non FLPP.
Dikatakan,
banyaknya kendala dalam membangun perumahan besubsidi
membuat beberapa developer yang
tergabung di dalam REI beralih membangun perumahan menengah ke atas. Hal ini disebabkan karena untuk penjualan perumahan
menengah ke atas memiliki respon yang lebih baik dibandingkan daripada membangun
perumahan bersubsidi.
Disinggung
mengenai turunnya pembangunan perumahan FLPP, Mifta mengungkapkan
kepada setiap bank, agar dapat melayani penerimaan KPR. Karena saat ini, hanya
dua bank yang bersedia bekerjasama melayani permintaan KPR.
“Seharusnya
setiap bank di Provinsi Jambi dapat melayani penerimaan KPR, tetapi nyatanya hanya dua bank saja yang sejauh ini mau bekerjasama
untuk perumahan bersubsidi dan bank-bank belum melayani.
Padahal dalam MoU antara Perbankan dan Menteri Perumahan, hampir semua bank di Jambi harus melayani. Tetapi tidak direalisasikan di daerah Jambi,” ungkapnya.
Minimnya
dukungan kepada para pengembang membuat satu per-satu dari mereka memutuskan untuk berpindah haluan. Melihat perkembangan dunia properti yang baik ini, REI sendiri menyatakan tidak akan
melupakan kewajibannya. Setidaknya REI menyatakan akan membangun sebanyak 5.000
hingga 6.000 unit perumahan bersubsidi, seperti yang telah dicanangkan.
Namun,
menurut Miftah, pihaknya berharap pemerintah setempat mau memberikan dukungan
dan kemudahan untuk mewujudkan pembangunan perumahan bersubsidi tersebut. Yakni
kemudahan mendapatkan lahan dengan harga wajar, kemudahan perizinan, pemerataan
infrastruktur. Serta kerjasama dari pihak perbankan
dalam pelayanan KPR. Pasokan perumahan murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam hal ini bergantung pada
pengembang. (lee)
****
PERUMAHAN RSS DI
JAMBI
·
Telanai Garden, Konsep Menengah
·
Mutiara Residence, Konsep Menengah
·
Griya Kenali, Konsep Rumah RSS
·
Lazio, Konsep Menengah
·
Benfica, Konsep Menengah
·
Citra Raya City
Mendalo Jambi, Konsep Menengah & Elit
·
Citraland NGK, Konsep Menengah &
Elit
·
Sunderland, Konsep Menengah
·
Pesona Residence, Konsep Menengah
·
Perumahan Villa Kenalli Permai,
Konsep Menengah dan RSS
·
Perumahan Aster Biru, Perumahan RSS
·
Perumahan Bougenville, Perumahan RSS
·
Perumahan Pinang Merah, Konsep RSS
·
Perumahan Artauli, Konsep RSS
·
Kenali Residence, Konsep RSS
·
Perumahan Nan Riang, Konsep RSS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar