Pelabuha Kapal Cepat di Angso Duo Kota Jambi. Foto Asenk Lee Saragih/Harian Jambi |
Menikmati
perjalanan kapal speedboat dengan menelusuri alur Sungai Batanghari dari Kota
Jambi ke Nipah Panjang, Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Perjalanan dengan
arus Sungai Batanghari membawa keunikan tersendiri bagi penumpanggnya.
Di
tahun 2000 masyarakat Jambi
yang berdomislili di daerah Timur
Jambi yang sering di
sebut Nipah
Panjang yang berada di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Pada tahun itu
akses jalan menuju Nipah Panjang
dan sekitarnya masih sangat susah di tempuh.
Di
masa itu alat transport yang digunakan masyarakat untuk ke Nipah menggunakan
speed boat. Sebelum menggunakan speed boat masyarakat terlebih dahulu membeili
tiket mobil di depan ramayana.
Tiket yang dibeli di loket di depan Ramayana, pertama tiket mobil yang sepaket dengan kapal. Setelah sampai ke loket kapal yang berada di bawah Jembatan Suak Kandis untuk berpindah ke kapal untuk melanjutkan perjalan menuju Nipah Panjang.
Tiket yang dibeli di loket di depan Ramayana, pertama tiket mobil yang sepaket dengan kapal. Setelah sampai ke loket kapal yang berada di bawah Jembatan Suak Kandis untuk berpindah ke kapal untuk melanjutkan perjalan menuju Nipah Panjang.
Namun
setelah beberapa tuhun kemudian akses loket mobil sudah sepi penumpang,
dikarenakan pada waktu itu sudah ada kapal
langsung yang membuka loket di Ancol Kota Jambi.
Dari
speedboat yang mesin kecil yang
memuat penumpang sebanyak 12 orang, hingga kapal
yang mesin
besar yang muatannya 30 orang. Namun transportasi menggunakan kapal cepat ini tidak bertahan lama karena akses jalan menuju Nipah Panjang
sudah mulai dibangun.
Hingga
sekarang jalan menuju Nipah Panjang
bisa melalui Sabak
dan bisa juga melalui Suakkandis meskipun tidak bagus
namun masih bisa dilewati.
Penumpang Kapal Mulai Sepi
Yani. Foto Kaharuddin Harian Jambi |
Seiring
dengan perkembangan zaman, jalan-jalan
akses menuju Tanjung
Jabung Timur mulai bisa dilalui
kendaraan darat. Namun
akses jalan yang menuju Nipah Panjang
memutar melalui Sabak.
Namun
akses jalan masih sangat susah dilalui, kerena jalan yang dilalui masih sangat buruk pada saat
itu. “Dulukan jalan menuju Nipah buruk jadi masyarakat
lebih memilih kapal cepat untuk
alat transportasinya,” katanya.
Menurut
Said Muhammad Zain penjaga Loket Nipah City, kurangnya penumpang kapal cepat membuat beberapa
loket sepi. Kapal menuju
Nipah Panjang
banyak yang tutup. Hal
tersebut karen akases jalan menuju Nipah Panjang
sudah mulai lancar.
Ditambah
lagi dengan jadinya Jembatan
Batanghari tiga di Muarasabak. Masyarakat banyak
menggunakan kendaraan pribadi jika menuju Nipah Panjang
dan sekitarnya. “Dulu
sehari bisa 6 kapal cepat yang berangkat, namun kini mulai sepi,” katanya.
Dia
menambahkan setelah akses jalan menuju Nipah semakin lama semikin mudah
dengan pengaspalan membuat penumpang tidak
lagi memilih menggunakan transportasi darat
dengan menggunakan mobil.
Jenis Travel
Ditambah lagi banyaknya
travel-travel menuju Nipah Panjang
hal itu yang membuat penumpang
tujuan Nipah dengan menggunakan kapal cepat semakin berkurang. “Karena banyaknya travel yang buka penumpang kapal cepat mulai berkurang,” ujarnya.
Dilanjutkan,
travel untuk ke Nipah yang
ada sekarang ini seperti, Nipah City, Kurnia, Putra Nipah, Mitra, Lambur Jaya City,
Andika, Danau Laga, dan lain-lain. Banyaknya travel
mobil menuju Nipah
juga mengakitkan kurangnya penumpang yang menggunakan jasa Nipah City.
Munculnya
travel-travel mobil itu dimulai sejak jalur akses Sabak Nipah Panjang dipermudah dengan adanya
Jembatan Batanghari Tiga yang terletak di Sabak Tanjung Jabung Timur.
“Jadi
sepinya penumpang cepat berawal dari peresmian Jembatan Batanghari Tiga. Beda perjalanan
menggunakan mobil dan kapal cepat. Cukup
jauh perjalanan menggunakan mobil bisa mencapai 3 jam atau 4 jam jika kondisi
jalan rusak,” katanya.
Namun
jika menggunakan kapal cepat perjalannya
hanya dua jam setengah. Tapi karena kurangnya penumpang membuat loket-loket kapal cepat tutup. Karena penumpang memilih
menggunakan
travel dari pada kapal cepat.
“Kalau
dilihat lebih cepat menggunakan kapal
cepat dari pada menggunakan travel apalagi
jalan jurak pasti makan waktu yang lama,”
katanya.
Sementara
itu, Yani, penjaga Loket Kurnia mengatakan,
setelah akses menuju Nipah Panjang
bisa menggunakan kendaraan darat sangat berpengaruh terhadap menurunya angka
penumpang menuju Nipah Panjang
dan sekitarnya.
Namun
pihaknya tidak mau terburu
untuk menutup pos kapal cepat karena untuk
saat ini masih
ada penunpang yang menggunakan jasa tranportasi air. Terutama masyarakat yang
berdomisili di Sungai Lokan Tanjung Jabung Timur.
“Karena
akases jalan menuju Sungai
Lokan sekitarnya bisa
melalui transportasi darat. Sekarang
masih ada masyarakat yang
menggukan jasa kapal cepat walau
sehari hanya satu kapal yang
barangkat,” ujarnya.
PO
Kurnia dibuka khusus untuk Sungai Lokan dan sekitarnya. Setiap hari penumpang
berjumlah 25 orang penumpang. Penumpang tujuan Sungai Lokan, Sungai Itik, Sungai Jambat, Sungai Sayang.
Karena
penumpang menuju ke sana tidak bisa dilalui kendaraan darat. Namun jika
penumpang dari Nipah pihaknya juga mengambilnya,
karena jalur menuju Sungai
Lokan lewat Nipah Panjang.
“Jadi
kalau ada penumpang dari Nipah Panjang
kita angkut juga karena kapal cepat kita lewat
sana bisa sekalian,” ujarnya.
Tarif Bervariasi
Untuk
perjalan menuju
Sungai Lokan, penumpang dikenakan tarif bervariasai. Separit ke Sungai Lokan Rp 110 ribu. Karena jarak tempuhnya jauh. Sedangkan ke Nipah dikenakan tarif Rp 80
ribu karena jarak tempuhnya dekat dan sekalian lewat.
Dalam
sehari pemberangkatan hanya satu kali
karena kapal cepat yang berangkat
hanya dua. “Dalam
sehari hanya satu kapal yang
berangkat. Jumlah penumpannya
20 sampai 30 orang,” ujarnya.
Jika
jalan menuju Nipah
Panjang tidak bagus maka
penumpang kapal akan
bertambah. Hal itu karena jika
menggunkan travel memakan
waktu sangat lama untuk sampai ke
Nipah Panjang.
“Namun jika jalan bagus loket
kita kembali sepi dan penumpangnya hari dari Sungai Lokan sekitarnya. Kalau jalan rusak
masyarakat memilih menggunakan kapal, karena
tidak lama dalam perjalanan,” ujarnya.
Tujuan Pulau Berhala
Selain
loket ke Sungai
Lokan, Kurnia juga membuka
perjalan wisata ke Pulau
Berhala dengan biayanya perjalanan
Rp 10 juta pulang pergi. Dengan perjalan 4 jam
perjalanan.
Toher,
salah satu penumpang yang berasal dari Sungai Lokan mengatakan, dirinya memilih
menggunakan kapal cepat karena jika
menggunakan travel hanya sampai ke Nipah Panjang.
Sementara tempat tujuannya Sungai Lokan. Jadi mesti harus
menggunakan pompong
untuk menuju tempatnya. “Saya
lebih suka menggunakan kapal karena
langsung ke tujuan,” ujarnya.
Dia
menambahkan, jika menggunakan travel pihaknya harus menyambung taransportasi
setelah sampai di Nipah Panjang. Meski
biaya menggunakan kapal cepat sedikit
lebih mahal namun pihaknya
rela mengeluarkan
uang lebih asalkan tidak pindah transportasi.
Jalur
ke arah
Sungai Lokan belum bisa
dijangkau dengan kendaraan darat. Meskipun bisa harus menyeberangkan kendaraan
menggunakan pompong dari Nipah ke Sungai Lokan. “Dak
apalah nambah biaya sedikit yang penting
lansung sampai ke tujuan,” ujarnya.(KAHARUDDIN, Jambi)
(*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar