Senin, 10 Maret 2014

Menikmati Perjalanan Kota Jambi Nipah Panjang


Pelabuha Kapal Cepat di Angso Duo Kota Jambi. Foto Asenk Lee Saragih/Harian Jambi

Menikmati perjalanan kapal speedboat dengan menelusuri alur Sungai Batanghari dari Kota Jambi ke Nipah Panjang, Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Perjalanan dengan arus Sungai Batanghari membawa keunikan tersendiri bagi penumpanggnya. 

Di tahun 2000 masyarakat Jambi yang berdomislili di daerah Timur Jambi yang sering di sebut Nipah Panjang yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pada tahun itu akses jalan menuju Nipah Panjang dan sekitarnya masih sangat susah di tempuh. 

Di masa itu alat transport yang digunakan masyarakat untuk ke Nipah menggunakan speed boat. Sebelum menggunakan speed boat masyarakat terlebih dahulu membeili tiket mobil di depan ramayana.

Tiket yang dibeli di loket di
depan Ramayana, pertama tiket mobil yang sepaket dengan kapal. Setelah sampai ke loket kapal yang berada di bawah Jembatan Suak Kandis untuk berpindah ke kapal untuk melanjutkan perjalan menuju Nipah Panjang. 

Namun setelah beberapa tuhun kemudian akses loket mobil sudah sepi penumpang, dikarenakan pada waktu itu sudah ada kapal langsung yang membuka loket di Ancol Kota Jambi.

Dari speedboat yang mesin kecil yang memuat penumpang sebanyak 12 orang, hingga kapal  yang mesin besar yang muatannya 30 orang. Namun transportasi menggunakan kapal cepat ini  tidak bertahan lama karena akses jalan menuju Nipah Panjang sudah mulai dibangun.

Hingga sekarang jalan menuju Nipah Panjang bisa melalui Sabak dan bisa juga melalui Suakkandis meskipun tidak bagus namun masih bisa dilewati.

Penumpang Kapal Mulai Sepi

Yani. Foto Kaharuddin Harian Jambi
Seiring dengan perkembangan zaman, jalan-jalan akses menuju Tanjung Jabung Timur mulai bisa dilalui kendaraan darat. Namun akses jalan yang menuju Nipah Panjang memutar melalui Sabak.
Namun akses jalan masih sangat susah dilalui, kerena jalan yang dilalui masih sangat buruk pada saat itu.Dulukan jalan menuju Nipah buruk jadi masyarakat lebih memilih kapal cepat untuk alat transportasinya,” katanya.

Menurut Said Muhammad Zain penjaga Loket Nipah City, kurangnya penumpang kapal cepat membuat beberapa loket sepi. Kapal menuju Nipah Panjang banyak yang tutup. Hal tersebut karen akases jalan menuju Nipah Panjang sudah mulai lancar. 

Ditambah lagi dengan jadinya Jembatan Batanghari tiga di Muarasabak. Masyarakat banyak menggunakan kendaraan pribadi jika menuju Nipah Panjang dan sekitarnya.Dulu sehari bisa 6 kapal cepat yang berangkat, namun kini mulai sepi,” katanya.

Dia menambahkan setelah akses jalan menuju Nipah semakin lama semikin mudah dengan pengaspalan membuat penumpang tidak lagi memilih menggunakan transportasi darat dengan menggunakan mobil. 

Jenis Travel

Ditambah lagi banyaknya travel-travel menuju Nipah Panjang hal itu yang membuat penumpang tujuan Nipah dengan menggunakan kapal cepat semakin berkurang.Karena banyaknya travel yang buka penumpang kapal cepat mulai berkurang,” ujarnya.

Dilanjutkan, travel untuk ke Nipah yang ada sekarang ini seperti, Nipah City, Kurnia, Putra Nipah, Mitra, Lambur Jaya City, Andika, Danau Laga, dan lain-lain. Banyaknya travel mobil menuju Nipah juga mengakitkan kurangnya penumpang yang menggunakan jasa Nipah City.

Munculnya travel-travel mobil itu dimulai sejak jalur akses Sabak Nipah Panjang dipermudah dengan adanya Jembatan Batanghari Tiga yang terletak di Sabak Tanjung Jabung Timur.

“Jadi sepinya penumpang cepat  berawal dari peresmian Jembatan Batanghari Tiga. Beda perjalanan menggunakan mobil dan kapal cepat. Cukup jauh perjalanan menggunakan mobil bisa mencapai 3 jam atau 4 jam jika kondisi jalan rusak,” katanya.

Namun jika menggunakan kapal cepat perjalannya hanya dua jam setengah. Tapi karena kurangnya penumpang membuat loket-loket kapal cepat tutup. Karena penumpang memilih menggunakan travel dari pada kapal cepat.

“Kalau dilihat lebih cepat menggunakan kapal cepat dari pada menggunakan travel apalagi jalan jurak pasti makan waktu yang lama,” katanya.

Sementara itu, Yani, penjaga  Loket Kurnia mengatakan, setelah akses menuju Nipah Panjang bisa menggunakan kendaraan darat sangat berpengaruh terhadap menurunya angka penumpang menuju Nipah Panjang dan sekitarnya.

Namun pihaknya tidak mau terburu untuk menutup pos kapal cepat karena untuk saat ini masih ada penunpang yang menggunakan jasa tranportasi air. Terutama masyarakat yang berdomisili di Sungai Lokan Tanjung Jabung Timur.

“Karena akases jalan menuju Sungai Lokan sekitarnya bisa melalui transportasi darat. Sekarang masih ada masyarakat yang menggukan jasa kapal cepat walau sehari hanya satu kapal yang barangkat,” ujarnya.

PO Kurnia dibuka khusus untuk Sungai Lokan dan sekitarnya. Setiap hari penumpang berjumlah 25 orang penumpang. Penumpang tujuan Sungai Lokan, Sungai Itik, Sungai Jambat, Sungai Sayang.

Karena penumpang menuju ke sana tidak bisa dilalui kendaraan darat. Namun jika penumpang dari Nipah pihaknya juga mengambilnya, karena jalur menuju Sungai Lokan lewat Nipah Panjang.
“Jadi kalau ada penumpang dari Nipah Panjang kita angkut juga karena kapal cepat kita lewat sana bisa sekalian,” ujarnya.

Tarif Bervariasi

Untuk perjalan menuju Sungai Lokan, penumpang dikenakan tarif bervariasai. Separit  ke Sungai Lokan Rp 110 ribu. Karena jarak tempuhnya jauh. Sedangkan ke Nipah dikenakan tarif Rp 80 ribu karena jarak tempuhnya dekat dan sekalian lewat. 

Dalam sehari pemberangkatan hanya satu kali karena kapal cepat yang berangkat hanya dua.Dalam sehari hanya satu kapal yang berangkat. Jumlah penumpannya 20 sampai 30 orang,” ujarnya.

Jika jalan menuju Nipah Panjang tidak bagus maka penumpang kapal akan bertambah. Hal itu karena jika menggunkan travel memakan waktu sangat lama untuk sampai ke Nipah Panjang.

“Namun jika jalan bagus loket kita kembali sepi dan penumpangnya hari dari Sungai Lokan sekitarnya. Kalau jalan rusak masyarakat memilih menggunakan kapal, karena tidak lama dalam perjalanan,” ujarnya.

Tujuan Pulau Berhala 

Selain loket ke Sungai Lokan, Kurnia juga membuka perjalan wisata ke Pulau Berhala dengan biayanya perjalanan Rp 10 juta pulang pergi. Dengan perjalan 4 jam perjalanan.

Toher, salah satu penumpang yang berasal dari Sungai Lokan mengatakan, dirinya memilih menggunakan kapal cepat karena jika menggunakan travel hanya sampai ke Nipah Panjang.

Sementara tempat tujuannya Sungai Lokan. Jadi mesti harus menggunakan pompong untuk menuju tempatnya. “Saya lebih suka menggunakan kapal karena langsung ke tujuan,” ujarnya.

Dia menambahkan, jika menggunakan travel pihaknya harus menyambung taransportasi setelah sampai di Nipah Panjang. Meski biaya menggunakan kapal cepat sedikit lebih mahal namun pihaknya rela mengeluarkan uang lebih asalkan tidak pindah transportasi.


Jalur ke arah Sungai Lokan belum bisa dijangkau dengan kendaraan darat. Meskipun bisa harus menyeberangkan kendaraan menggunakan pompong dari Nipah ke Sungai Lokan.Dak apalah nambah biaya sedikit yang penting lansung sampai ke tujuan,” ujarnya.(KAHARUDDIN,  Jambi)


(*/lee)

Tidak ada komentar: