Hangat: Mendikbud M Nuh didampingi Gubernur Jambi Hasan
Basri Agus tampak berbincang akrab saat meninjau SMAN I Kota Jambi, Senin
(10/3/14). Foto-foto Rizcho /Harian Jambi
|
KUNKER KE JAMBI
Pagi itu
ratusan siswa SMA I Kota Jambi tampak sibuk mempersiapkan diri guna menyambut
Menteri Pendidikan Kebudayaan M Nuh. Tampak
sejumlah murid merapikan taplak meja tamu, dan juga terlihat siswa
membersihkan ruang kelas yang akan dikunjungi M Nuh. Sejumlah siswa juga tampak
berbincang dengan M Nuh terkait dengan persiapan Ujian Nasional.
MURABIL FADIL, Jambi
Kehadiran M Nuh
bersama Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) dan sejumlah pejabat ke sekolah
SMA I Kota Jambi Senin (10/3/14), ibaratkan angin segar bagi ratusan siswa
kelas 3 SMA I Kota Jambi dalam menghadapi Ujian Nasional mendatang.
Antusiasme
siswa berbincang dengan M Nuh juga tampak bebas terkait dengan persiapan UN.
Sekilas, tak ada beban siswa dalam menghadapi ujian mendatang. Karena M Nuh
menegaskan kalau kelulusan penilain tidak lagi berdasarkan hasil UN secara
menyeluruh, tapi ada penilaian dari pihak sekolah.
Menghadapi
ujian nasional tahun pelajaran
2013/2014, dimulai 14 April mendatang, di tingkat SMA,MA, SMK/MAK. Berbagai
kalangan, berharap dengan penyelenggaraan tersebut, bisa lebih lebih baik dari
UN sebelumnya.
Pihak
terkait, yakni mulai dari Kementerian Pendidikan dan keBudayaan, Dinas
Pendidikan Provinsi Jambi, serta peran dan partisipasi pihak sekolah
untuk mensukseskan ujian nasioanal April mendatang.
Nah sewajarnya pula, kekhawatiran yang pada akhirnya menimbulkan keresahan, sehingga banyak menuai pro kontra. Apalagi, bicara UN, setiap menghadapi momen ujian akhir nasional itu, ditemukan berbagai hambatan dan kendala.
Mulai dari persiapan awal UN,
kemudian dari segi pengawasan, pendistribusian, hingga pada persoalan-persoalan
tehnis yang berujung kekacauan. Dan memunculkan mosi ketidakpercayaan dari
berbagai kalangan.
M Nuh menyempatkan untuk berdialog dengan siswa-siswa di lokal 12 IPA 4 SMAN 1, terus kemudian melihat-lihat setiap ruangan, tak terkecuali masuk ke dalam ruangan kepala sekolah.
Mohammad Nuh mengatakan, beberapa hal yang bisa dikatakannya dalam lingkup pendidikan umumnya, termasuk di Provinsi Jambi. Mengenai persiapan UN ini, menjadi pembahasan menarik, yang mana dibenarkan olehnya, bahwa untuk UN tahun pelajaran saat ini, pihak penyelenggara berharap akan lebih baik lagi dari UN di tahun ajaran sebelumnya.
Pemda Harus Kawal Pelaksanaan UN
“Bertekad untuk lebih baik dari UN
yang dulu. Seperti kendala soal percetakan, dari
6 percetakan, hanya ada 1 yang macet. UN sekarang ini, kita upayakan berjalan dengan baik. Soal penditribusian, dua minggu lebih awal dari tahun lalu. Sehingga cukup waktu, 1 April
udah masuk dan sampai ke provinsi. Kemudian juga bahkan daerah yang jauh kita
selesaikan dulu,” kata M Nuh.
Mohammad
Nuh juga mengatakan bahwa dalam soal ujian nasional tersebut, ada 20 variasi
soal yang berbeda.
Tujuannya ialah supaya peserta didik, bisa fokus mengerjakan soalnya sendiri sendiri. Ada rasa tanggung jawab terhadap ujian tersebut, sehingga ada pembelajaran dan tanggung jawab terhadap tugasnya.
“Bertujuan supaya siswa fokus dalam mengerjakan soal ujian terebut, tidak melihat kesana kemari, dan pentingnya rasa tanggung jawab pada siswa itu sendiri,” katanya.
Kedatangan
menteri pendidikan dan kebudayaan itu, sembari melihat kearah ruang belajar,
dan ruang kepala sekolah. M Nuh menyempatkan untuk berdialog
dengan para siswa yang tampak ngerespon dengan baik, beberapa pertanyaan
darinya.
Awalnya pihak sekolah, menyambut dengan suasana yang sedikit formil, terus kemudian dengan sikap dan sapaan M Nuh yang seakan penuh dengan persahabatan itu, akhirnya suasana menjadi cair.
Tampak sedikit mengumbar dua, tiga patah kata lelucon. “Ini anak berapa tingginya? mau nanti jadi menteri,” ujar M Nuh sambil
tersenyum.
Kemudian selepas meninggalkan ruangan di sekolah, saat di luar tepatnya teras depan sekolah. Kemudian ia juga mengatakan, setelah mengunjungi sekolah-sekolah di Jambi, ada 3 hal, pertama, sekolah ini berprestasi bagus, tidak minder.
Kedua,
yakni memiliki seni dan budaya, kemudian ketiga, sekolah bersih. Tata rapi dan kebersihan itu juga harus diutamakan. Saya berharap, semoga memiliki masa depan yang cerah, kehidupan
sosial yang bagus, dan memiliki keoptimisan yang kuat.
Selaras
dengan apa yang dibahas tersebut yakni
soal persiapan UN. Hingga harapan harapan ke depannya. Pihak sekolah SMAN 1, hingga saat ini, segala upaya yang
dilakukan pihak sekolah agar peserta didiknya memperoleh nilai hasil yang maksimal.
Try Out Mengahadapi UN
Katakanlah mengikuti beberapaa try
out yang dilaksanakan oleh Diknas Kota
dan Provinsi Jambi. Kemudian juga difokuskan untuk belajar mata pelajaran yang
akan diujikan di UN nantinya, ada 6 mata pelajaran.
“Anak peserta didik yang sebentar
lagi mengahadapi UN, mengikuti try out yang
diadakan oleh diknas kota, Diknas provinsi dan 1 bulan penuh khusus mempelajari
mata pelajaran yang diujikan nantinya. Terus
kemudian juga sekolah mengadakan bimbel bagi anak
peserta didik yang sebantar lagi UN,” kata Wakil Kepala Sekolah SMAN I Kota Jambi, Wawan.
SMAN
1 berharap, dalam pelaksanaan UN ini nantinya, agar disesuaikan dengan aturan. Artinya memang harus ada pengawasan dari semua lini. Pastinya harus disesuaikan dengan prosedurnya dan tidak ada
pengaturan-pengaturan nilai, sehingga tahu, mana sekolah-sekolah yang benar
benar kompetitif, mendapatkan nilai yang bagus dan maksimal.
Kemudian juga mewakili sekolah yang ada di Provinsi Jambi, dengan adanya kunjungan seperti ini, secercah harapan.
Hapus Uang Komite
Agar
pendidikan umumnya lebih maju lagi, kemudian juga aturan-aturan yang
diberlakukan oleh Diknas Kota
Jambi, misalnya seperti menghapuskan uang komite sekolah, sementara
bantuan-bantuan dari pemerintah dan diknas yang kurang support, padahal pihak sekolah
SMAN 1 ingin mengadakan kegiatan yang pada intinya menunjang SDM siswa.
“Sekolah ini, melaksanakan banyak
kegiatan. Sebelumnya kegiatan itu,
diperbantukan adanya uang komite sekolah. Waktu
kita bisa mengadakan banyak kegiatan, ortu siswa tidak mempersoalkan hal
tersebut. Karena dengan uang komite, ditujukan
untuk kebaikan anak peserta didik, sekarang uang komite sekolah dihapuskan, setidaknya ada solusi
mengenai berbagai pembiyaaan kegiatan sekolah,” kata Pak Wan.
(*/lee)(HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI SELASA 11 MARET 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar