Sabtu, 08 Maret 2014

1 Menit Menentukan Nasib Bangsa 5 Tahun



TOLAK POLITIK UANG
Menjadi Pemilih yang Cerdas

Pemilu adalah momentum perubahan bagi bangsa ini. Sejumlah lembaga independen, agama, organisasi kemasyarakatan mengajak seluruh masyarakat pemilih di seluruh Indonesia untuk menjadi pemilih yang cerdas. Sebab, hanya dalam waktu 1 menit seorang pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menentukan nasib bangsa 5 tahun kedepan. Sikap golongan putih (golput) juga harus dihindari sebagai bagian dari rakyat Indonesia yang bebas dalam berdemokrasi.

Rosenman Manihuruk, Jambi

Konferensi Wali Gereja Indonesia mengajak kita semua menjadi pemilih yang cerdas. Kita sedang bersiap diri menyambut pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD pada 9 April 2014.

Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, pemilu menjadi peristiwa penting dan strategis sebagai kesempatan memilih calon anggota legislatif (caleg) dan perwakilan daerah yang akan menjadi wakil rakyat. Karena itu, KWI berusaha menegaskan agar kita bisa menjadi pemilih yang cerdas.

Sebelumnya CEPP (Center For Election and Political Party) Unilink  Provinsi Jambi sebagai lembaga kajian politik, dan bekerjasama dengan Kesbangpol Provinsi Jambi juga membuka mata pemilih pemula soal pentingnya politik dalam Negara demokrasi.

CEPP Provinsi Jambi mengadakan Rock the Vote yang bertemakan “pemilih cerdas” yang menghasilkan pemimpin berkualitas. Kemudian, rangkaian daripada kegiatan itu, diantaranya ialah kegiatan  pendidikan pemilih muda Senin (3/3).

Kegiatan yang diadakan di Kampung Raja Kecamatan Kotabaru Jambi, diikuti oleh lima ratus(500) mahasiswa dan pelajar tingkat sekolah Provinsi Jambi. Disamping itu, dalam pembelajaran dan pendidikan pemilih muda diharapkan akan lebih terangsang dan peka terhadap situasi persoalan pada kaula muda saat ini. Menjadikan pemilih muda yang cerdas, termasuk pentingnya pendidikan politik yang baik, dan.

Direktur CEPP Unilink Provinsi Jambi, Asad Isma mengatakan, kegiatan itu guna membentuk pemilih pemula dan muda yang cerdas, dan tahu siapa yang harus dipilihnya nanti. Karena satu menit menentukan nasib bangsa 5 tahun kedepan.

Sementara Tigor Sinaga berpendepat, gerakan golongan putih (golput) yang kini mulai muncul kepermukaan, hal itu harus dihindari. Karena sikap golput bukan cerminan dari hidup berdemokrasi yang baik.

“Kita ajak seluruh rakyat yang memiliki hak pilih untuk datang ke TPS 9 April 2014 mendatang. Karena hanya butuh waktu kurang lebih 1 menit di bilik suara, akan menentukan nasib bangsa 5 tahun kedepan. Jadilah pemilih yang cerdas demi masa depan bangsa,” ujarnya.

Benny Susetyo, seorang Budayawan dalam tulisannya di SINAR HARAPAN,  Edisi 26 Februari 2014) menuliskan, sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, pemilu menjadi peristiwa penting dan strategis sebagai kesempatan memilih calon anggota legislatif (caleg) dan perwakilan daerah yang akan menjadi wakil rakyat.

Karena itu, KWI berusaha menegaskan agar kita bisa menjadi pemilih yang cerdas.Pemilu sebagai sarana bagi rakyat untuk menentukan elite-elite politik yang duduk mewakili kepentingan rakyat. Sepanjang reformasi kita bisa menilai secara singkat kualitas para wakil rakyat yang terpilih sering kali tidak sebanding dengan harapan rakyat.

Sesudah terpilih, umumnya mereka “melupakan” rakyatnya dan hanya mengejar kepentingan pribadi dan golongannya.

Jangan Menyerah

Namun, kita tidak boleh menyerah. Hanya dalam pemilulah sebagai sarana demokrasi bagi kita untuk mendapatkan wakil-wakil rakyat yang berkualitas. Menjadi pemilih yang cerdas berarti mensyaratkan rakyat untuk terbuka dan cerdas, tidak tergiur tipuan-tipuan kampanye, apalagi iming-iming politik uang.

Jangan pesimistis dan menyerah karena dengan ikut memilih berarti Anda ambil bagian dalam menentukan arah perjalanan bangsa ke depan. Penting disadari bagi para pemilih untuk tidak saja datang dan memberikan suara, melainkan menentukan pilihannya dengan cerdas dan sesuai hati nurani.

Masyarakat seharusnya jangan asal menggunakan hak pilih, apalagi sekadar ikut-ikutan. Siapa pun calon dan partai apa pun pilihan yang diyakini, hendaknya dipilih dengan keyakinan calon tersebut dan partainya akan mewakili rakyat dengan berjuang bersama seluruh komponen masyarakat mewujudkan cita-cita bersama bangsa Indonesia. 

Pertanyaannya adalah caleg macam apa yang mesti dipilih dan partai mana yang mesti menjadi pilihan kita. Masih banyak calon wakil rakyat yang memiliki idealisme untuk bersungguh-sungguh memperjuangkan kepentingan bangsa ini. Kita harus terbuka, menggunakan mata hati untuk sejujur-jujurnya dan sejernihnya agar pemilu bisa menghasilkan para elite yang berkualitas baik.

Sementara Ketua UmumPersekutuan Gereja-gereja di Indonesia(PGI), Pdt Andreas A Yewangoe dalam surat terbukanya mengajak umat Kristiani di Indonesia, untuk “Tolak Politik Uang, Pilihlah dengan Hati Nurani dan Jangan Golput”!

Tahun 2014 adalah Tahun Politik, sebab pada tahun ini akan berlangsung 2 (dua) Pemilihan Umum (Pemilu), yaitu Pemilu Legislatif untuk memilih Anggota DPR, DPD dan DPRD pada 9 April 2014 dan Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014. Hasil kedua Pemilu tersebut akan mengganti seluruh anggota parlemen dan mengganti Presiden dan Wakil Presiden kita. Dalam menyambut dua peristiwa penting itu, maka ruang publik kita selama tahun ini akan diisi oleh berbagai wacana dan informasi politik untuk mewarnai dan memaknai pelaksanaan Pemilu 2014 ini. 

Tentu ada wacana dan informasi yang membangun dan mencerdaskan, namun ada juga yang bersifat pembodohan dan penggiringan opini. Karena itu, sebagai warga negara, kita perlu lebih hati-hati dan cermat dalam mencerna semua itu agar kita tidak terjerumus dalam pemaknaan yang keliru tentang Pemilu. Kita hendaknya tidak mudah terpengaruh oleh bujuk rayu dan pencitraan yang makin masif menghampiri kita.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pemilu selalu menjadi peristiwa penting yang menarik bagi setiap warga negara. Pemilu juga selalu memiliki makna eksistensial bagi sebuah negara, sebab Pemilu adalah mekanisme pendelegasian kedaulatan rakyat kepada mereka yang hendak memegang kekuasaan di pemerintahan. Pemilu juga adalah mekanisme pergantian pemegang kekuasaan secara periodik dan tertib.

Dan dalam konteks Indonesia yang majemuk, Pemilu juga menjadi penting sebagai mekanisme pemindahan berbagai macam perbedaan dan pertentangan kepentingan dari masyarakat ke dalam lembaga legislatif dan eksekutif untuk dibahas dan diputuskan secara terbuka dan beradab. Dalam pengertian ini maka Pemilu merupakan kanalisasi konflik dan perbedaan yang ada dalam masyarakat.

Dengan demikian, Pemilu tidak hanya sekedar bahwa setiap warga negara akan secara langsung menyalurkan hak politiknya untuk menentukan para pimpinan negara, tapi juga menjadi momentum dimana rakyat menaruh harapan akan adanya perubahan dan perbaikan kehidupannya ke arah yang lebih baik. Bahkan Pemilu bisa menjadi alat kontrol dan kritik rakyat secara langsung bagi jalannya kekuasaan pemerintahan.


Menyasar Pemilih Cerdas Pemula

Perkembangan demokrasi di Indonesia, tidak seiring dengan pendidikan berpolitik anak bangsa. Banyak muncul politikus karbitan, karena minimnya pengajaran tentang politik sejak dini. Bahkan pendidikan politik kerap dianggab tabu bagu anak didik, sehingga ketika beranjak dewasa gamang dalam menghadapi Negara demokrasi yang erat kaitannya dengan politik.

Namun, kini CEPP (Center For Election and Political Party) Unilink  Provinsi Jambi sebagai lembaga kajian politik, dan bekerjasama dengan Kesbangpol Provinsi Jambi membuka mata pemilih pemula soal pentingnya politik dalam Negara demokrasi.

CEPP Provinsi Jambi mengadakan Rock the Vote yang bertemakan “pemilih cerdas” yang menghasilkan pemimpin berkualitas. Kemudian, rangkaian daripada kegiatan itu, diantaranya ialah kegiatan  pendidikan pemilih muda Senin (3/3).

Kegiatan yang diadakan di Kampung Raja Kecamatan Kotabaru Jambi, yang  diikuti oleh lima ratus(500) mahasiswa dan pelajar tingkat sekolah Provinsi Jambi. Dalam Prosesi kegiatan, dilapangan, bahwa peserta  tampak begitu antusias, karena disertai dengan beberapa yel-yel penyemangat dari belasan kelompok yang sudah diatur oleh panitia pelaksana.

Disamping itu, dalam pembelajaran dan pendidikan pemilih muda diharapkan akan lebih terangsang dan peka terhadap situasi persoalan pada kaula muda saat ini. Menjadikan pemilih muda yang cerdas, termasuk pentingnya pendidikan politik yang baik, dan. Bagaimana menyikapi daripada persoalan persoalan terkait urusan politik.

Direktur CEPP Unilink Provinsi Jambi, Asad Isma mengatakan, berharap dengan kegiatan ini, bisa menjadikan pemilih muda yang cerdas, dan tahu siapa yang harus dipilihnya nanti.

Kemudian juga beberapa materi-materi yang dipaparkan oleh tutor ditiap kelompok, yakni soal pemilu kedepannya. Kajian politik, demokrasi, sampailah pada memilih dengan cara yang Cerdas dan benar. Terus kemudian bagaimana memilih pemimpin yang benar.

Anton sebagi tutor mengatakan bahwa kegiatan ini, suatu pembelajaran dan pendidikan pemilih terhadap pemilih muda yang harus diberi pengertian terhadap pandangan pandangan soal politik, dan bagaimana pemilih muda harus beprestasi, dan mennetukan pemimpin indonesia 2014 akan dating.

Dilokasi juga terlihat pembelajaran kepada pemilih muda, dan proses simulasi pemilihan dan pencoblosan. Bangkit, selaku mewakili CEPP Uneversitas Indonesia mengatakan bahwa dengan kegiatan ini, pendidikan pemilih muda, sudah diadakan beberapa tempat dan hari ini di provinsi Jambi.

Kegiatan yang dimulai februari dan ditargetkan hingga maret ke 34 provinsi CEPP seluruhnya.
Bangkit mengatakan, dengan rangkaian kegiatan ini. “Agar masyarakat pemilih muda itu ngak asal memilih calon pemimpin mereka, dengan kegiatan ini sekaligus suatu proses dalam pendidikan pemilih muda,” katanya.

Harapan kedepannya supaya tentunya Indonesia lebih maju untuk berjuang untuk rakyat, dan tak salah pilih dalam memilih seorang pemimpin.

Menurut Bangkit, bahwa setiap CEPP yang ada di 34 provinsi seindonesia, dari 34 provinsi yang telah dibentuk ini, dimulai dari Februari sampai akhir Maret, sudah dijadwalkan dan dipastikan akan diadakan kegiatan Rock the vote seperti yang diadakaan di Jambi saat ini. (*/lee)



(*)(HARIAN JAMBIwww.harianjambi.com)
 

Tidak ada komentar: