Jumat, 05 November 2010

Gunung Kerinci Status Waspada


Jambi, BATAKPOS

Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, 410 kilometer dari Kota Jambi, sejak Selasa pagi mulai menyemburkan asap vulkanis hingga menutupi puncak gunung. Kini Gunung Kerinci menunjukkan peningkatan aktifitas dan kini masuk status waspada.

Kepala Pos Vulkanologi dan Pemantau Gunung Kerinci, Heri Prasetyo di Kerinci, Kamis (4/11) mengatakan, aktivitas vulkanis Gunung Kerinci terus meningkat, bahkan sudah menyeburkan asap.

“Kini terjadi peningkatan aktivitas vulkanis di Gunung Kerinci beberapa bulan belakangan ini. Bahkan sejak Selasa pagi hingga Kamis pagi gunung tertinggi di Sumatera ini terpantau mulai menyemburkan asap vulaknik,”katanya.

Disebutkan, sebagai gunung berapi yang masih aktif, aktivitas semburan atau keluarnya asap vulkanik tersebut masih tergolong normal dan terjadi sebagai akibat pergerakan dan pergolakan arus magma di perutnya.

Menurut Heri Prasetio, terhitung sejak 31 Oktober 2010 lalu, aktivitas Gunung Kerinci sudah menunjukkan tanda-tanda. Tercatat sebanyak lima kali gempa vulkanik terjadi pada hari itu. Sehari kemudian aktivitas Gunung Kerinci menunjukkan peningkatan, tercatat 10 kali gempa terjadi.

Sementara itu, Kepala Pos Pemantau Gunung Kerinci, Herman Purwanto, mengatakan, aktivitas Gunung Kerinci terus menunjukkan peningkatan. Namun masih berstatus waspada, dan tidak membahayakan masyarakat sekitar.

Disebutkan, berdasarkan hasil rekap, pada tanggal 2 November tercatat 15 kali terjadi gempa, dan pada 3 November sebanyak 20 kali gempa. Getarannya tidak terasa oleh masyarakat. Ini berdasarkan hasil pantauan alat Seismometer (alat pendeteksi getaran).

Menurut Herman, Kamis (4/11), pihaknya belum merekap aktivitas getaran di Gunung Kerinci. Namun, masyarakat sekitar kaki Gunung Kerinci sejak beberapa hari terakhir mendengar adanya gemuruh yang berasal dari perut gunung.

Herman Purwanto yang juga menjabat Kepala Desa Sungai Rumpun, Gunung Kerinci mengatakan, suara gerumuh tersebut tidak disertai dengan kepulan asap. “Kondisi ini yang membuat kami khawatir. Kalau Gunung Kerinci mengeluarkan asap, itu sudah biasa,”kata Herman.

Disebutkan, gejala serupa mirip dengan kasus letusan Gunung Kerinci pada 2009 yang lalu. Pada letusan setahun yang lalu, memang tidak mengakibatkan kerugian pada penduduk sekitar, meskipun Gunung Kerinci sempat mengeluarkan semburan api.

Hingga Kamis (4/11) sore, aktivitas warga di sekitar Gunung Kerinci masih normal, namun warga kini dalam rasa waswas akan terjadinya letusan gunung tersebut. ruk

Tidak ada komentar: