Kamis, 09 Juni 2011

Pengusaha Orang Batak di Jambi Kurang Peduli Dengan Pengangguran

St RK Purba Pakpak, salah satu pengusaha Orang Batak yang sukses di Jambi. Foto Asenk Lee Saragih.

Jambi, BATAKPOS
Sejumlah pengusaha orang Batak di Jambi dinilai kurang peduli dengan tingginya tingkat pengangguran dari kalangan usia produktif orang Batak. Kini jumpah pengangguran etnis Batak di Jambi dan sekitarnya cukup tinggi. Namun sejumlah pengusaha sukses dari kalangan orang Batak tutup mata akan hal tersebut.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Budaya Batak Jambi (LBBJ), Ir Bernhard Panjaitan MM kepada BATAKPOS, Rabu (8/6/11) mengatakan, banyak pengusaha sukses dari kalangan orang Batak di Jambi. Mereka bergerak diberbagai bidang seperti, transportasi, perminyakan, dagang, perkebunan dan lainnya.

“Pengusaha orang Batak tersebut kurang peduli dengan pencari kerja usia produktif dari etnis Batak. Banyak lulusan sarjana orang Batak yang hingga kini masih menganggur. Jumlah pencari kerja dari etnis Batak di Jambi cukup banyak. Mereka berlatar belakang pendidikan berbeda-beda,”katanya.

Disebutkan, pengusaha orang Batak tersebut juga jarang melibatkan gereja dalam informasi pembukaan lowongan pekerjaan. Sementara pengusaha orang Batak di Jambi tidak kompak dan terkesan hanya memperkaya diri sendiri tanpa adanya kepedulian sosial terhadap etnisnya.

Sementara itu, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Jambi menyatakan tiap tahunnya angka pengangguran terbuka mengalami peningkatan signifikan. Untuk pencari kerja, Disnaker Kota Jambi mencatat hingga awal Juni ini telah ada ribuan orang.

Dominasi angka pencari kerja ini umumnya adalah tamatan SMU sederajat. Kabid Penempatan dan Produktivitas tenaga kerja Dinsosnaker Kota Jambi, Ngateno SE mengatakan, pencari kerja di Kota Jambi terus meningkat.

“Hingga Juni ini, angka pencari kerja atau mereka yang ingin mengurus kartu kuning sudah 1.397 orang. Apalagi dikaitkan dengan pasca kelulusan SMU sederajat, setiap harinya ada belasan orang yang mengurus kartu kuning di kantor ini,”katanya.

Para pencari kerja itu didominasi tamatan SMU sederajat. Sesuai data, angka pencari kerja masih kalangan SMU sederajat, yakni sekitar 90 persen dibanding pencari kerja lain. Untuk lebih memudahkan, maka terhitung akhir Mei lalu, Disosnaker Kota Jambi telah melakukan pendaftaran kartu kuning melalui sistem online, hal ini kita lakukan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik.

Disosnaker Kota Jambi juga telah melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan yang ada di Kota Jambi. Sebanyak 13 perusahaan yang melalui kita memberikan info butuh tenaga kerja, dan menghimbau bagi para pencari kerja untuk bisa melihat langsung ke Disosnaker Kota Jambi. ruk

Tidak ada komentar: