Maket Christian Center Dibangun di Kota Ambon Untuk Pesparawi Nasional 2015. Ide gedung Dari Opera di Sydney. |
Ambon-Gubernur Maluku Said Assagaff mengharapkan daerah yang dipimpinnya dapat meraih tiga sukses pada pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Nasional ke-XI di kota Ambon 2 - 12 Oktober 2015. (Simak Berita Pesparawi Ambon 2015 Di Sini)
"Sebagai tuan rumah
maka Maluku harus meraih sukses penyelenggaraan, administrasi serta
sukses prestasi dengan menjadi juara umum pada lomba banding nyanyi
bergengsi di tanah air ini," kata Gubernur Said saat melepas kontingen
Pesparawi Maluku, di Ambon, Rabu.
Khusus sukses administrasi dan penyelenggaraan, dia mengatakan, hal itu hampir terwujud karena kerja keras Panitia pelaksana yang dipimpin Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua.
Sedangkan predikat juara umum pada lomba nyanyi musik gerejawi tersebut, merupakan harga mati yang harus diraih oleh kontingen Maluku selaku tuan rumah.
"Juara umum merupakan harga mati yang harus dicapai oleh tuan rumah karena merupakan dambaan dan harapan seluruh masyarakat di Maluku," katanya.
Sukses prestasi, tandas Gubernur Said, bukan semata-mata karena faktor daerah ini menjadi tuan rumah, tetapi wakil Maluku di berbagai mata lomba nyanyi harus mampu menunjukkan kualitas dan sportivitas dalam berkompetisi dengan peserta dari 33 provinsi lainnya.
Dia mengingatkan duta-duta Maluku yang akan mengikuti lomba nyanyi bergengsi di Tanah Air tersebut untuk tidak takabur atau hilang kendali dan memandang remeh kontingen daerah lainnya, tetapi mampu menunjukan kualitas dalam berlomba.
"Nama besar Maluku serta prestasi yang diraih pada pentas Pesparawi tingkat nasional sebelumnya hendaknya jangan tidak membuat saudara-saudara menjadi takabbur dan menganggap kontingen lain lemah. Tetapi sejatinya milikilah mental juara, mari berlomba dengan sportif, rendah hati dan ukirlah prestasi terbaik," kata Gubernur.
Gubernur mengaku optimis Maluku akan meraih prestasi gemilang di ajang lomba dua tahunan tersebut, karena selain sering menjadi langganan juara sepanjang 11 kali penyelengggaraan Pesparawi, juga didukung persiapan dan latihan secara matang selama beberapa bulan terakhir.
Talenta musikalitas Selain itu, orang-orang Maluku sejak dahulu memiliki talenta suara khas dengan karakter musikalitas yang kuat.
Ajang Pesparawi nasional, tambah Gubernur Said, sangat sarat dengan nilai-nilai spiritual karena orang yang bernyanyi dan mendengar serta menikmati setiap nyanyian disajikan, dapat meningkatkan kualitas keimanannya serta menjadi sumber kedamaian, kasih sayang, kebahagiaan, kebaikan serta kesejahteraan kepada sesama.
Gubernur mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi dan menjadi tuan rumah yang baik, terutama menjaga ketertiban dan keamanan selama Pesparawi berlangsung.
"Mari kita jadi tuan dan nyonya rumah yang terbaik sehingga Maluku tidak hanya terkenal sebagai laboratorium penyelesaian konflik, tetapi bertransformasi menjadi laboratorium kerukunan umat beragama di Indonesia," katanya.
Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Maluku Polly Kastanya mengatakan, kontingen Maluku berkekuatan 271 orang yang terdiri dari penyanyi, pelatih dan pianis akan mengikuti 12 mata lomba yang dipertandingkan pada Pesparawi nasional.
"Para peserta yang diterjunkan adalah yang terbaik dan merupakan hasil seleksi serta kompetisi yang dilakukan pada 11 kabupaten/kota di Maluku," katanya.
Mata lomba yang akan diikuti yakni paduan suara dewasa campuran sebanyak 44 orang, paduan suara remaja - pemuda (45 orang), paduan suara anak (35 orang), paduan suara pria dan perempuan masing-masing 30 orang.
Selain itu vokal grup (10 orang) serta masing-masing sayu orang di nomor solo anak usia 7 - 9 tahun, solo anak usia 10 - 13 tahun, solo remaja putera - putri, musik pop gereja (9 orang), lima pianis serta sisanya 59 orang pelatih dan pengurus LPPD. (Ant)
Khusus sukses administrasi dan penyelenggaraan, dia mengatakan, hal itu hampir terwujud karena kerja keras Panitia pelaksana yang dipimpin Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua.
Sedangkan predikat juara umum pada lomba nyanyi musik gerejawi tersebut, merupakan harga mati yang harus diraih oleh kontingen Maluku selaku tuan rumah.
"Juara umum merupakan harga mati yang harus dicapai oleh tuan rumah karena merupakan dambaan dan harapan seluruh masyarakat di Maluku," katanya.
Sukses prestasi, tandas Gubernur Said, bukan semata-mata karena faktor daerah ini menjadi tuan rumah, tetapi wakil Maluku di berbagai mata lomba nyanyi harus mampu menunjukkan kualitas dan sportivitas dalam berkompetisi dengan peserta dari 33 provinsi lainnya.
Dia mengingatkan duta-duta Maluku yang akan mengikuti lomba nyanyi bergengsi di Tanah Air tersebut untuk tidak takabur atau hilang kendali dan memandang remeh kontingen daerah lainnya, tetapi mampu menunjukan kualitas dalam berlomba.
"Nama besar Maluku serta prestasi yang diraih pada pentas Pesparawi tingkat nasional sebelumnya hendaknya jangan tidak membuat saudara-saudara menjadi takabbur dan menganggap kontingen lain lemah. Tetapi sejatinya milikilah mental juara, mari berlomba dengan sportif, rendah hati dan ukirlah prestasi terbaik," kata Gubernur.
Gubernur mengaku optimis Maluku akan meraih prestasi gemilang di ajang lomba dua tahunan tersebut, karena selain sering menjadi langganan juara sepanjang 11 kali penyelengggaraan Pesparawi, juga didukung persiapan dan latihan secara matang selama beberapa bulan terakhir.
Talenta musikalitas Selain itu, orang-orang Maluku sejak dahulu memiliki talenta suara khas dengan karakter musikalitas yang kuat.
Ajang Pesparawi nasional, tambah Gubernur Said, sangat sarat dengan nilai-nilai spiritual karena orang yang bernyanyi dan mendengar serta menikmati setiap nyanyian disajikan, dapat meningkatkan kualitas keimanannya serta menjadi sumber kedamaian, kasih sayang, kebahagiaan, kebaikan serta kesejahteraan kepada sesama.
Gubernur mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi dan menjadi tuan rumah yang baik, terutama menjaga ketertiban dan keamanan selama Pesparawi berlangsung.
"Mari kita jadi tuan dan nyonya rumah yang terbaik sehingga Maluku tidak hanya terkenal sebagai laboratorium penyelesaian konflik, tetapi bertransformasi menjadi laboratorium kerukunan umat beragama di Indonesia," katanya.
Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Maluku Polly Kastanya mengatakan, kontingen Maluku berkekuatan 271 orang yang terdiri dari penyanyi, pelatih dan pianis akan mengikuti 12 mata lomba yang dipertandingkan pada Pesparawi nasional.
"Para peserta yang diterjunkan adalah yang terbaik dan merupakan hasil seleksi serta kompetisi yang dilakukan pada 11 kabupaten/kota di Maluku," katanya.
Mata lomba yang akan diikuti yakni paduan suara dewasa campuran sebanyak 44 orang, paduan suara remaja - pemuda (45 orang), paduan suara anak (35 orang), paduan suara pria dan perempuan masing-masing 30 orang.
Selain itu vokal grup (10 orang) serta masing-masing sayu orang di nomor solo anak usia 7 - 9 tahun, solo anak usia 10 - 13 tahun, solo remaja putera - putri, musik pop gereja (9 orang), lima pianis serta sisanya 59 orang pelatih dan pengurus LPPD. (Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar