Jambi - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya batal
meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Desa Solok, Kecamatan
Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (24/9).
Pembatalan peninjauan kunjungan presiden ke lokasi kebakaran hutan
dan lahan di Jambi tersebut disebabkan karena tebalnya asap yang
menyelimuti Kota Jambi. Asap tebal membatasi jarak pandang, hanya 200 -
300 meter (m) sejak Kamis pagi hingga sore, sehingga tidak memungkinkan
pesawat mendarat di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Jambi.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi (Pemprov) Provinsi
Jambi, Henrizal menjelaskan, Presiden Jokowi dijadwalkan meninjau
lokasi kebakaran hutan dan lahan di Kumpeh, Muarojambi, hari ini, Jumat
(25/9). Namun rencana kunjungan dipercepat sehari menjadi Kamis (24/9).
Tetapi karena asap tebal menyelimuti dan pesawat tidak mungkin mendarat
di Jambi, kunjungan presiden dibatalkan.
“Belum ada kepastian mengenai penjadwalan ulang kunjungan presiden ke
Jambi. Kunjungan presiden tidak mungkin dilakukan hari ini, karena asap
tebal juga masih menyelimuti Jambi. Kemungkinan presiden akan
berkunjung melihat lokasi kebakaran hutan dan lahan di Jambi, setelah
asap hilang,” katanya, Jambi, Jumat (25/9).
Menurutnya, presiden sudah dua kali batal berkunjung ke Jambi untuk
melihat lokasi kebakaran hutan dan lahan. Dua pekan lalu, presiden juga
batal melihat lokasi kebakaran hutan dan lahan di Jambi, akibat asap
tebal. Rencana presiden melihat lokasi kebakaran hutan dan lahan di
Jambi pada Kamis (24/9) juga batal akibat asap. (Radesman Saragih/FAB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar